Artefak Berbagai Bentuk Ditemukan di Lokasi Makam Kuno Sukabumi

Artefak Berbagai Bentuk Ditemukan di Lokasi Makam Kuno Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 09 Jul 2022 19:01 WIB
Sejumlah artefak ditemukan di lokasi makam kuno Sukabumi.
Foto: Sejumlah artefak ditemukan di lokasi makam kuno Sukabumi (Istimewa).
Sukabumi -

Muhammad Noza, Ketua Tim Peneliti Niskala Institute mencatat sejauh ini terdapat makam yang diduga paling tua di antara 11 makam yang ditemukan di Sukabumi. Makam itu bertuliskan angka 1319 Hijriyah atau 1901 masehi

Mahasiswa S2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut ada beberapa tipe nisan di area TPU Dumuskadu. Bentuknya juga bisa teridentifikasi dengan jelas.

"Ada empat tipe. Tipe ekor ikan (kemuncak nisan membentuk dua cabang), tipe balok, tipe gerigi, dan tipe kurawal. Ada juga yang berbentuk ular kobra. Namun, objek ini belum bisa disebut batu nisan," ungkap Noza, Sabtu (9/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benda berbentuk mirip ular kobra itu, kata Noza, masih disebut sebagai artefak batu melengkung berhias.

"Artefak adalah benda yang bisa dipindahkan dengan catatan tidak mengubah konteks temuan. Kami belum bisa identifikasi objek tersebut membentuk figur apa. Sampai sekarang, kami masih menggunakan terminologi lokal yaitu batu kuda," ujar Noza.

ADVERTISEMENT

Lokasi tempat ditemukannya belasan makam kuno beraksara sunda yang diketahui sebagai aksara Carakan dan Arab Pegon diketahui dahulunya adalah kawasan hutan belantara.

Upan (51), tokoh masyarakat Kampung Tangkolo, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi mengaku mengetahui keberadaan makam-makam itu sejak dulu. Ia juga menduga jumlah makam kuno itu mencapai ratusan.

"Kalau bicara sejarahnya atau kisah di baliknya saya kurang tahu, itu memang dari dulu sudah ada. Namun masyarakat juga kurang memperhatikan, apa itu tulisannya atau apa baru tahu setelah ramai belakangan ini," kata Upan.

Selain soal aksara yang tertulis bentuk nisan itu juga beragam, Upan juga mengatakan dia tidak terlalu memperhatikan.

Namun ia meyakini jumlah makam kuno itu lebih dari sebelas seperti yang sudah di identifikasi lembaga peneliti Niskala Institute.

"Kalau jumlahnya bisa ratusan, kalau yang sudah ditemukan kemarin kan baru 11. Kalau sengaja dicari dan mungkin digali (ekskavasi) mungkin bisa ratusan tersebar di sini. Dulu itu kan lokasi ini hutan banyak pohon besar. Mungkin kampung makin ramai banyak ditebang jadi seperti sekarang," tuturnya.

(sya/mso)


Hide Ads