Batik Tulis Sukapura Khas Tasikmalaya, 1 Lembar Dikerjakan 10 Hari

Batik Tulis Sukapura Khas Tasikmalaya, 1 Lembar Dikerjakan 10 Hari

Deden Rahadian - detikJabar
Minggu, 02 Okt 2022 11:11 WIB
Batik tulis Sukapura Khas Tasikmalaya.
Batik tulis Sukapura Khas Tasikmalaya. (Foto: Deden Rahadian/ detikJabar)
Tasikmalaya -

Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober, selalu menarik melihat batik tulis Sukapura Khas Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Kampung Cisepan, Desa Janggala, Kecamatan Sukaraja dikenal sebagai setra batik tulis Sukapura.

Sejumlah kelompok perajin kembali eksis memproduksi batik tulis khas Sukapura.

Batik tulis Sukapura memiliki ciri khas tiga warna dasar mulai merah marun, biru dongker dan warna krem. Namun, batik tulis Sukapura tidak pernah menyertakan warna dasar merah muda, kuning maupun warna hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembedanya itu warna dasar baik tulis Sukapura itu ada merah maroon, biru dongker dan krem. Gak pernah pakai warna dasar hijau, kuning dan merah muda," kata Edang Ramdani, ketua kelompok batik tulis Sukapura gandok jaya mukti ditemui Sabtu (1/10/22).

Terdapat 60 lebih motif batik tulis khas sukapura. Motif yang terkenal mulai motif talas, sente, rereng, kujang, sukapura, padi hingga mawar dan cendrawasih.

ADVERTISEMENT

"Motif mah banyak yang terkenal, seperti rereng, sente, tales, kujang, sukapura sampai cendrawasih," tambah Edang.

Batik tulis sukapura miliki eksklusivitas dan kulitas tinggi. Dikerjakan tangan ahli yang sejak puluhan tahun bergelut dengan canting.

Tak heran satu lembar batik tulis Sukapura harus dikerjakan 10 hari. Sebulan, puluhan perajin hanya hasilkan 30 lembar batik tulis saja.

"Jadi batik tulis Sukapura mah lama dikerjakanya. Selembar aja bisa 10 hari. Jadi sebulan dari puluhan perajin paling 30 lembar," tambah Edang.

Batik tulis Sukapura Khas Tasikmalaya.Batik tulis Sukapura Khas Tasikmalaya. Foto: Deden Rahadian

Pasar batik tulis sukapura menembus pasar lokal hingga nasional. Harganyapun cukup mahal, antara Rp 250 ribu sampai Rp 700 ribu rupiah per lembar.

Bertepatan dengan hari batik nasional 2 Oktober, perajin batik berharap agar pemerintah dan swasta mewajibkan penggunaan batik di kantor masing masing. Mereka berharap dengan upaya ini, perajin batik bisa semakin hidup.




(tey/tey)


Hide Ads