7 Baju Adat Sunda, Mulai dari Kebaya Hingga Menak

7 Baju Adat Sunda, Mulai dari Kebaya Hingga Menak

Rindang Krisnawati - detikJabar
Selasa, 22 Agu 2023 12:45 WIB
Inspirasi gaun pengantin hijab adat Sunda dari Ikea Wedding Dream.
Foto: Dok. Instagram @ikeaweddingdream.

Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Ciri khas daerah tersebut diwakili melalui berbagai hal, seperti alat musik daerah, tarian daerah, bahasa daerah dan pakaian adat.

Dalam artikel ini, akan berfokus kepada salah satu ciri khas yang ada pada setiap daerah yakni baju adat. Baju adat adalah pakaian yang merepresentasikan dan mewakili sekelompok masyarakat yang biasanya digunakan saat ada acara adat atau sebagai penanda status sosial.

Baju adat Sunda terkenal dengan keunikannya dan cukup populer di kalangan masyarakat. Baju adat Sunda diketahui dibedakan menjadi tiga tingkatan sosial. Pakaian adat untuk bangsawan, untuk kaum menengah dan yang terakhir untuk rakyat biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini 7 pakaian khas Sunda yang dirangkum dari berbagai sumber:

7 Baju Adat Sunda

1. Kebaya Sunda

Kebaya Sunda memiliki desain yang sama seperti kebanyakan kebaya pada umumnya. Tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan di antara kebaya tersebut. Hal yang membedakan kebaya Sunda dengan kebaya di daerah lainnya yakni:

ADVERTISEMENT
  • Bagian kerah kebaya Sunda berbentuk U (U-neck), sedangkan kebaya dari daerah lain biasanya mempunyai kerah berbentuk V (V-neck)
  • Bagian bawah kebaya didesain lebih panjang daripada kebaya daerah lain yang fungsinya untuk menutupi pinggul dan paha
  • Cenderung menggunakan warna-warna yang lebih cerah, seperti warna kuning, merah dan ungu.

Seperti kebaya pada umumnya, kebaya Sunda juga dilengkapi dengan jarik yang memiliki motif khas jawa barat. Kebaya Sunda juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris tambahan seperti kalung, cincin dan juga gelang.

Kebaya ini juga merupakan salah satu baju yang menandakan status sosial. Hal ini bisa dilihat melalui corak dan motif yang digunakan.

2. Baju Pengantin

Baju pengantin Sunda terinspirasi dari pakaian yang dipakai oleh putri kerajaan Sunda di masa lalu. Baju pengantin ini dibagi ke dalam empat jenis:

  • Sunda Putri
  • Sukapura
  • Santana Inten Kedaton
  • Sunda Siger.

Jenis pakaian pengantin di atas tentu saja disesuaikan dengan daerah asal atau tempat diselenggarakannya masing-masing. Untuk pakaian mempelai wanita, identik dengan kebaya berwarna putih dengan bawahan menggunakan jarik kebat Lereng Eneng Prada.

Selain itu, baju pengantin ini identik dengan penggunaan siger. Siger merupakan mahkota perhiasaan yang bagi orang Sunda melambangkan kebijaksanaan dan kehormatan wanita Sunda.

Untuk baju mempelai pria, biasanya menggunakan jas buka Prangwedana yang warnanya dipadukan dengan warna kebaya mempelai wanita. Mempelai pria akan menggunakan kain batik dengan motif yang sama. Aksesoris pelengkap untuk mempelai pria yakni biasanya menggunakan penutup kepala berhiaskan permata dan juga keris yang diselipkan di belakang pinggang.

3. Pangsi

Pangsi merupakan baju adat Sunda yang dipakai oleh pria-pria Sunda. Pakaian ini biasanya identik dengan warna hitam. Pakaian ini berupa kemeja hitam polos dengan bawahan celana hitam longgar yang panjangnya tidak sampai menyentuh mata kaki.

Pakaian ini dulu digunakan oleh kaum biasa seperti rakyat jelata, petani maupun buruh. Itu sebabnya baju ini didesain dengan cukup simple. Namun untuk saat ini, pangsi sudah dikenakan oleh berbagai kalangan. Dan penggunaannya sering dimodifikasi dengan tambahan sarung atau kain batik sebagai aksesoris pelengkap.

4. Bedahan

Bedahan merupakan baju adat Sunda yang biasanya dipakai oleh para kaum menengah, seperti saudagar, maupun pedagang. Pakaian untuk kaum menengah identik dengan pemakaian manik-manik.

Untuk kaum wanita, biasanya menggunakan bedahan dengan warna yang cerah, disertai dengan bawahan yang menggunakan kain batik dengan motif khas Sunda. Aksesoris yang biasanya digunakan yakni perhiasan, selendang adan selop (kelom geulis)

Untuk kaum pria, atasannya menggunakan jas takwa atau baju berwarna putih. Sedangkan untuk bawahannya menggunakan kain kebat batik dengan motif yang menonjol. Kaum pria menggunakan sandal yang biasa disebut terompah kayu. Aksesoris tambahan yang digunakan seperti ikat kepala dan arloji atau rantai emas yang digantungkan pada saku baju.

5. Beskap

Beskap merupakan baju adat Sunda yang biasanya digunakan saat acara-acara penting atau formal. Umumnya beskap berwarna hitam polos. Pakaian beskap identik dengan kerahnya yang tebal dan tinggi tanpa ada lipatan.

Bagian belakang baju beskap biasanya lebih pendek dari bagian depan. Beskap dipadukan dengan jarik bercorak khas jawa barat. Biasanya dilengkapi aksesoris berupa keris dan topi. Para pria memadukan beskap dengan sepatu tertutup yang menambah kesan formal.

6. Mojang Jajaka

Mojang dalam bahasa Sunda berarti gadis, sedangkan jajaka berarti laki-laki yang belum menikah. Seperti arti dari namanya, baju adat mojang jajaka ini diperuntukkan bagi para muda-mudi yang masih lajang atau yang belum menikah.

Mojang jajaka didesain seperti couple karena menggunakan warna yang senada antara laki-laki dan perempuan. Untuk kaum laki-laki, biasanya menggunakan jas dan bawahan celana berwarna senada disertai dengan aksesoris topi untuk menambah kesan formal.

Sedangkan untuk kaum perempuan, biasanya menggunakan kebaya berwarna senada dengan yang digunakan oleh laki-laki dan bawahan kain bermotif batik. Pakaian ini biasanya digunakan pada acara-acara khusus.

7. Menak

Pakaian adat Sunda yang terakhir adalah menak. Pakaian adat ini digunakan dan dimiliki oleh para bangsawan atau orang-orang yang terpandang. Hal ini dapat dilihat dari desain dan bahan yang digunakan dalam pembuatan menak.

Menak untuk pria didesain seperti jas menggunakan kain berbahan velvet atau beludru yang disulam dengan benang emas. Untuk bawahannya menggunakan kain batik yang digunakan dari pinggang ke lutut, biasanya dilengkapi dengan sabuk emas dan selop berwarna hitam.

Menak untuk wanita berupa kebaya berkain beludru dengan kancing atau manik-manik berwarna hitam. Bawahannya menggunakan kain jarik dengan motif rereng. Dilengkapi dengan aksesoris berupa perhiasan emas dan berlian.

Itulah 7 ragam baju adat Sunda khas jawa barat yang memiliki makna dan filosofi masing-masing yang sampai saat ini masih digunakan.




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads