Yayasan Pusat Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menghadirkan sebuah pameran foto dari Peru di Galeri Pusat Kebudayaan. Pameran bertajuk 'Memories of Peru' ini berlangsung selama satu minggu penuh terhitung 3 hingga 10 November 2023.
Dalam pameran tersebut dipajang berbagai momen yang dipotret sepanjang tahun 1890 hingga 1950. Foto yang dipajang merupakan karya fotografer ternama seperti Walter O. Runcie, Ma San Lin, Teofilo Hinostroza, dan masih banyak lagi. Foto yang dipamerkan menggunakan nuansa hitam putih. Mulai dari foto diri masyarakat, hingga suasana kota.
Setiap foto memiliki penjelasan singkat dalam bahasa Spanyol, bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat Peru. Mulai dari nama fotografer, keterangan foto, tahun pengambilan foto, dan sumber dokumen foto. Tidak adanya terjemahan dalam bahasa Indonesia membuat pengunjung harus berusaha mencari tahu sendiri menggunakan alat bantu terjemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengunjung pameran ini di Rabu (8/11) sore yang cukup cerah. Berbekal informasi dari internet, pria yang menyebut dirinya sebagai John Rambo Awex itu datang ke galeri seni di kawasan Braga ini.
John mengapresiasi pameran yang dihadirkan oleh Pusat Kebudayaan Provinsi Jawa Barat atas kerja sama dengan Kedutaan Besar Peru itu. Namun, John juga berharap agar ada budaya lokal yang dipamerkan di sana.
"Bagus sih. Cuma nggak ada pameran cerita-cerita Indonesia gitu. Seharusnya jangan dulu luar negeri. Cerita-cerita orang Sunda, suku Sunda, suku Jawa. Lebih bagusnya itu," tutur pria yang senang fotografi itu.
Tak hanya warga lokal, pameran foto ini juga menjadi destinasi bagi warga luar negeri yang sedang berada di Bandung. Joan adalah salah satunya. Ia mengaku, ini bukan kunjungan pertamanya ke Galeri Pusat Kebudayaan Bandung. Sebelumnya, pria asal Inggris itu pernah berkunjung di Januari.
"Sebenarnya saya datang ke Bandung dari Januari lalu. Dan saya berkeliling lalu datang ke sini, saat itu mereka memiliki pameran berbeda. Jadi saya pikir nggak ada salahnya untuk kembali lagi untuk melihat apakah ada yang berbeda," katanya.
Baca juga: Sudah 4 Warga Jabar Positif Cacar Monyet |
Sama halnya dengan John, Joan yang datang bersama teman perempuannya itu menganggap pameran ini menarik, mengingat latar pengambilan foto yang jauh dari Indonesia.
"Menurut saya menarik ya, datang ke Bandung, ke galeri dan punya pameran foto yang diambil di Peru," imbuhnya.
Pameran foto apik ini masih dapat disaksikan setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 6 sore. Pengunjung yang datang cukup menuliskan identitas seperti nama di meja registrasi tanpa dikenai biaya masuk.
(mso/mso)