Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Mengenal 9 Jenis KB dan Kekurangannya

Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Mengenal 9 Jenis KB dan Kekurangannya

Daffa Sarja - detikJabar
Senin, 25 Sep 2023 16:30 WIB
Ilustrasi alat kontrasepsi.
Ilustrasi alat kontrasepsi. (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Bandung -

Setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day. Peringatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada.

Perencanaan keluarga merupakan salah satu poin penting yang harus kita perhatikan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga, maka pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. selain itu, kemampuan untuk merencanakan kehamilan juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebugaran bagi perempuan.

Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, simak sejarah, tema, penjelasan, dan jenis-jenis alat kontrasepsi, simak penjelasan berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Kontrasepsi Sedunia

Mengutip dari pacehospital.com, hari Kontrasepsi sedunia dimulai pada tahun 2007. Saat itu, sepuluh lembaga keluarga berencana di seluruh dunia menyatakan bahwa penggunaan kontrasepsi, yang memungkinkan adanya pilihan disengaja untuk memiliki anak, adalah langkah yang sangat penting.

Ungkapan mendiang Dr. Nafis Sadik, mantan direktur eksekutif Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Population Fund (UNFPA), disuarakan pada tahun 1994 ketika ia mengatakan,"Keluarga yang sehat diciptakan karena pilihan, bukan karena kebetulan."

ADVERTISEMENT

Setidaknya 15 LSM internasional, komunitas medis dan ilmiah, serta organisasi pemerintah mendukung adanya Hari Kontrasepsi Sedunia, dengan tujuan untuk menyebarkan informasi akurat mengenai kesehatan seksual dan reproduksi. Salah satunya adalah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mempromosikan akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, menekankan pentingnya Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 September.

Tema Hari Kontrasepsi Sedunia 2023

Pada tahun 2023 kali ini, mengusung tema "Kekuatan Pilihan" yang menyoroti peran penting pilihan kontrasepsi dalam memungkinkan masyarakat mengambil kendali atas kesehatan reproduksi mereka.

Tema ini tidak hanya mencakup mengenai kontrasepsi saja, hal ini juga mendorong otonomi, memungkinkan pengambilan keputusan yang cerdas, dan memajukan upaya internasional dalam kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

Mengutip dari dppkdpppa.pontianak.go.id, kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah dan menunda kehamilan. Alat ini bekerja untuk menghambat pertemuan sel sperma dengan sel telur. Selain itu, alat kontrasepsi juga bekerja untuk menghambat pematangan sel telur serta mencegah penularan penyakit menular seksual.

Terdapat berbagai jenis alat kontrasepsi yang memiliki cara kerja berbeda-beda. Beberapa diantaranya bekerja dengan mempengaruhi hormon, ada juga yang menghalangi secara fisik proses masuknya sperma ke vagina.

Berikut adalah masing-masing penjelasan mengenai jenis alat kontrasepsi wanita dan pria beserta kekurangan dan kelebihannya.

1. Kondom Pria

Kondom merupakan alat kontrasepsi yang digunakan oleh pria. Alat kontrasepsi jenis ini sering sekali digunakan oleh banyak orang, lentaran cara penggunaannya cukup mudah. Selain berguna untuk mencegah kehamilan, penggunaan kondom juga berguna untuk menurunkan resiko penyebaran penyakit menular seksual. Kondom pria bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina.

Kelebihan dari kondom pria sebagai alat kontrasepsi adalah, harganya murah, praktis digunakan, serta mudah didapatkan. Penggunaan kondom secara benar, dapat mencegah terjadinya kehamilan hingga 98%. Namun, penggunaan yang kurang tepat atau kondisi kondom yang tidak baik (terdapat robekan atau kebocoran) dapat meningkatkan kegagalan alat kontrasepsi. selain itu, kondom juga hanya bisa digunakan sekali pakai saja.

2. Pil KB

Selain kondom, salah satu jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh orang adalah pil KB. Pil KB umumnya terdiri dari 21-35 butir dan penggunaannya harus berkelanjutan selama satu siklus.

Pil KB memiliki tingkat kerja yang sangat tinggi, dengan resiko kegagalan yang rendah. Mengkonsumsi Pil KB juga membuat haid semakin lancar. Namun, penggunaan Pil KB dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti pembekuan darah, jerawat, nyeri pada payudara, hingga tekanan darah tinggi.

3. KB Implan

KB Implan merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan tampak menyerupai batang korek api. KB Implan dapat mencegah kehamilan selama tiga tahun dengan cara mengeluarkan hormon progesteron secara perlahan.

Cara menggunakan KB Implan adalah dengan memasukkan alat ini ke bagian bawah kulit, umumnya di lengan bagian atas. Di balik efektivitasnya yang cukup tinggi, penggunaan alat ini diketahui dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur serta menimbulkan memar pada kulit ketika baru dilakukan pemasangan KB Implan.

4. Suntik KB

Hampir sama dengan cara kerja Pil KB, hanya saja penggunaannya yang berbeda. Bagi seorang wanita yang tidak suka minum obat setiap hari, maka Suntik KB bisa menjadi alternatif lainnya. Berdasarkan periode penggunaannya, Suntik KB terbagi menjadi dua yaitu 1 bulan dan 3 bulan.

Kelebihan Suntik KB sebagai alat kontrasepsi, adalah penggunaannya yang lebih praktis dengan resiko kegagalan dibawah 1% jika digunakan dengan tepat. Di sisi lain, Suntik KB dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan efek samping seperti keluarnya bercak darah.

5. IUD

Intra Uterine Device (IUD) atau dikenal juga dengan KB Spiral adalah alat kontrasepsi wanita yang bisa bekerja selama 5-10 tahun. Alat berbentuk huruf T ini memiliki dua jenis, yaitu IUD hormonal (berisi hormon progesteron) dan IUD non hormonal (terbuat dari tembaga).

IUD memiliki kelebihan bisa bertahan lama dalam rahim, namun posisinya bisa bergeser dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada rahim atau saat berhubungan intim. IUD juga berpotensi menimbulkan kram dan meningkatkan volume darah saat menstruasi.

6. Kondom Wanita

Alat kontrasepsi berupa kondom tidak hanya tersedia untuk pria saja, tetapi juga wanita. Kondom wanita berfungsi untuk menyelubungi vagina. Penggunaannya cukup mudah untuk disesuaikan, karena terdapat cincin plastik di ujung kondom. Alat ini tidak bisa digunakan bersamaan dengan kondom pria.

Kelebihan menggunakan kondom wanita sebagai alat kontrasepsi adalah menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria. namun, efektivitasnya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondom pria, bahkan tingkat kegagalannya bisa dibilang cukup tinggi, yaitu 21% jika cara penggunaannya tidak benar.

7. Diafragma

Merupakan jenis alat kontrasepsi berbentuk kubah dan terbuat dari karet. cara menggunakannya adalah dengan menempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan intim. Alat ini biasanya dikombinasikan dengan spermisida.

Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang harganya cukup terjangkau. Namun, kekurangannya yaitu pemasangannya harus dilakukan oleh dokter, memiliki tingkat kegagalan hingga 16% jika tidak digunakan secara tepat, serta tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.

8. Spermisida

Spermisida merupakan alat kontrasepsi berbentuk jeli, krim, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk mematikan sperma. Spermisida dimasukkan ke dalam vagina 30 menit sebelum berhubungan intim.

Spermisida merupakan salah satu alat kontrasepsi dengan harga terjangkau dan mudah untuk digunakan. Namun, penggunaan Spermisida terlalu sering berpotensi menyebabkan iritasi pada organ intim. Penggunaannya perlu dikombinasi dengan kontrasepsi lain seperti kondom, karena tingkat kegagalannya dapat mencapai 29%.

9. KB Permanen

Jika kalian sudah yakin untuk tidak akan memiliki keturunan lagi, maka KB Permanen atau steril adalah pilihan paling tepat untuk dilakukan. Metode ini memiliki efektivitas untuk mencegah kehamilan kampir 100%. KB Permanen dapat dilakukan pada pria maupun wanita.

Pada pria, KB Permanen dilakukan dengan vasektomi (memutus penyaluran sperma ke air mani). Sedangkan KB Permanen pada wanita, menggunakan metode tubektomi atau pengikatan tuba falopi, merupakan sistem reproduksi wanita yang paling berperan penting dalam proses pembuahan.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads