Nama desa di Kabupaten Sumedang ini terkesan nyeleneh. Desa itu bernama Desa Boros yang lokasinya berada di Kecamatan Tanjungkerta.
Namun siapa sangka, desa ini ternyata salah satu lumbung padi bagi Kabupaten Sumedang. Betapa tidak, dari sekitar 640 hektar luas wilayahnya, 80 persennya adalah lahan persawahan.
Hal itu sebagaimana yang diutarakan oleh Kepala Desa Boros, yakni Dadan Iskandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 640 hektar luas wilayah Desa Boros, 80 persennya merupakan lahan persawahan," ujar Dadan kepada detikJabar belum lama ini.
Penduduk Desa Boros diketahui berjumlah 2.513 jiwa atau 980 kepala keluarga (KK). Warga di sana khususnya para orang tua, rata-rata atau 70 persennya berprofesi sebagai petani.
Dadan mengatakan, Desa Boros menjadi salah satu pemasok gabah bagi pabrik-pabrik pengolah padi di Kabupaten Sumedang.
"Jadi Desa Boros ini menjadi salah satu wilayah yang mengirim bahan baku berupa gabah ke pabrik-pabrik pengolah beras yang ada di Sumedang," terangnya.
Dadan sendiri belum dapat memastikan berapa total produksi padi yang dihasilkan oleh Desa Boros. Namun, kata dia, dalam setiap harinya, paling tidak ada saja dua sampai tiga ton padi yang dipanen oleh para petani.
"Karena lahan persawahan di Desa Boros ini luas, jadi panennya juga tidak secara serempak," ujarnya.
Namun dari sekian petani, kata Dadan, tercatat hanya ada 45 petani yang termasuk kategori petani milenial. Para pemuda di Desa Boros kebanyakan berprofesi sebagai buruh pabrik, pekerja kantoran atau berwirausaha.
"Jadi orang tuanya rata-rata petani, sementara para remajanya khususnya yang perempuan kebanyakan bekerja di pabrik-pabrik seperti pabrik tekstil Kahatex, pabrik Taekwang dan pabrik parfum di Conggeang," terangnya.
"Kalau yang laki-lakinya biasanya bekerja di bengkel dan kantoran juga banyak," tambahnya.
Dadan menambahkan, Desa Boros secara jarak sebenarnya lebih dekat ke Kecamatan Buahdua. Namun lantaran terhalang sungai sebagai batas wilayah menjadikan Desa Boros jadi bagian dari Kecamatan Tanjungkerta secara administrarif.
"Desa Boros ini secara geografis lebih dekat ke Kecamatan Buahdua, namun lantaran batas wilayahnya berupa sungai menjadikan Desa Boros ke tarik jadi wilayah Tanjungkerta," paparnya.
(tey/tey)