Publik pernah dihebohkan dengan ditemukannya ikan bermata satu. Gara-gara mata satunya itu, ikan tersebut disebut ikan Dajjal.
Penemuan mengejutkan itu terjadi pada Oktober 2020 di lepas pantai Maluku oleh nelayan. Yang ditemukan ternyata adalah seekor hiu bermata satu.
Namun, karena bentuknya yang tak biasa, ikan itu kemudian disebut ikan Dajjal. Kok bisa hiu itu bermata satu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikInet, Sabtu (2/7/2022), ternyata hiu itu adalah janin yang belum lahir. Janin ini ditemukan di perut induknya yang mati usai terperangkap jaring nelayan.
Saat perut induk hiu itu dibedah untuk dikeluarkan isi perutnya, nelayat dikejutkan adanya janin hiu yang wujudnya tak biasa tersebut.
Janin hiu ini bermata satu berukuran besar di tengah dahinya. Warna tubuhnya seputih susu. Sedangkan siripnya sudah terbentuk sempurna.
"Kami menemukan tiga bayi di dalam perut induk hiu, tapi salah satunya bentuknya aneh, matanya cuma satu. Warnanya juga aneh seperti susu," kata salah satu nelayan seperti dikutip dari The Sun.
Usai temuan itu, para nelayan melaporkannya ke kantor kelautan setempat sebelum menyerahkan janin hiu tersebut untuk diuji.
"Induknya sudah mati saat ditemukan," kata si nelayan.
Kondisi hiu tersebut, secara ilmiah disebut sebagai cyclopia, yakni kelainan bawaan langka yang ditandai kegagalan di bagian depan otak untuk membagi orbit mata menjadi dua rongga.
Hal ini terjadi dalam spektrum cacat otak dan wajah yang dikenal sebagai holoprosencephaly. Dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.
Kondisi lain yang tampak pada bayi hiu itu adalah albinisme, yaitu kondisi albino di mana hewan menghasilkan melanin dalam jumlah rendah. Untuk diketahui, melanin bertanggung jawab atas pigmen dalam tubuh.
Meski begitu, ini bukan pertama kalinya ada hewan bermata satu muncul dari kedalaman perairan. Pada 2011, salah satu makhluk yang sangat langka ditemukan di dalam perut hiu banteng di Teluk California.
Pakar kelautan Felipe Galvan Magana, dari Centro Interdisciplinario de Ciencias del Mar Meksiko mengatakan, kondisi semacam itu sangat langka.
"Sejauh yang saya tahu, hanya ada kurang dari 50 contoh kelainan seperti ini yang telah dicatat," ujarnya.
(ors/ors)