Melihat Uang VoC 1790

Melihat Uang VoC 1790

Nur Azis - detikJabar
Sabtu, 13 Mei 2023 02:00 WIB
Uang kuno.
Uang kuno (Foto: Istimewa).
Sumedang -

Koin kuno menjadi salah satu objek yang dijadikan sebagai barang koleksi. Para kolektornya pun tidak sedikit jumlahnya.

Seperti salah satu kolektor dari Kabupaten Sumedang, yakni Iwan Bahari (55).

"Saya mulai tertarik mengoleksi uang logam itu berawal saat saya duduk dibangku SMP atau sekitar tahun 80-an, semisal saya waktu itu jajan terus ada kembaliannya uang logam, nah uangnya itu suka saya kumpulkan," ungkap Iwan kepada detikJabar di Sumedang, Jumat (12/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan tahun, ia hobi mengoleksi ratusan jenis koin kuno dari mulai koin pra Indonesia hingga koin kuno pasca kemerdekaan atau kekinian. Bahkan di antaranya koin dari berbagai negara.

Koin tersebut di antaranya koin kuno masa VoC (Vereenigde Oostindische Compagnie), koin masa Pemerintah Hindia Belanda, koin kuno Cina, koin kuno Jepang, koin kuno Perancis dan koin Indonesia kekinian.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, uang logam menjadi unik lantaran dilihat dari dua faktor. Pertama, dari sisi usianya. Kemudian yang kedua, dari sisi bahan pembuatannya.

"Kalau dari sisi usianya, saya punya beberapa koin seperti koin VoC 1790, koin Nederland Indie 1830, kemudian koin Nederlannd Indie 1920 dan koin kuno masa Hindia Belanda lainnya," terangnya.

"Uang-uang pada masa Hindia Belanda itu kebanyakan didapat dari para penggali tanah atau selokan waktu dulu, makanya kondisi uangnya masih riil asli seperti itu," tuturnya menambahkan.

Iwan menyebut, salah satu koleksinya yang cukup unik yaitu uang logam tahun 1950 yang bergambar Pangeran Diponegoro.

"Jadi koleksi saya itu dari mulai zaman Belanda sampai zaman Indonesia merdeka, termasuk uang logam kekinian bergambar yang akhir-akhir ini mulai ramai di koleksi yaitu uang logam Rp1.000 bergambar kelapa sawit dan uang Rp100 bergambar burung kakak tua raja tahun 1999," paparnya.

Sekedar diketahui, dalam salah satu lokapasar, koin kuno bergambar Pangeran Diponegoro harganya ada yang menjual dengan harga hingga Rp3.000.000. Dalam koin itu tertulis Dipa Negara.

Iwan menuturkan, bagi kalangan kolektor sendiri, harga koin kuno tersebut tidak memiliki standar harga. Dalam artian, transaksinya tergantung pada sebuah kesepakatan.

"Jadi semisal dua kolektor face to face bertemu dan ingin memiliki salah satu koleksi koin dari kolektor lain, maka harganya tergantung kesepakatan saat itu," terangnya.

Iwan pun cukup terbuka bagi yang berminat untuk mengoleksi koin kuno yang dimilikinya.

"Kalau ada yang mau beli saya persilahkan asal harganya cocok," ucapnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads