Kabupaten Majalengka mempunyai lomba unik setiap memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI. Perlombaan binaraga antarpegawai jebor (pabrik genteng) adalah ajang tahunan yang biasa digelar di 'Kota Angin' itu.
Kegiatan yang digelar setiap tanggal 11 Agustus ini melibatkan para pegawai pabrik genteng dari berbagai perusahaan. Setiap tahunnya, lomba selalu dikemas berbeda.
Tahun-tahun sebelumnya yang dilombakan adalah otot kekar hingga 'suara emasnya'. Tahun ini penilaiannya dari tubuh kekar pegawai serta lukisan di tubuh peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bak kanvas lukis, tubuh para pegawai pabrik genteng itu dijadikan media kreatifitas oleh anggota keluarganya. Karya yang dilukis di tubuh tersebut menggambarkan kisah hidup para peserta.
Seperti salah satu adik peserta bernama Wiwin, ia menggambar gajah di tubuh kakaknya. Lukisan gajah itu menggambarkan perjuangan kakaknya untuk keluarga.
"Di belakang ada gajah. Melambangkan seorang adik merasa kagum sama kakaknya. Bekerja keras untuk menghidupi anak-anaknya. Saya bangga dengan kakak saya. Bunga matahari mencerminkan masa harapan dan masa depannya yang lebih cerah lagi," kata Wiwi saat memamerkan tubuh kakaknya di depan panggung, Jumat (11/8/2023).
Perlombaan binaraga antarjebor ini sudah berlangsung sejak 2015. Panitia lomba binaraga antarjebor, Ila Syukrillah Syarief mengatakan ajang ini digelar untuk merawat identitas Jatiwangi, yaitu genteng.
"Mulai tahun 2015, mulai membentuk museum genteng Jatiwangi. Bagaimana mengabarkan Jatiwangi masih ada, diantaranya dibikin Binaraga Jebor," kata Ila saat diwawancarai detikJabar.
Dalam rangka merawat identitas Jatiwangi, oleh karena itu lomba binaraga Jebor ini selalu dikemas berbeda setiap tahunnya. Adapun alasan tahun ini yang dilombakan adalah pamer karya dan otot untuk mendorong kreativitas para pekerja pabrik genteng.
"Kami mau mencoba sebetulnya, jangan-jangan sumber daya manusia itu bisa lebih dari sekedar membuat genteng. Tahun ini kita mencoba mengangkat cerita dari keluarga karyawan pabrik genteng," jelas dia.
Lomba binaraga Jebor yang kesembilan ini melibatkan 10 peserta. Para peserta itu akan dinilai berdasarkan kreativitas hingga pose bak binaraga sungguhan.
"(Lomba dinilai) berdasarkan kreativitas gambar, pembawaan saat berpose, dan konsep dari para penggambarannya," ujar Ila.
Kadisparbud Majalengka, Ida Heriyani mendukung kegiatan lomba binaraga Jebor ini. Pasalnya, secara tidak langsung lomba ini mempromosikan Majalengka ke masyarakat dalam dan luar negeri.
"Tepat sekali bagaimana masyarakat Jatiwangi dari dulu memproduksi genteng. Kita pemerintah wajib mendorong bagaimana masyarakat menjaga budaya ini," ujar Ida.
"Apalagi Majalengka kan jadi destinasi wisata dengan dibukanya BIJB nanti tanggal 29 Oktober itu merupakan pintu gerbang Nusantara bahkan internasional. Event seperti inilah yang menjadi magnet wisatawan bisa turun ke Majalengka," sambungnya.