Mengenal Asal-usul Alat Musik Kolotik Khas Ciamis

Mengenal Asal-usul Alat Musik Kolotik Khas Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 11 Nov 2023 10:30 WIB
Kolotik, alat musik khas Ciamis yang baru lahir pada tahun 2020 lalu.
Kolotik, alat musik khas Ciamis yang baru lahir pada tahun 2020 lalu (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar).
Ciamis -

Alat musik baru khas Kabupaten Ciamis bernama kolotik dikenalkan kepada masyarakat pada 28 Juli 2020 lalu. Lalu seperti apa alat musik kolotik itu dan asal usulnya?

Kabupaten Ciamis memiliki aneka ragam seni dan budaya. Hampir setiap kecamatan memiliki keunikan tersendiri, seperti alat musik atau kesenian dan budaya lainnya. Salah satunya adalah kolotik atau singkatan dari kolotik leutik (kecil) yang berasal dari Kecamatan Cimaragas.

Alat musik kolotik ini pun sudah tercatat dipatenkan di HAKI sejak 2020 dengan pemegang hak cipta Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolotik dimainkan dengan cara digoyang dengan bentuk mirip seperti lonceng tapi lebih pipih. Sama seperti alat musik lain, Kolotik ini memiliki nada. Namun setiap 1 kolotik hanya menghasilkan 1 nada suara seperti angklung. Sehingga untuk memainkannya harus dilakukan secara berkelompok.

Ada dua versi nada yang diciptakan, pertama do, re, mi, fa, sol, la, si, do (diatonik). Yang kedua versi da, mi, na, ti, la (pentatonis) untuk kesenian sunda.

ADVERTISEMENT

Kolotik diciptakan oleh 2 seniman dan budayawan asal Bojongsalawe, Kecamatan Cimaragas, yakni Bah Latif Adiwijaya dan Bah Nani pada tahun 2013. Awalnya dibuat untuk buah tangan atau oleh-oleh khas dari Situs Budaya Bojongsalawe.

Kedua seniman itu terinspirasi dari benda bernama kolotok yang biasa menggantung pada hewan ternak kerbau dan sapi. Kemudian Bah Nani dan Bah Latif membuat ukuran yang lebih kecil. Terbuat dari batok atau tempurung kelapa, karena di wilayah tersebut melimpah pohon kelapa. Sedangkan kolotok biasanya terbuat dari kayu dan berukuran besar.

"Jadi menurut Abah Latif dan Abah Nani dari Cimaragas, Kolotik awalnya sebagai buah tangan atau merchandise khas Cimaragas, dengan ide awal dari kolotok. Itu alat yang menggantung di leher sapi," ujar Pamong Budaya Ahli Muda Disbudpora Ciamis Eman Hermansyah, Jumat (10/11/2023).

Setelah itu, kolotik pun gencar diproduksi sebagai salah satu cinderamata khas dari Kecamatan Cimaragas, khususnya Kampung Salawe.

Kolotik, alat musik khas Ciamis yang baru lahir pada tahun 2020 lalu.Kolotik, alat musik khas Ciamis yang baru lahir pada tahun 2020 lalu. Foto: Dadang Hermansyah

Pada tahun 2019 atas gagasan Kepala Disbudpora Ciamis Erwan Darmawan dan Sekdis Iing Ahmad Rifai (alm), kolotik dikembangkan menjadi alat musik tradisional kolotik yang bunyinya khas dan unik.

Keduanya penasaran ketika digoyangkan ternyata menghasilkan suara yang merdu. Akhirnya tercetus untuk dibuat kolotik yang dapat menghasilkan nada.

Ternyata setelah dicoba dimodifikasi, kolotik ternyata dapat diberi nada dengan suara yang unik dan khas. Awalnya kolotik hanya memiliki nada pentatonik dan berkembang menjadi tangga nada diatonis. Disbudpora Ciamis pun resmi mengenalkan alat musik kolotik dan mendaftarkannya ke HAKI Kemenkumham RI pada Juli 2020.

Konser Perdana Kolotik di Gedung Kesenian Ciamis

Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis pun telah sukses menggelar konser kolotik pertama kali pada 29 Juli 2022.

Konser kolotik ini dikolaborasikan dengan angklung dan marching band. Ada beberapa lagu yang dibawakan mulai dari Indonesia Pusaka, Sorban Palid, Bubuy Bulan, Can't Stop, Bengawan Solo, dan Fallin in Love With You. Ada juga lagu pop seperti Asal Kau Bahagia milik Armada, Cinta Terbaik, dan Aku Bukan Jodohnya. Yang paling menarik perhatian penonton adalah lagi Ciamis Manis.

Berkat dukungan Dodenk Didi sebagai pegiat budaya dan Rina guru SMAN 1 Cimaragas, kesenian kolotik kemudian terus dikembangkan.

Pada awalnya, seni kolotik hanya jadi musik penggiring. Namun pada 2022 dikembangkan menjadi musik instrumen berkat dukungan dari Kampung Angklung Desa Panyingkiran.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads