Suku Sunda merupakan salah satu suku dengan segudang kebudayaan di Indonesia. Berbagai budaya musik, tari, pakaian, dan masih banyak lagi tersedia di area tanah Pasundan ini.
Salah satu seni paling tersohor dari Jawa Barat adalah angklung. Alat musik yang dimainkan dengan cara digoyangkan ini bahkan sudah terkenal dan tersebar sampai ke mancanegara.
Ternyata, angklung pun memiliki 'cabang' kesenian lagi, salah satunya adalah Angklung Dogdog Lojor. Sebetulnya, Angklung Dogdog Lojor dapat dipecah menjadi dua kata, yaitu angklung dan dogdog lojor, keduanya adalah nama alat musik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari akun media sosial Disparbudjabar, dogdog sendiri diberi nama sedemikian rupa karena mengeluarkan suara 'dog, dog, dog' ketika dipukul. Sedangkan, lojor dalam bahasa Sunda artinya panjang. Artinya, dogdog lojor adalah alat musik dogdog yang ukurannya panjang.
Angklung Dogdog Lojor sendiri biasanya wajib dimainkan atau dipertunjukan di upacara adat Seren Taun, sebuah upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan setiap tahun. Pertunjukkan tersebut dianggap sebagai kelengkapan berbagai kepentingan adat, terutama yang berkaitan dengan ritual siklus penanaman padi dan siklus hidup masyarakat adatnya.
Pertunjukkan seni Angklung Dogdog Lojor dalam siklus ritual biasanya menggunakan empat angklung berukuran besar dan dua dogdog lojor. Empat angklung itu terdiri dari angklung gonggong, panembal, kingking, dan inclok. Biasanya, pertunjukkan ini ditampilkan oleh enam orang, sesuai dengan jumlah instrumen yang dipakai.
(tey/tey)