Kekayaan kesenian di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sangat beraneka. Hal itu berkat kreativitas para seniman asal Tatar Galuh. Salah satunya Wayang Landung asal Kecamatan Panjalu. Kesenian ini ide dasarnya dari Wayang Golek namun berukuran raksasa.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Erwan Darmawan melalui Pamong Budaya Ahli Muda Eman Hermansyah mengatakan Wayang Landung ini memiliki ukuran 2 meter atau 4 kali lipat dari wayang golek.
"Wayang Golek menjadi ide dasar penciptaan seni helaran khas Kabupaten Ciamis yang menjadi kebanggaan masyarakat Ciamis berkat keunikan dan kekhasannya," ujar Eman, Sabtu (2/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wayang Landung ini sering dipentaskan di festival sejumlah daerah. Seperti Bali, Jakarta, Semarang, Bandung, Karawang, Tasik, Bogor.
Selain tinggi, tak tanggung-tanggung, Wayang Landung memiliki berat hingga 20 kilogram. Tak heran orang yang membawakan Wayang Landung harus memiliki stamina yang kuat.
"Ukurannya mencapai 2 meter. Saat dimainkan, Wayang Landung tingginya mencapai 2 kali tinggi orang dewasa," ungkap Eman.
Wayang Landung dapat digerakkan pada setiap pertunjukkan. Namun Wayang Landung tidak dimainkan di atas panggung, melainkan di tanah lapang, maupun jalanan. "Kesenian ini mirip dengan Ogoh-ogoh Pulau Bali," ungkapnya.
Pada awal mulanya Wayang Landung di ciptakan oleh Pandu Radea seorang seniman Ciamis. Kemudian dikembangkan oleh Mang Ganda Seniman Ciamis asal Panjalu dari Komunitas Anak Ibu Panjalu.
Hasil kreativitas Mang Ganda sebagai penata artistik Wayang Landung semakin eksis dan menjadi kekayaan karya seni budaya Tatar Galuh Ciamis.
Bahkan seni helaran Wayang Landung pernah menjuari Event Kemilau Nusantara di Bandung juara 1 se Indonesia dan juara 1 tingkat Asean bersama Bebegig Sukamantri di Jakarta.
"Wayang Landung ini sebagai salah satu kesenian Ciamis yang bisa berprestasi di tingkat Nasional dan Asean," ucapnya.
Menurut Eman, dengan bentuk grand style menjadi ciri yang khas sebuah karya seni helaran, Wayang Landung selalu terlihat menarik dan khas. "Setiap penampilannya selalu mendapat apresiasi penonton," jelasnya.
Sebagai bentuk pelindungan dan Pengembangan pemanfaatan objek pemajuan tradisi budaya, Disbudpora Ciamis terus melakukan pembinaan. Di antaranya dengan adanya gelaran Galuh Ethnic Carnival.dan even seni budaya baik di Ciamis maupun di luar Kabupaten Ciamis.
(mso/mso)