Sebagai warga Jawa Barat, seberapa sering detikers menggunakan paribasa Sunda? Paribasa Sunda juga memiliki makna khusus loh, sama seperti bahasa Indonesia.
Ada banyak contoh paribasa Sunda yang bisa detikers gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semua paribasa ini memiliki nilai dan makna yang dalam jika kamu mau mempelajarinya lebih dalam.
Apa Itu Peribahasa?
![]() |
Peribahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peribahasa diartikan sebagai kelompok kata atau kalimat yang memiliki susunan sama, akan tetapi mengiaskan makna tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, jika berdasarkan linguistik, peribahasa adalah penggalan kalimat yang sudah memiliki bentuk, makna, dan fungsi di dalam masyarakat.
Jadi, bisa kita simpulkan, peribahasa adalah kata-kata yang disusun untuk dijadikan sebuah ungkapan ucapan yang di dalamnya memiliki makna yang tersirat.
Tujuan Peribahasa
Beberapa dari kita mungkin saja jarang menggunakan peribahasa dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi paribasa Sunda yang notabene mungkin hanya warga Jawa Barat saja yang menggunakannya.
Peribahasa sendiri bertujuan untuk menasehati, menuji, atau menyindir secara halus lawan bicara kita. Tergantung bagaimana konteks pembicaraannya.
Penggunaan peribahasa juga kerap jadi pendidikan moral bagi masyarakat umum. Hal ini dikarenakan ungkapannya memiliki makna mendalam, seperti ungkapan kebenaran dan kebaikan, ajaran moral, serta pandangan hidup yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Umumnya setiap daerah memiliki peribahasa sendiri, termasuk dengan Bahasa Sunda.
Setiap bahasa daerah tentu memiliki peribahasanya masing-masing, begitu pula dengan Bahasa Sunda.
Contoh Paribasa Sunda dan Artinya
![]() |
Ada banyak contoh paribasa Sunda yang memiliki nilai dan makna mendalam yang mungkin belum detikers ketahui.
Berikut ini contoh-contoh paribasa Sunda dan artinya yang nanti bisa kamu aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mending kendor ngagembol, tibatan gancang pincang.
Artinya: Lebih baik lama tetapi hasilnya memuaskan, dibandingkan cepat tetapi hasilnya jelek dan kurang memuaskan.
2. Adat kakurung ku iga.
Artinya: Kebiasaan atau tabiat yang sudah mendarah daging itu akan sulit diubah.
3. Malengpeng pakel ku munding.
Artinya: Melakukan suatu hal yang tidak akan mungkin berhasil.
4. Pangéran mah tara nanggeuy ti bongkokna.
Artinya: Tuhan tidak akan pernah mengangkat derajat seseorang yang tidak taat beribadah dan memohon kepada-Nya.
5. Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok.
Artinya: Jika usaha yang dilakukan sedikit demi sedikit dan terus menerus, maka nantinya akan membuahkan hasil.
6. Bengkung ngariung, bongkok ngaronyok.
Artinya: Tidak masalah jika harus hidup susah, asalkan kita selalu bisa berkumpul dengan keluarga tercinta.
7. Haripeut ku teuteureuyeun.
Artinya: Seseorang yang mudah terpancing dengan iming-iming tertentu.
8. Omong harus batan goong.
Artinya: Sebuah isu itu lebih mudah tersebar.
9. Caang bulan dadamaran.
Artinya: Mengerjakan sesuatu hal yang tidak memiliki manfaat.
10. Carincing pageuh kancing.
Artinya: Kita harus harus selalu waspada dan berhati-hati terhadap hal yang akan terjadi.
11. Anjing ngagogoan kalong.
Artinya: Menginginkan suatu hal yang mustahil terjadi.
12. Beungeut nyanghareup, ati mungkir.
Artinya: Melakukan sesuatu hal dengan terpaksa, dikarenakan tidak sesuai keinginan hati.
13. Béja mah béja.
Artinya: Jangan percaya terhadap sebuah informasi yang belum jelas kebenaran atau sumbernya.
14. Lamun henteu ngakal moal ngakeul.
Artinya: Kalau dalam hidup tidak mau berusaha, kita tidak akan bisa makan. Manusia itu harus bekerja dan berpikir agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
15. Peurih jadi peurah.
Artinya: Setelah kita berushaa keras, pasti akan mendapatkan hasil atau balasan yang baik.
16. Manusa mah hirup ku akalna.
Artinya: Manusia itu hidup dengsn mengandalkan akalnya.
17. Hirup mah ngan saukur ngumbara.
Artinya: Sesungguhnya manusia itu hidup di dunia seperti berkelana alias tidak abadi.
18. Lodong kosong ngelentrung.
Artinya: Bisanya rang yang banyak berbicara itu tidak ada isinya atau ilmunya sedikit.
19. Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak.
Artinya: Selalu kompak dan berada dalam satu visi yang sama demi mencapai tujuan.
20. Kawas nulungan anjing kadempet.
Artinya: Sudah diberi pertolongan, akan tetapi yang diberikan pertolongan tidak tahu berterima kasih.
21. Herang caina, beunang laukna.
Artinya: Mencapai keberhasilan tanpa harus merugikan orang lain.
22. Kudu ngukur ka kujur, nimbang ka awak.
Artinya: Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan dimana kita berada.
23. Luhur budi handap asor, someah hade ka semah.
Artinya: Harus bersikap berbudi luhur, bersikap merendah, dan menghormati orang lain.
24. Kudu hade gogog hade tagog.
Artinya: Kita harus jadi pribadi yang baik budi bahasanya dan tingkah lakunya.
25. Kudu silih asih, silih asah, silih asuh
Artinya: Sebagai sesama manusia, kita harus saling menyayangi, saling mengingatkan, dan saling melindungi antarsesama.
Itu dia ke-25 contoh paribasa Sunda beserta artinya yang mendalam. Bagaimana detikers? Sudah ada gambaran kan untuk menggunakannya di kehidupan sehari-hari?
(iqk/iqk)