Mengenalkan Tokoh di Balik Genteng Jatiwangi ke Warga Dunia Lewat Keramik

Mengenalkan Tokoh di Balik Genteng Jatiwangi ke Warga Dunia Lewat Keramik

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 19 Jul 2022 03:01 WIB
Karya seni tentang tokoh di balik Genteng Jatiwangi mejeng di Jerman
Foto: Karya seni tentang tokoh di balik Genteng Jatiwangi mejeng di Jerman (Istimewa).
Majalengka -

Para pegiat seni dari Jatiwangi art Factory (JaF) Majalengka terus menampilkan karya terbaiknya dalam event documenta fifteen Kassel, Jerman.

Setelah sukses mencuri perhatian lewat seni pertunjukan, kali ini mereka kembali berusaha mencuri perhatian warga dunia melalui penampilan seni rupa.

Sejumlah karya seni rupa yang ditampilkan dalam event lima tahunan itu beberapa di antaranya karya berbasis tanah liat, yakni keramik. Melalui keramik, mereka mengenalkan sosok di balik lahirnya Genteng Jatiwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JaF sendiri sudah menggeluti karya berbasis tanah liat khususnya keramik sudah cukup lama. Lewat karya keramik bertajuk tulisan 'Oemar Was Here' mereka seakan mengajak warga dunia untuk mengetahui tokoh Genteng Jatiwangi tersebut.

"Zaman dahulu kala ada Haji Oemar Maroef yang memulai memenuhi kebutuhan membangun Musala untuk kepentingan di wilayahnya dengan memanfaatkan sumber daya tanah liat menjadi genteng," kata salah satu penggagas JaF Ginggi Syar Hasyim dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).

ADVERTISEMENT

Diceritakan dia, pada tahun 1905-an tepatnya pada pemerintahan kolonial Belanda, Haji Oemar Maroef meminta mengawali langkah membuat Genteng secara massal kepada masyarakat.

"1905 pemerintah kolonial Belanda memerintahkan warga belajar membuat genteng dan bata untuk memenuhi kebutuhan mega proyek membangun beberapa pabrik gula. Saat itulah mulai juga diperkenalkan system industrialisasi," ujar dia mengkisahkan.

Singkat cerita, pada tahun 2005 di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. JaF, mulai mengusung tanah liat sebagai bahan untuk berkarya.

"2005 JaF berdiri menggagas komoditas genteng dan bata menjadi identitas. Lalu 2012 masyarakat Jatiwangi mulai membuat, meneguhkan komoditas menjadi identitas melalui Rampak Genteng pertama dan membacakan ikrar Jatiwangi bersama," jelas dia.

"2018 kabupaten Majalengka menetapkan kembali menjadi kota terakota. Ya, semua dimulai dari Oemar," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, tokoh di balik Genteng Jatiwangi itu kini terpampang di documenta fifteen, tepatnya di Hubner Areal. Karya seni rupa Oemar itu, menghiasi Hubner areal selama pameran itu berlangsung, hingga September 2022.

Dari sejumlah sumber, H. Oemar Maroef sendiri berasal dari Majalengka Kota, yang saat ini berada di Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka. Namun, seiring berjalannya waktu, H. Oemar pindah ke daerah Kecamatan Jatiwangi.

"Almarhum meninggal sekitar 1920. Makamnya di Desa Burujul, Kecamatan Jatiwangi," kata penggiat sejarah dari Grup Madjalengka Baheula (Grumala) Naro.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads