Mengenal Panca Wanda dalam Tari Topeng Khas Cirebon

Mengenal Panca Wanda dalam Tari Topeng Khas Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 10:00 WIB
Topeng Kelana.
Topeng Kelana.(Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Tari Topeng merupakan salah satu kesenian tradisional khas Cirebon, Jawa Barat. Sama seperti namanya, dalam kesenian ini, sang penari selalu mengenakan topeng saat menampilkan tarian tersebut.

Setidaknya ada lima jenis topeng yang kerap ditampilkan dalam kesenian ini. Dari ke lima topeng ini masing-masing memiliki nama dan makna filosofisnya tersendiri.

Makna yang terkandung dalam ke lima topeng itu erat kaitannya dengan karakter atau sifat manusia. Dilihat dari tampilannya, setiap topeng dalam kesenian ini memiliki bentuk dan warna yang berbeda-beda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJabar berkesempatan berbincang-bincang dengan salah seorang pemilik sanggar seni tari di Cirebon, Jawa Barat. Dia adalah Kardiman. Pria 63 tahun itu merupakan pemilik Sanggar Seni Tari Citrawati.

Kardiman menyebut, dalam kesenian tari Topeng, ada lima topeng yang biasa digunakan saat pementasan. Ke lima topeng itu biasa disebut dengan Panca Wanda. Panca sendiri berarti lima, sementara Wanda adalah rupa. Jika diartikan Panca Wanda adalah lima rupa.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang tari Topeng ini menggambarkan karakter kehidupan manusia. Dari mulai bayi yang baru dilahirkan," kata dia.

Ke lima topeng itu masing-masing bernama topeng Panji, topeng Samba, topeng Rumyang, topeng Kelana, dan topeng Tumenggung. Setiap topeng pun memiliki karakternya masing-masing.

Topeng Panji

Menurut Kardiman, Topeng Panji merupakan topeng yang menggambarkan seorang anak manusia yang baru lahir. Warna putih yang mendominasi topeng tersebut merupakan penggambaran dari seorang bayi yang masih bersih.

"Topeng Panji ini ibarat anak yang baru lahir. Dia bayi yang putih dan bersih. Warna putih itu menandakan kesucian," kata Kardiman di Cirebon, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, dalam pertunjukan kesenian tari, topeng Panji ini akan dipadukan dengan kostum yang juga berwarna putih. Sementara dari sisi gerakan, kata Kardiman, tarian dengan topeng Panji ini hanya akan bergerak di satu tempat tanpa berpindah-pindah.

"Gerakan tari Topeng Panji ini hanya di satu tempat. Dia ngga wara-wiri. Dari awal sampai akhir (pementasan) di satu tempat aja," terang Kardiman.

Topeng Samba

Selain Topeng Panji, topeng lain yang menjadi bagian dari Panca Wanda ini adalah topeng Samba. Menurut Kardiman, Topeng Samba sendiri merupakan penggambaran dari seorang anak kecil yang baru belajar berjalan.

"Kalau Topeng ini diibaratkan anak-anak yang baru belajar berjalan. Anak kecil yang lagi lucu-lucunya, menggemaskan," kata dia.

Topeng Samba memiliki warna putih pada bagian wajahnya. Sementara pada bagian kepalanya terdapat warna hitam. Dalam sebuah pementasan, Topeng Samba ini akan dipadukan dengan kostum berwarna kuning berikut dengan berbagai perlengkapan lainnya.

Kardiman menjelaskan, saat ditampilkan dalam pertunjukkan tari, gerakan tarian dengan topeng Samba ini akan sedikit lebih lincah dibandingkan dengan topeng Panji.

"Untuk gerakannya itu lebih menggemaskan. Gaya gerakannya ibarat anak yang baru bisa jalan. Jadi gerakannya menggemaskan," ucap Kardiman.

Topeng Rumyang

Selanjutnya adalah Topeng Rumyang. Topeng ini menggambarkan seorang manusia yang telah menginjak fase remaja. Topeng ini memiliki warna merah muda.

Dalam sebuah pementasan, topeng Samba ini ada dipadukan dengan kostum berwarna hijau berikut dengan berbagai perlengkapan lainnya.

"Sebagai anak remaja, dia juga sudah mulai merias diri," ucap Kardiman.

Kardiman menjelaskan, gerakan tarian dengan topeng Rumyang akan lebih lincah dibandingkan dengan topeng Panji dan Samba. Kelincahan gerakan ini sebagai gambaran dari seorang anak remaja yang mulai ingin tahun tentang banyak hal.

"Namanya anak remaja yang banyak ingin tahu jadi gerakannya ke sana ke mari," kata dia.

Topeng Kelana

Kemudian Topeng Kelana. Topeng ini merupakan gambaran dari manusia yang sudah menginjak dewasa dengan karakter keras, penuh amarah dan lainnya sebagainya.

Topeng ini berwarna merah dengan tampilan wajah yang sudah berkumis. Dalam sebuah pementasan tari, Topeng Kelana juga akan dipadukan dengan kostum berwarna merah.

"Topeng Kelana ini merupakan gambaran manusia yang sudah dewasa. Sifatnya keras, egois dan pemarah," kata Kardiman.

Dari sisi gerakan tari, kata dia, Topeng Kelana ini menjadi yang paling lincah jika dibandingkan dengan karakter-karakter topeng yang lainnya.

"Untuk Topeng Kelana ini gerakan (tariannya) memang paling gesit," ucap dia.

Topeng Tumenggung

Terakhir adalah Topeng Tumenggung. Topeng Tumenggung merupakan penggambaran dari seorang manusia yang sudah berusia matang. Kedewasaan yang dimilikinya membuat karakter ini nampak gagah dan berwibawa.

Dilihat dari tampilannya, Topeng Tumenggung ini didominasi warna merah dan wajahnya telah memiliki kumis. Menurut Kardiman, dalam sebuah pementasan tari, Topeng Tumenggung ini akan dipadukan dengan kostum berwarna hitam.

Saat ditampilkan dalam sebuah pertunjukkan tari, gerakan tarian dari Topeng Tumenggung ini pun akan terlihat lebih gagah dan berwibawa.

"Gerakan tari Topeng Tumenggung ini penuh wibawa. Karena penggambarannya itu seperti seorang Tumenggung," ucap Kardiman.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads