Arena Adu Domba ala Stadion Sepak Bola di Bandung

Arena Adu Domba ala Stadion Sepak Bola di Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 19 Jul 2022 06:00 WIB
Pamidangan Andes Cilame.
Pamidangan Andes Cilame. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Ketangkasan adu domba biasanya disajikan di lapangan terbuka, bahkan tak jarang kondisinya alakadarnya. Tapi, di Kabupaten Bandung ada arena ketangkasan adu domba yang justru mirip stadion sepak bola.

Lokasinya ada di Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Arena tarung domba ini dinamakan Pamidangan Andes Cilame. Pamidangan sendiri adalah istilah untuk tempat bertarung domba.

Pantauan detikJabar, pamidangan tersebut ditanami rumput yang rapi. Terlihat tempat penonton pun sedang dibangun layaknya seperti stadion.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan dalam pembangunan tersebut terdapat satu area VIP yang berada di bagian atas. Terlihat ada panggung tempat para penabuh musik saat kontes atau adu ketangkasan domba.

Pemidangan tersebut berada di ketinggian di Desan Cilame. Sehingga masyarakat yang datang ke wilayah tersebut bisa sekaligus melihat pemandangan Kabupaten Bandung.

ADVERTISEMENT

Kepala Desa Cilame Alo Sobirin atau yang lebih dikenal Soe'eb menyebut saat ini pamidangan tersebut merupakan yang terbaik di Jawa Barat. Pasalnya pamidangan di daerah lain tidak menggunakan rumput seperti di pamidangan tersebut.

"Kalau ada event-event besar seperti kontes, itu penunjukan dari HPDKI, nah kita ya pamidangan domba terbaik se Jawa Barat. Soalnya belum ada pamidangan domba yang memakai rumput sekelas stadion. Ini SOP-nya SOP stadion," ujar Soe'eb.

Rumput hasil mandiri. Simak di halaman berikutnya.

Rumput pamidangan tersebut tidak berasal dari daerah lain atau luar negeri. Bahkan, rumput tersebut merupakan hasil mandiri.

"Ini sebetulnya gini sekarang kan sudah ada pembibitan-pembibitan, kalau dulu kan harus dari Australia atau dari mana. Kalau sekarang kita melakukan pembibitan-pembibitan sendiri, kerja sama dengan kontraktor yang biasa membuat stadion," katanya.

Soe'eb menyebutkan rumput tersebut telah ditanam setahun silam. Perawatannya pun diberlakukan ala perawatan rumput stadion.

"Ini baru satu tahun. Ini semuanya SOP stadion baik dari mesin potong, resapannya, kalau hujan besar ini tidak ada genangan sama sekali, langsung turun. Karena semuanya sudah memakai SOP stadion," ucapnya.

Menurutnya kontes atau adu ketangkasan di pamidangan tersebut digelar satu bulan sekali. Dengan jadwal pada pekan keempat.

"Itu rata-rata yang ikut, ada 400 domba se-Kabupaten Bandung kalau rutinan. Kalau kontes kan dua hari, Sabtu-Minggu, itu dua kali lipat, jadi 800 domba. Tapi kalau melihat para penikmatnya mah ribuan," kata Soe'eb.

Soe'eb mengatakan pembangunan pamidangam tersebut menghabiskan ratusan juta rupiah. Namun dari pamidangan ini bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Ya rutinan itu kadang-kadang sekali event bisa Rp5 sampai Rp10 juta. Masuklah jadi PAD Desa," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ors/ors)


Hide Ads