Batik Khas Cianjur, Motif Beras hingga Gunung Padang

Batik Khas Cianjur, Motif Beras hingga Gunung Padang

Ikbal Selamet - detikJabar
Minggu, 02 Okt 2022 14:14 WIB
Fashion Show Batik Cianjuran Sambut Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-345
Motif Batik Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Kabupaten Cianjur kini mulai mengembangkan batik khasnya, beragam motif yang menunjukan kekhasan Kota Santri pun dibuat dan diperkenalkan dalam berbagai kegiatan. Ditargetkan batik Cianjuran ini dapat bersaing dengan batik daerah lain dan tidak hanya berkutat di pasar lokal, tetapi juga merambah pasar mancanegara.

Sejarawan Cianjur Luki Muharam, menjelaskan jika batik Cianjur sebenarnya sudah muncul pada tahun 1920. Namun penggunaannya masih terbatas, yakni hanya dikalangan pejabat atau tokoh penting di Cianjur.

"Sama seperti batik di daerah lainnya, penggunannya itu terbatas tidak bisa semua pakai. Makanya banyak yang kurang tahu Cianjur punya batik khasnya sendiri, bahkan keberadaannya terus redup seiring waktu," kata dia, Minggu (2/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru pada tahun 2000-an, batik Cianjur mulai kembali bergairah. Motif beasan atau motif beras dan padi menjadi yang pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan sebagai batik khas Cianjur.

Bahkan pada 2009, motif ini pun didaftarkan HAKI namun bukan untuk pribadi melainkan penggunannya diizinkan seluas-luasnya untuk pemerintah Cianjur.

ADVERTISEMENT

Sejak itu bermunculan perajin batik Cianjuran dengan motif yang lebih beragam, tidak lagi hanya batik motif beasan. Bahkan warna batiknya pun lebih bervariasi, tidak hanya satu warna melainkan bisa dengan beberapa kombinasi warna sekaligus.

Salah Seorang Perajin Batik Cianjuran Ahmad Fikri, mengatakan saat ini motif batik Cianjuran sudah berkembang, mulai dari motif ayam pelung, gunung padang, lampu gentur, kecapi suling, dan motif lainnya.

"Motifnya sudah banyak, tapi tetap tidak lepas dari segala hal yang menjadi keunggulan Cianjur. Utamanya menggambarkan motif tiga pilar budaya, ngaos mamaos dan maenpo. Kemudian motif produk khas hingga ada juga batik dengan motif bebatuan Situs Megalitikum Gunung Padang," kata dia.

Dia mengungkapkan jika saat ini batik Cianjuran sudah merambah pasar internasional, dengan diperkenalkan para tokoh dalam kegiatan kunjungan ke luar negeri.

"Pemasarannya sudah mulai bagus, untuk lokalan sudah banyak yang pesan, termasuk dari luar daerah. Ada juga yang dipasarkan ke luar negeri, tapi itu juga melalui relasi tokoh yang memang ada kegiatan di luar negeri. Kalau promosi dari pemerintah daerah masih minim," ungkapnya.

Dia berharap pemerintah bisa turut mengambil peran dalam pengembangan dan promosi batik Cianjuran. Diantaranya dengan memberikan pelatihan pada masyarakat agar semakin banyak perajin hingga menggelar event untuk mengenalkan batik Cianjur.

"Selama ini pelatihan hanya untuk perajin, sebaiknya masyarakat umum yang diberi pelatihan agar perajin semakin banyak. Jadi produksi meningkat dan pemasaran juga bisa melibatkan banyak pihak," tuturnya.

"Selain itu perlu juga promosi yang lebih lagi. Kemarin sudah bagus ada event peragaan busana di pendopo, tapi yang kami harap juga membuat event atau mengikuti event serupa di luar daerah atau di luar negeri, Jadi bisa lebih dikenal batik Cianjur ini, karena kalau dari motif kita tidak kalah dengan batik daerah lain," ujar dia menambahkan.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan jika batik Cianjur memang memiliki beragam motif yang bisa dikreasikan menjadi beragam model pakaian, bahkan pakaian yang modern dan fashionable.

"Batik Cianjur bisa dikreasikan dengan berbagai model yang modern. Jadi bisa dipakai dalam kegiatan apapun," ungkap dia.

Menurutnya batik Cianjuran rencananya juga dipertunjukan dalam festival busana di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.

"Kita akan berusaha agar batik Cianjur ini bisa terpromosikan dan diminati. Dengan begitu, perajin batik Cianjuran bisa bangkit dan mampu bersaing. Momen hari batik nasional ini juga diharapkan jadi pengingat agar batik Cianjur terus berkembang," pungkasnya.




(tey/tey)


Hide Ads