Jalan Braga memiliki beribu daya tarik untuk para pengunjungnya, baik bagi wisatawan lokal maupun turis mancanegara. Tampilan gedung-gedung tua serta lukisan-lukisan di pinggir jalan menjadi ciri khas tersendiri bagi Braga. Tidak terkecuali karya seni wayang golek yang dijual di trotoar Jalan Braga.
Di tengah gempuran budaya-budaya pop barat, Ramdan Kosasih (62) masih giat memasarkan salah satu kesenian tradisional, yaitu wayang golek. Wayang golek yang ia jual adalah tokoh Punakawan dan tokoh Ramayana lainnya. Tidak hanya wayang golek, Ramdan juga menjual kerajinan Nusantara lainnya, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana, Topeng, sampai miniatur stupa Candi Borobudur
Ramdan mulai aktif berjualan pada tahun 1970-an, yang mana saat itu ia masih beranjak kelas 1 SD. Ramdan merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang menjadi perajin dan penjual wayang golek sejak tahun 1960-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerajinan wayang golek yang dijual Ramdan memiliki harga dari kisaran Rp 50.000 sampai dengan Rp 2 juta. Yang termahal, Ramdan pernah menjual wayang golek dengan hagra Rp 5 juta. Harga wayang golek tersebut bergantung pada kesulitan dan kelengkapan atribut dari wayang golek yang dibuat.
"Kalau harga wayang tergantung pada kesulitannya. Contohnya seperti Wayang Shinta ini kan banyak ukiran-ukiran ornamennya. Itu harganya lebih mahal dari yang lain, walaupun ukurannya sama," ucap Ramdan yang ditemui di Jalan Braga, Senin (18/7/2022).
![]() |
Sementara itu, Ramdan sudah tidak menjadi perajin wayang golek. Wayang golek yang ia jual merupakan hasil karya dari anggota keluarganya yang lain.
Ia juga menyebutkan bahwa kini masih cukup banyak peminat terhadap wayang golek. Mulai dari masyarakat lokal yang memang hobi sampai dengan turis-turis mancanegara yang tertarik dengan budaya lokal.
Meskipun Ramdan berjualan setiap hari, ia tidak mengharapkan penghasilan yang berlebih. Ia sudah cukup bersyukur untuk keadaannya sekarang.
"Saya sekarang enggak lagi harus gimana-gimana, yang penting Saya sehat dan rezeki ada selalu. Sudah enggak punya ambisi lagi. Sudah cukup, yang penting kebutuhan anak-anak sudah beres," tambah Ramdan yang merupakan warga asli Braga.
Ramdan memiliki dua orang anak yang sudah lulus kuliah di Politeknik Kesehatan dan Institut Kesenian Jakarta. Selain penghasilan dari berjualan wayang golek, Ramdan juga sempat bekerja sebagai tour guide di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
Dari pekerjaannya tersebut Ramdan membekali dirinya dengan kemampuan berbagai bahasa asing. Kemampuannya tersebut membuat Ramdan kerap kali tidak ayal untuk menyapa turis asing yang melewati tempatnya berjualan.
(yum/yum)