Ciri khas dari sajian masakan khas Sunda ialah keberadaan sambal dan lalapan sebagai pendamping nasi panas. Orang Sunda terkenal tidak anti dengan sayur mayur, justru masakan akan terasa tak lengkap tanpa kehadiran lalapan. Bagaimana sebetulnya asal mula kebiasaan makan sayur ini? Apa saja khasiat dari lalapan? Berikut penjelasannya, dilansir dari berbagai literatur dan laman pemerintahan.
Asal Muasal Orang Sunda Makan Lalapan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lalapan berasal dari kata dasar lalap yang artinya daun-daun muda, mentimun, petai mentah, dan sebagainya yang dimakan bersama-sama dengan sambal dan nasi. Saat menyantap lauk pauk beserta nasinya, kita sering kali disuguhkan dengan sayur mentah sebagai pelengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno Hendariningrum dalam jurnalnya yang berjudul Budaya dan Komunikasi Kesehatan (Studi Pandangan Kesehatan pada Masyarakat Sunda dalam Tradisi Makan Lalapan) menuliskan bahwa beberapa penelitian sosiologi mengungkap konsumsi lalapan sudah menjadi budaya, tradisi, dan karakter masyarakat Sunda.
Hal ini diperkuat oleh letak geografis dan keadaan alam tanah Sunda. Letaknya berada di wilayah Jawa Barat yang dikelilingi oleh gunung dan pegunungan, menjadikan tanah Sunda begitu subur. Sehingga berbagai jenis sayur mayur dapat tumbuh dengan baik.
Keadaan alam yang dingin membuat orang Sunda berupaya membuat makanan yang mampu meningkatkan rasa panas dalam tubuh. Ini juga jadi salah satu faktor mereka juga suka mengonsumsi sambal. Sebab, keberadaan cabai juga mudah ditemukan dan tumbuh.
Pewarisan budaya juga terlihat dengan adanya mitos mengenai kecantikan dan rahasia kulit mulus gadis Sunda berkat makan sayur atau lalapan sebagai gaya hidup. Meskipun kini banyak makanan Sunda yang modern, namun dalam penyajiannya tetap tak pernah lepas dari lalapan.
Kecintaan orang Sunda menyantap sayuran mentah ini rupanya sudah berlangsung sejak dulu. Hal tersebut juga divalidasi oleh Fadly Rahman, Sejarawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad) yang juga pegiat kajian makanan. Dalam artikel laman Unpad, dijelaskan memang belum diketahui secara pasti kapan budaya lalapan ini menjadi bagian dalam masyarakat Sunda.
Ia menambahkan bahwa dalam Prasasti Taji yang ditemukan di kawasan Ponorogo, Jawa Timur disebut sebuah nama makanan bernama "Kuluban Sunda" yang berarti lalap. Pada abad 10 Masehi tersebut, eksistensi lalap memang populer meski belum diketahui apa jenis sayurannya.
Fadli mengutip buku karangan Isis Prawiranegara (1944) yang tertulis lalap tidak hanya berwujud sayuran mentah. Lalap juga bisa berupa umbi seperti kunyit, buah muda seperti papaya, mentimun, bunga-bungaan seperti kenikir, hingga bahkan biji-bijian seperti biji nangka dan petai.
Dalam naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian sekitar abad 15 M disiratkan beragam rupa-rupa rasa masakan, yaitu lawana (asin), kaduka (pedas), tritka (pahit), amba (masam), kasaya (gurih), dan madura (manis). Menurut Fadli, susunan cita rasa tersebut tidak menampilkan jenis pangan daging-dagingan.
Khasiat Mengonsumsi Lalapan
Ahmad Hisbullah Amrinanto, dkk mencoba menjelaskan khasiat lalapan, dalam jurnal yang berjudul Tingkat Kebiasaan Makan Lalapan Masyarakat Sunda, Hubungannya dengan Asupan dan Kadar Ξ²-Karoten, serta Persepsi Kualitas Kulit.
Masyarakat Sunda percaya bahwa mengonsumsi lalapan mampu meningkatkan kehalusan dan kelembutan kulit. Lalapan menjadi kudapan wajib terutama bagi para gadis untuk menjaga kecantikan sekaligus kesehatan tubuhnya.
Biasanya lalapan berupa kol, daun singkong, ketimun, buncis, dan kemangi. Namun isian dari lalapan bisa diatur sesuai selera, yang jelas lalapan biasa disajikan saat masih mentah (hanya dicuci atau dibersihkan) atau hanya direbus.
Setiap sayur yang ada di dalam lalapan punya beberapa khasiat sebagai berikut, disitat dari buku Khasiat Makanan Mentah Raw Food Diet oleh Made Astawan dan laman Kementerian Pertanian:
1. Merupakan sayur-sayuran yang mengandung Betakaroten yang berperan dalam mengatur kualitas kulit.
2. Meningkatkan asupan zat gizi khususnya Betakaroten yang bermanfaat bagi kesehatan.
3. Sayur mentah membuat tubuh lebih sehat dengan stamina yang meningkat.
4. Sayur mentah membuat bau badan dan bau mulut hilang.
5. Kaya akan beragam vitamin, salah satunya pada leunca kaya akan Vitamin A.
6. Menangkal radikal bebas karena mengandung antioksidan yang terkandung pada mentimun.
7. Detoksifikasi tubuh dari penyebab berbagai penyakit. Manfaat ini berkat kandungan vitamin C dan sulfur dalam sayur kol.
Nah detikers, itulah tadi asal mula kegemaran orang Sunda mengonsumsi lalapan beserta khasiat dari lalapan. Mulai saat ini, kamu bisa meniru tradisi Tanah Sunda untuk terbiasa makan sayur mayur agar kesehatan dan kecantikan tubuh bisa terjaga. Semoga bermanfaat, ya!
(aau/tya)