5 Rekomendasi Dongeng Sunda Terkenal yang Bisa Diceritakan Pada Anak

5 Rekomendasi Dongeng Sunda Terkenal yang Bisa Diceritakan Pada Anak

Mentari Nurmalia - detikJabar
Selasa, 28 Nov 2023 05:30 WIB
Membaca Cerita Jenaka
Ilustrasi Dongeng Sunda (Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments)
Bandung -

Memilihkan cerita yang bisa dibagikan kepada anak-anak memang tricky, karena memori mereka akan mengingat setiap informasi yang diberikan. Kamu terlintas untuk membacakan dongeng? Ada rekomendasi dongeng Sunda terkenal yang bisa dijadikan referensi, lho.

Perlu detikers ketahui kalau dongeng Sunda memiliki peranan penting sebagai cerminan nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap ceritanya memiliki unsur kearifan lokal yang beragam yang bisa dijadikan pelajaran dan sumber inspirasi.

Rekomendasi Dongeng Sunda Terkenal

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

mother and child daughter reading book in bed before going to sleepIlustrasi dongeng Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

Mau membacakan dongeng Sunda terkenal untuk anak-anak di rumah? Yuk jelajahi dunia dongeng yang magis dengan beberapa cerita di bawah ini.

ADVERTISEMENT

1. Entog Emas

Dalam dongeng Entog Emas dikisahkan jika ada seorang petani miskin yang hidup bersama seekor angsa. Ia kemudian berdoa kepada Tuhan, "Duh, Tuhan, kalau saya kaya, mungkin bisa makan apa saja bisa yang saya inginkan."

Keesokan harinya, doa petani itu dikabulkan oleh Tuhan. Tak disangka angsa miliknya malah mengeluarkan telur emas. Selanjutnya, setiap hari angsa itu selalu bertelur emas, alhasil membuat sang petani jadi kaya raya.

Namun, pada suatu hari, sang petani merasa lelah jika harus mengambil telur setiap hari. Ia kemudian menyiapkan ember untuk membelah si angsa supaya emasnya bisa langsung keluar semua, agar dirinya tidak perlu capek.

Tapi, ternyata ketika angsanya sudah dibelah justru emas tersebut tidak tampak sedikit pun. Malahan petani tersebut menjadi miskin kembali. Nah, pelajaran yang bisa diambil dan disampaikan ke anak adalah agar kita tidak terlena dengan kekayaan yang didapatkan secara instan. Seseorang harus bekerja agar hidupnya berubah, bukan dengan cara singkat dan kemudian jadi serakah.

2. Gagak Nu Hayang Kapuji

Gagak Nu Hayang Kapuji merupakan dongeng Sunda terkenal yang menceritakan tentang seekor burung gagak yang menyukai pujian. Pada suatu hari, gagal itu mencuri dendeng dari tempat penjemuran dan berpapasan dengan seekor anjing ketika dia terbang.

Anjing tersebut rupanya ingin merebut dendeng yang dicuri gagak. Dia mengatur strategi dengan mengeluarkan pujian untuk burung itu. Gagak yang memang diketahui menyukai pujian, tanpa tersadar akhirnya mengeluarkan bunyi "gaak, gaak" hingga akhirnya makanan yang ada di mulutnya pun terjatuh.

Nah, di momen itu lah sang anjing langsung mengambil alih dendeng yang sebelumnya dicuri dan membawanya dengan cepat. Alhasil gagak tersebut menyesali perbuatan yang dilakukan sebelumnya.

Pelajaran yang bisa diambil adalah ketika kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita, pasti tidak akan berjalan lancar. Jadi, jangan pernah mengambil barang atau apapun yang bukan milikmu ya, detikers.

3. Gunung Geulis

Gunung Geulis adalah sebuah dongeng yang bercerita tentang sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak. Padahal mereka sudah lama menikah. Pada suatu hari, sang suami mendapat petunjuk untuk bertapa ke sebuah gunung yang tidak jauh dari desanya saat berdoa kepada Tuhan.

Dia lalu berangkat untuk bertapa selama 40 hari 40 malam setelah mendapatkan restu dari istrinya tercinta. Ketika malam terakhir, tak disangka ada seorang putri cantik datang menemuinya. Namun, putri itu sebenarnya adalah jelmaan makhluk gaib penghuni gunung yang aslinya berwujud ular besar.

Waktu melihat kecantikan sang putri yang, lelaki itu lupa dengan niat awalnya dan malah menikahi sang putri. Waktu pun berlalu dan dia tidak lagi pulang untuk bertemu istrinya yang ada di rumah.

Penasaran dengan apa yang dilakukan suaminya, sang istri akhirnya memutuskan untuk menyusul suaminya itu dan malah melihat dia tengah dililit oleh seekor ular yang sangat besar. Ia ingin menyelamatkan suaminya dengan cara membunuh ular tersebut. Tapi, sang suami terus menghalangi dan malah keduanya terbunuh.

Setelah itu, jasad sang suami beserta ular tersebut malah langsung hilang tak berbekas. Sejak saat itu lah tempat tersebut dikenal dengan nama Gunung Geulis.

Pelajaran hidup yang bisa diambil dari dongeng ini adalah agar manusia tidak mudah terlena dengan sesuatu yang fana.

4. Lutung Kasarung

Siapa yang tidak tahu cerita Lutung Kasarung? Dongeng Sunda terkenal ini berkisah tentang sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Tapak Agung. Raja mempunyai dua anak perempuan yaitu Purbararang dan Purbasari.

Ketika akhir hayatnya, Raja Prabu menunjuk putri bungsunya untuk mengambil alih kerajaan yang dia pimpin. Keputusannya itu lantas menimbulkan rasa iri dengki di hati Purbararang kepada Purbasari. Dia lalu memanggil seorang penyihir untuk mencelakakan adiknya dengan ilmu hitam.

Setelah disihir, sontak kulit Purbasari jadi penuh dengan totol hitam dan membuatnya diusir dari kerajaan. Dia lalu diasingkan ke sebuah hutan dan bertemu dengan Lutung Kasarung. Sosok itulah yang akhirnya berhasil menghilangkan sihir yang diterima oleh Purbasari.

Sang adik yang mengetahui kakaknya sudah kembali cantik akhirnya memberi tantangan dengan cara memperlihatkan kekasih siapa yang paling tampan. Pada momen itu, Lutung Kasarung langsung berubah menjadi lelaki yang sangat tampan, bahkan jauh lebih tampan dari kekasih Purbararang.

Setelah kejahatannya diketahui, akhirnya, akhirnya Purbararang pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Sifat iri dengki memang bisa menghancurkan diri sendiri, cepat atau lambat. Jadi, jangan seperti itu ya, detikers.

5. Situ Bagendit

Satu lagi dongeng Sunda terkenal yang bisa diceritakan pada anak yaitu Situ Bagendit. Dongeng ini menceritakan tentang sosok Nyi Endit yang dikenal memiliki sifat kikir. Dia kaya raya, akan tetapi tidak mau membantu orang lain yang sedang kesusahan.

Ketika tiba di musim paceklik, Nyi Endit malah sibuk berpesta. Sedangkan masyarakat yang lain sedang kelaparan. Pada suatu hari, ada seorang pengemis yang mendatang untuk menegurnya. Dia menantang Nyi Endit untuk mencabut sebatang ranting yang tertancap di tanah.

Ketika melakukan tantangan tersebut, Nyi Endit gagal. Tapi, saat sang pengemis menariknya sendiri justru berhasil dan mengeluarkan banyak air. Akhirnya air tersebut lah yang menenggelamkan seluruh desanya dan membentuk sebuah danau yang kini dikenal dengan nama Situ Bagendit.

Dalam hidup, kita diajarkan untuk saling membantu antarsesama. Jangan sampai sifat jelek malah membunuh diri kita sendiri dan membuat kita kehilangan segalanya. Semoga bisa dijadikan pelajaran ya, detikers.

Bagaimana? Kelima dongeng Sunda terkenal di atas memiliki kisah yang menarik, bukan? Semoga setiap ceritanya bisa memberikan pesan moral yang dapat menjadi pelajaran bagi anak-anak kelak. Selamat mendongeng dengan anak di rumah!

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads