22 Sifat Buruk dalam Bahasa Sunda dan Artinya, dari Culametan hingga Cunihin

22 Sifat Buruk dalam Bahasa Sunda dan Artinya, dari Culametan hingga Cunihin

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Senin, 13 Feb 2023 14:00 WIB
Daftar sifat-sifat buruk dalam bahasa Sunda.
Daftar sifat-sifat buruk dalam bahasa Sunda. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Manusia tentu memiliki sifat baik dan buruk dalam dirinya. Sifat-sifat yang membentuk kepribadian seseorang ini dipengaruhi oleh lingkungan, pola asuh, pengetahuan dan pengalaman yang dialaminya seiring berjalannya waktu.

Tak ada manusia yang sempurna, karena itu tak ada orang yang baik tanpa ada cela. Namun sifat buruk dalam diri seseorang harusnya bisa dikendalikan agar tidak mendominasi dan menjadi bagian dari kepribadian yang mewakiliki diri kita.

Di tataran masyaraat Sunda, sifat-sifat buruk manusia ini ada istilah atau sebutannya tersendiri. Sebut saja agul atau adigul, legeg, baragajul hingga culametan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sifat-sifat buruk dalam bahasa Sunda ini sebaiknya dihindari. Karena sifat-sifat buruk tentu akan membuat orang-orang di sekitarmu merasa tidak nyaman dan tidak menyukai dirimu.

Bahasa Sunda memiliki istilah kata yang unik dan menarik untuk menyebut sifat-sifat buruk seseorang. Dirangkum detikJabar dari berbagai sumber, berikut ini daftar sifat-sifat buruk manusia dalam bahasa Sunda disertai dengan artinya.

ADVERTISEMENT

1. Culametan

Istilah culametan dalam bahasa Sunda yakni merujuk pada orang yang suka menginginkan makanan atau barang milik orang lain. Biasanya disertai dengan perilaku meminta makanan untuk mencobanya.

Contoh kalimat :Teu kaop ningali dahareun, hayang we hayoh si Kokom mah.
Artinya : Enggak bisa lihat makanan, Kokom mah ingin terus.

2. Nurustunjung

Kata nurustunjung dalam bahasa Sunda bisa dipadankan dengan kata keterlaluan atau parah. Arti nurustunjung bisa juga maknanya tidak tahu malu.

Contoh kalimat : Gusti, nurustunjung pisan ieu budak. Kamari karek menta handphone, ayeuna hayang ganti deui.
Artinya : Ya Allah, keterlaluan banget anak ini. Kemarin baru minta handphone, sekarang minta ganti lagi.

3. Baragajul

Baragajul dalam bahasa Sunda artinya orang yang hidup seenaknya, alias hidup tanpa mengikuti aturan yang ada. Biasanya orang yang dilabeli baragajul juga memiliki cara berpakaian dan pola hidup yang buruk.

Contoh kalimat : Baragajul pisan maneh teh. Cik atuh hirup teh nu baleg.
Artinya : Seenaknya banget sih kamu tuh. Coba hidup yang betul dong.

4. Legeg / balaga

Jika ada salah seorang temanmu yang memiliki sifat banyak gaya karena unggul dalam kemampuan tertentu, ia bisa disebut balaga dalam Bahasa Sunda. Lebih mudahnya, arti balaga adalah banyak gaya karena merasa memiliki suatu hal yang lebih daripada orang lain.

Contoh kalimat : Si Jejen mah meni legeg pisan karek boga motor nu kitu oge.
Artinya : Si Jejen mah meni banyak gaya cuma punya motor begitu saja.

5. Nalaktak

Nalaktak dalam bahasa Sunda yakni merujuk pada orang yang perilakunya terbilang aktif bahkan cenderung membahayakan diri atau orang lain. Biasanya anak-anak yang kerap disebut nalaktak.

Contoh kalimat : Budakna Bu Imas mah nalaktak, sagala ditaraekan meni sieun labuh.
Artinya : Anaknya Bu imas mah aktif banget, semua dinaikin khawatir jatuh.

6. Baketut

Baketut dalam bahasa Sunda adalah istilah untuk menyebut orang yang raut mukanya sering cemberut, jarang tersenyum, ketus dan judes. Intinya, orang yang disebut baketut mukanya terlihat masam dan tidak enak dilihat.

Contoh kalimat : Tong baketut wae atuh, nu bogoheun oge bisa jadi kabur ari kitu terus beungetna.
Artinya : Jangan masam terus dong, yang naksir bisa jadi kabur kalau mukanya begitu terus.

7. Culangung / calutak

Culangung atau calutak dalam bahasa Sunda adalah istilah untuk menyebut orang yang tidak sopan atau kurang ajar, biasanya dilakukan orang yang lebih muda pada orang yang lebih tua.

Contoh kalimat : Kabiasaan da si ujang mah culangung ka sasaha, siga nu tara diajarkeun kolotna.
Artinya : Kebiasaan ujang kurang ajar sama siapa saja, seperti tidak pernah diajarkan orangtuanya saja.

8. Basangkal

Basangkal dalam Bahasa Sunda yakni sebutan untuk anak-anak yang tidak menurut atau tidak patuh pada orang tuanya. Padanan kata basangkal dalam bahasa Indonesia yakni bandel.

Contoh kalimat : Teuing kudu kumaha deui, boga budak teh meni basangkal kieu.
Artinya : Tidak tahu harus bagaimana lagi, punya anak bandel begini.

9. Cologog

Kata cologog memiliki arti mirip dengan culangung atau calutak yakni tidak sopan. Contoh perilaku tidak sopan yang lebih tepat dengan istilah kata cologog yakni masuk ke rumah orang lain tanpa izin karena merasa sudah dekat, meminta atau mengambil barang orang lain.

Contoh kalimat : Kadang sok kesel ka Ceu Iroh teh, cologog pisan ari namu teh.
Artinya : Kadang suka kesal sama Ceu Iroh, enggak sopan kalau bertamu tuh.

10. Belikan / pundungan

Kata belikan atau pundungan dalam bahasa Sunda memiliki arti karakter orang yang mudah tersinggung.

Contoh kalimat : Tong pundungan atuh ari rek gaul mah, bisi teu boga batur geura.
Artinya : Jangan mudah tersingungan kalau bergaul tuh, nanti enggak punya teman loh.

11. Badeur / Bangor / Baong

Kata badeur, bangor dan baong dalam bahasa Sunda maknanya yakni nakal. Namun, badeur merupakan sifat orang nakal yang tidak bisa dinasihati. Kata bangor merupakan sifat nakal yang tidak bisa dilarang saat ingin melakukan hal apa saja sekalipun itu berbahaya. Sementara baong biasanya dipakai oleh anak-anak.

Contoh kalimat : Gusti, meni badeur-badeur teuing ieu budak.
Artinya : Ya Allah, nakal banget sih ini anak.

12. Neuteuli

Kata neuteuli dalam bahasa Sunda berarti tidak mudah melupakan perkataan dan sikap buruk orang lain pada dirinya.

Contoh kalimat : Neneng mah meni neuteuli pisan ka si Dewi teh.
Artinya : Neneng mah meni enggak pernah lupa perbuatan Dewi.

13. CodΓ©ka

CodΓ©ka dalam bahasa Sunda artinya usil yang membahayakan atau berbuatan buruk pada orang lain yang mengarah pada hal yang mencelakakan orang lain.

Contoh kalimat : Dika mah budakna codeka, batur keur diuk teh jol ditarik kursina nepika labuh. Picilakaeun.
Artinya : Cika tuh anaknya usik kebangetan, temannya lagi duduk tiba-tiba ditarik kursinya sampai jatuh. Membahayakan.

14. Comel

Comel dalam bahasa Sunda artinya adalah orang yang tidak bisa menyimpan rahasia alias bocor.

Contoh kalimat : Tong nyarita ka si Dedeh, comel jelemana teh. Bisa-bisa sakampung nyaho.
Artinya : Jangan cerita ke Dedeh, orangnya bocor. Bisa-bisa satu kampung jadi tahu.

15. Agul / Adigul

Kata agul atau adigul dalam bahasa Sunda berarti sombong. Memiliki perasaan lebih dari orang lain.

Contoh kalimat : Si Lia mah meni agul boga mobil nu kitu patut oge. Batur nu leuwih ti si eta asa loba padahal
Artinya: Lia sombong banget punya mobil yang begitu juga. Orang lain yang lebih dari dia perasaan banyak deh.

16. Elodan

Kata elodan dalam bahasa Sunda artinya adalah orang yang tidak fokus dan mudah tergoda oleh yang lainnya ketika sedang mengerjakan sesuatu.

Contoh kalimat : Cik atuh fokus ieu heula kerjakeun nepi ka beres, tong elodan.
Artinya : Ayo dong fokus selesaikan pekerjaan yang ini dulu, jangan mudah tergoda yang lain.

17. Barangasan

Kata barangasan dalam bahasa Sunda adalah sifat seseorang yang mudah sekali marah bahkan karena hal-hal kecil.

Contoh kalimat : Ih pirage kitu si Asep mah aral, meni barangasan pisan.
Artinya : Cuma begitu saja Asep sudah emosi, mudah sekali terpancing marah.

18. KorΓ©t / pedit

Istilah koret atau pedit yakni istilah untuk orang yang sangat pelit dalam berbagai hal.

Contoh kalimat : Cenah ngajakan papasakan, tapi giliran ditagihan duit keur udunan embung, dasar koret.
Artinya : katanya ngajak masak-masakan, tapi pas ditagih untuk sumbangan enggak mau, dasar pelit.

19. Bangkawarah

Kata bangkawarah dalam bahasa Sunda bisa disetarakan dengan kata kurang ajar atau orang yang tidak mengerti norma-norma perilaku yang ada.

Contoh kalimat : Eta si Imas meni bangkawarah pisan, piraku guruna keur ngomong keneh si eta ngaleos we santai kaluarna.
Artinya : Itu si Imas kurang ajar sekali, masa gurunya masih bicara dia keluar begitu saja.

20. Aduan

Kata aduan dalam bahasa Sunda ini berarti orang yang suka mengadukan masalah orang lain ke yang lainnya hingga menyebabkan timbulnya masalah.

Contoh kalimat : Ai, maneh teh tong aduan atuh meh teu piributeun.
Artinya : Ai, kamu tuh jangan sedikit-sedikit diceritakan dong biar enggak jadi ribut.

21. Campelak

Campelak yakni istilah untuk orang yang tidak sopan dan berani melawan orang tua.

Contoh kalimat : Campelak pisan eta budak, sigana eweuh nu nyarek.
Artinya : Tidak sopan sekali anak itu, sepertinya tidak ada yang memarahi.

22. Cunihin

Kata cunihin dalam bahasa Sunda merujuk pada sifat buruk seseorang yang suka menggoda lawan jenis.

Contoh kalimat : Si Udin mah teu kaop ningali awewe langsung we cunihin.
Artinya : Si Udin, enggak bisa lihat perempuang, langsung saja bawaannya ingin menggoda.

Itu dia daftar sifat-sifat buruk dalam bahasa Sunda yang perlu kamu tahu. Semoga membantu.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads