Sebuah simbol atau lambang seperti bunga membentuk tanda plus atau mirip mata angin dengan lingkaran kini terlihat pada sejumlah tempat strategis di Ciamis. Banyak masyarakat Ciamis yang bertanya-tanya dengan simbol tersebut.
Pantauan detikJabar, simbol tersebut berada di sejumlah tempat. Seperti di menara Alun-alun Ciamis, di pintu masuk Situs Jambansari, di depan Gedung Olahraga GGT Ciamis, museum, di pot trotoar jalan. Ada juga monumen simbol itu pada halaman Kantor Dinas Perpustakaan Ciamis dan juga di beberapa tempat penting lainnya.
Simbol tersebut juga terlihat dipakai sejumlah PNS Pemkab Ciamis sebagai pin di atas saku baju. Simbol itu disandingkan dengan nama Galuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelusuran detikJabar, simbol atau lambang tersebut konon merupakan peninggalan Kerajaan Galuh. Lambang itu ternyata ada pada Prasasti Kawali I dan Prasasti Kawali VI yang ada di Situs Astana Gede Kawali. Diketahui prasasti itu merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Galuh.
"Awal mulanya simbol atau lambang itu diangkat dari Prasasti Kawali. Tujuannya memang untuk membangkitkan semangat Galuh," ujar Pupuhu Pangauban Kawargian Nonoman Galuh Tendi Nugraha, belum lama ini.
Tendi menjelaskan simbol itu bernama Cakra Rahayu Kancana. Simbol itu terdapat dalam Prasasti Kawali I dan VI peninggalan dari Maharaja Prabu Niskala Wastu Kancana pada masa Kerajaan Sunda Galuh.
![]() |
Secara harfiah, arti kata dari Cakra Rahayu Kancana yakni Cakra berarti kuasa/penguasa/pemimpin (anu nyakrawati). Rahayu berarti keselamatan/keberkahan, Kancana berarti emas (kamulyaan).
"Cakra Rahayu Kancana sebagai falsalah Karatuan/Kadatuan Galuh yang masih berlaku hingga jaman RAA Koesoemadiningrat (Bupati Galuh) dan saat ini dijadikan identitas budaya Tatar Galuh serta menjadi simbol spirit dalam berkebudayaan," ungkapnya.
Tendi menjelaskan pemaknaan tersebut berdasarkan pada kesepakatan sesepuh Galuh. Memang hingga kini tidak ada literasi secara spesifik dan masih bisa multi tafsir.
"Namun filosofi secara umum seperti itu, dasarnya kesepakatan sesepuh Galuh," jelasnya.
![]() |
Makna Simbol Cakra Rahayu Kancana
Berdaun bunga tiga hela berbentuk bunga padma (erata) dimaknai sebagai Tri Tangtu di Buana (Karaman Karesian Karatuan) sebuah sistem tatanan pemerintahan di Tatar Galuh dan Sunda.
Empat daun bunga dengan garis pusat di tengah diartikan sebagai papat kalima pancer dimaknai sebagai empat penjuru mata angin (kaler, kulon, kidul, wetan), empat unsur alam seuneu, cai, angin, taneuh dan berpusat di tengah sebagai puseur atau pancer yang dimaknai sebagai titik pusat peradaban.
Lingkaran dimaknai sebagai Buana Panca Tengah, buana (alam dunya). pance (lima), tengah (pusat).
(orb/orb)