Tradisi Sowan dan Nyuguhan di Kampung Singapura yang Terkikis Zaman

Tradisi Sowan dan Nyuguhan di Kampung Singapura yang Terkikis Zaman

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 30 Jul 2022 13:30 WIB
Kampung Singapura yang terdapat petilasan Prabu Siliwangi.
Petilasan Prabu Siliwangi di Kampung Singapura Kabupaten Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Kampung Singapura yang berada di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB) mungkin tak setenar negara Singapura yang menjadi surga belanja dan wisata di Asia Tenggara.

Kampung yang berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat itu memiliki kekhasannya tersendiri, terutama pada sisi adat istiadat dan kebudayaannya.

Hal itu berkaitan erat dengan sosok Prabu Siliwangi, yang konon katanya menjadikan Kampung Singapura sebagai persinggahan. Hal itu dibuktikan dengan petilasan Prabu Siliwangi berupa dua buah batu berukuran besar yang diyakini sebagai kursi raja termahsyur Kerajaan Pajajaran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di petilasan itu setiap tanggal 14 Maulud selalu diadakan upacara nyuguhan. Jadi nanti ada sesaji yang isinya telur didoakan sebagai penolak bala. Dulu setiap tahun jadi agenda rutin oleh sesepuh di sini," tutur Guna Taryana, tokoh Kampung Singapura kepada detikjabar, Jumat (29/7/2022).

Kampung Singapura yang terdapat petilasan Prabu Siliwangi.Kampung Singapura yang terdapat petilasan Prabu Siliwangi. Foto: Whisnu Pradana

Kebiasaan lain yang dilaksanakan sesepuh zaman dulu yakni kewajiban tamu yang datang apalagi hendak menginap, wajib sowan pada para sesepuh kampung sebagai penghormatan sekaligus perizinan.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada tamu di sini, datang harus bilang ke sesepuh. Kalau lebih dari 7 hari, katanya nanti didatangi harimau penjaga Prabu Siliwangi. Istilahnya harus sowan dulu lah," ucap Guna.

Sayangnya kian hari adat dan kebiasaan yang memiliki nilai luhur yang kental terkikis oleh perkembangan zaman. Seperti adat nyuguhan (memberi jamuan) yang tak lagi digelar hingga tamu yang tak perlu lagi ribet sowan ke sesepuh.

"Ya kita inginnya semua diterapkan lagi, tapi kembali lagi sesepuh di sini sudah banyak yang enggak ada. Penerusnya juga enggak paham harus seperti apa, jadi semua hanya sekadar cerita saja," kata Guna.

Kampung Singapura yang terdapat petilasan Prabu Siliwangi.Kampung Singapura yang terdapat petilasan Prabu Siliwangi. Foto: Whisnu Pradana

Belum lagi Kampung Singapura juga tak memiliki produk unggulan yang bisa melambungkan nama kampung tersebut hingga bisa dikenal lebih luas, selain memang karena keunikan nama kampungnya yang memiliki rasa internasional.

"Mayoritas warga di sini kan petani, jadi kita enggak punya produk unggulan. Tapi kita di sini berusaha menjaga kemurnian dan kekhasan kampung ini yang memang berkaitan dengan Prabu Siliwangi," ujar Guna.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads