Hari ini menandai 42 tahun kepergian salah satu musisi dan penulis lagu terbaik abad lalu, John Lennon. Mantan leader grup band legendaris, The Beatles, itu ditembak mati oleh penggemarnya sendiri di New York pada 8 Desember 1980.
Malam hari di pintu masuk apartemen Dakota, tempat Lennon dan istrinya Yoko Ono tinggal, Chapman gugup seraya menanti kedatangan sang idola. Di tangannya tergenggam salinan album Double Fantasy yang siap untuk ditandatangani.
![]() |
Ketika Lennon dan Ono kembali dari studio rekaman, Chapman langsung menghampiri Lennon di Dakota. Sang penggemar langsung menyodorkan album, yang langsung ditandatangani oleh Lennon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Lennon membalikkan badan, terdengar beberapa kali letusan dari revolver berkaliber 38mm yang digenggam Chapman. Dua timah panas bersarang di punggung sang musisi, dan dua peluru lainnya mengenai bahu.
Lennon langsung tumbang usai ditembak dari jarak dekat seperti dilaporkan Liverpoolworld.uk. Lennon mungkin tak menyangka, jika penggemar tak mencolok itu mengantarkannya ke gerbang ajal.
![]() |
Sambil bersimbah darah, Lennon kemudian dibawa polisi ke Rumah Sakit Roosevelt. Namun, ia keburu meninggal saat dalam perjalanan. Sementara itu, Chapman tetap berada di lokasi penembakan.
Ia berlaku santai sambil membaca novel Teh Catcher in the Rye karya JD Salinger, hingga akhirnya polisi datang menangkapnya. Dalam persidangan, Chapman mengakui perbuatannya dan dijatuhi hukuman seumur hidup dengan minimal 20 tahun.
Marah pada Pernyataan Lennon
Sama seperti kebanyakan anak muda saat itu, Chapman sangat mengidolakan The Beatles. Namun, pernyataan kontroversial Lennon pada 1966 tentang kemahsyuran band yang 'lebih populer daripada Yesus' membuatnya marah.
Sejak pernyataan itu terlontar dari mulut Lennon, butuh waktu 14 tahun bagi Chapman untuk melancarkan aksinya. Kendati demikian, seiring berjalannya waktu motif dari Chapman membunuh Lennon terkuak pada 2020 silam, ia mengatakan ingin membunuh Lennon untuk 'kemuliaan diri' dan perhatian.
Tak hanya Lennon, Chapman jug berencana untuk membunuh figur populer lainnya termasuk rekan Lennon di The Beatles, Paul McCartney. Kemudian jurnalis Johhny Carson, Presiden AS Ronald Reagan hingga aktris Elizabeth Taylor.
Saat ini Chapman mendekam di lembaga permasyarakatan Wende di Alden, New York. Pembebasan bersyarat Chapman ditolak untuk yang ke-12 kalinya pada Agustus 2022.
![]() |
Dikutip dari suggest.com, Chapman mengaku pembunuhan Lennon merupakan jawaban besar untuk semuanya. Ia merasa, aksi nekatnya telah membuatnya menjadi seseorang.
"Jawaban besar saya untuk semuanya. Aku tidak akan menjadi siapa-siapa lagi." ujarnya.
"kejahatan di hati saya. Saya ingin menjadi seseorang dan tidak ada yang akan menghentikannya," katanya menambahkan.
Yoko Ono, janda Lennon, menentang pembebasan Chapman karena khawatir tahanan berusia 67 tahun itu akan membahayakan dirinya dan anak-anaknya.
Di Mana Makam John Lennon ?
Jenazah Lennon dikremasi di Pemakaman Ferncliff di Hartsdale, New York. Sang istri kemudian menyebarkan abunya di Central Park New York. Tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama-sama di dekat apartemen mereka.
Di sana pun dibangun tugu peringatan di Central Park bernam Strawberry Fields, yang dinamai berdasarkan lagu yang ditulis Lennon di album Sgt. Peppers (1967). Tugu itu diresmikan 9 Oktober 1985, atau tepat 45 tahun kelahiran sang musisi.
Dikutip dari laman Central Park, tugu itu terletak di dekat pintu masuk West 72nd Street. Di sana terdapat mosaik 'Imagine' yang juga merupakan album solo Lennon.
Tempat itu banyak didatangi pelancong atau penggemar yang datang untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Lennon.
(yum/bbn)