Joel Kojo, penyerang asal Kirgistan betul-betul menjadi 'kojo' buat Indonesia. Gol satu-satunya yang dia lesakkan ke gawang Timnas Oman, pada Piala Asia 2023, Kamis (25/1/2024) malam, membuat Indonesia lolos ke babak 16 besar.
Pertandingan Kirgistan vs Oman pada laga terakhir Grup F Piala Asia 2023 tersebut berlangsung di Stadion Abdullan Bin Khalifa. Indonesia mengalahkan Oman dalam klasemen peringkat 3 terbaik Piala Asia 2023.
Kata Kojo yang tersemat pada nama Joel Kojo punya kesamaan dengan kata dalam bahasa Sunda, yaitu kojo. Jika Joel dielu-elukan karena mencetak gol, maka Joel Kojo buat penutur Bahasa Sunda, memang Si Kojo!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Kojo
Kojo di dalam Bahasa Sunda mengandung arti sesuatu yang dijagokan. Jika ada kalimat kojona itu bermakna jagonya. 'Si Kojo' berarti 'Si Jagoan'.
Kamus Basa Sunda R.A. Danadibrata (2009) memuat lema kojo dan memberi contoh bahwa kata kojo sering dipakai dalam permainan adu muncang (kemiri). Di mana muncang yang terkuat, tidak pecah cangkangnya saat diadu, adalah muncang kojo.
Danadibrata menyebutkan kata kojo dan kokojo. Arti kedua kata ini sama. Kecuali untuk adu kemiri, Danadibrata menjelaskan bahwa kojo sering juga dipakai untuk orang.
"Sok dilarapkeun ka jeleman anu kaitung pangcakepna pikeun jadi utusan (sering disematkan kepada orang yang paling cakap sebagai utusan)," tulisnya.
Dalam kaitannya dengan Joel Kojo dari Kirgistan itu, arti kojo yang dijelaskan oleh Danadibrata, tampaknya memang sesuai.
Kamus online Sundadigi menerjemahkan kojo sebagai lulugu atau yang diutamakan. Arti inipun tidak terlalu melenceng dari kiprah Joel Kojo sebagai kojo.
![]() |
Penggunakan Kata Kojo
Kata kojo bisa jadi kata sifat atau kata benda yang bisa muncul dalam Bahasa Sunda dalam berbagai bentuk. Paling tidak, ada tiga perubahan kata kojo. Pertama, kojo; Kedua, kojona; Ketiga, kojoan; Keempat, kokojo.
Kata-kata itu digunakan dalam konteks yang berbeda ketika penutur Bahasa Sunda mengucapkannya.
Contoh Kalimat atau Penggunaan Kata Kojo
detikers perlu menyimak contoh-contoh kalimat di bawah ini. Contoh-contoh ini dikutip dari Sundadigi dan buku Maher Basa Sunda, Pangdeudeul Pangajaran Basa Sunda (1996) tulisan Drs. Tatang Sumarsono:
1. Kojo (kata sifat)
"Dina paro kahiji taun 60-an, sajak-sajak masih kénéh beunghar ku rétorika politik, babakuna lantaran pangaruh Manipol-Usdék anu jadi kojo indoktrinasi harita."
(Dalam paruh pertama tahun 60-an, sajak-sajak masih diperkaya dengan retorika politik, yang disebabkan pengaruh Manipol-Usdek yang menjadi indoktrinasi utama waktu itu)
2. Kojona (kata benda)
"Muhun kojona tahu, pendampingnya mah gepuk, sambal ati peté, kurupuk udang, cuci mulutnya apel beureum, apel héjo, apel bodas!"
(Ya, makanan utamanya tahu, pendampingnya gepuk, sambal ati petai, kerupuk udang, cuci mulutnya apel merah, apel hijau, dan apel putih.)
3. Kojoan (kata benda)
"Carana éngklé kana kalang téa, ngan kotak anu aya kojoan teu meunang ditincak."
(Caranya jinjit ke kalang, tapi kotak yang ada kojo alias kelereng yang dipakai lempar pertama di dalamnya tidak boleh diinjak.)
4. Kokojo (kata benda)
"Kokojo urang lembur di dieu mah Aki Bohon ngaranna."
(Sesepuh kampung sini namanya Aki Bohon.)
(tya/tey)