Geliat Kolotik Alat Musik Baru dari Ciamis yang Unik

Geliat Kolotik Alat Musik Baru dari Ciamis yang Unik

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 30 Jun 2022 11:37 WIB
Konser kolotik.
Konser kolotik. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis sukses menggelar konser kolotik pertama kali. Kolotik ini merupakan alat musik baru hasil pengembangan dari cinderamata asal Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Konser kolotik ini dikolaborasikan dengan angklung dan marching band. Konser digelar di Gedung Kesenian Ciamis, Rabu (29/6/2022).

Ada beberapa lagu yang dibawakan mulai dari Indonesia Pusaka, Sorban Palid, Bubuy Bulan, Can't Stop, Bengawan Solo, dan Fallin in Love With You. Ada juga lagu pop seperti Asal Kau Bahagia milik Armada, Cinta Terbaik, dan Aku Bukan Jodohnya. Yang paling menarik perhatian penonton adalah lagi Ciamis Manis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat musik kolotik ini singkatan dari kolotok leutik (kecil). Kolotok adalah alat yang biasa dipakai pada hewan kerbau atau sapi. Pemkab Ciamis telah mematenkan kolitik ini melalui Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai seni umum pada 2020 lalu oleh Kemenkumham.

Hal ini sesuai dengan UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 untuk melindungi mengembangkan, memanfatkan dan membina seni sebagai objek pemajuaan tradisi budaya sebagai kekayaan karya seni musik kolotik khas Kabupaten Ciamis.

ADVERTISEMENT

Kabid Budaya Disbudpora Ciamis Muharam Ahmad didampingi Pamong Budaya Ahli Muda Eman Hermansyah menjelaskan, Seni Kolotik diciptakan Abah Nani dan Abah Latif Adiwijaya, B.Sc dari Paguyuban Galuh Midang yang dipimpin Iswanto.

Konser kolotik.Konser kolotik. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Kolotok berasal dari Dusun Tunggalrahayu, Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jabar. Sedangkan seni kolotik merupakan bentuk pengembangan dari kolotik, yaitu kolotok leutik alias kolotok kecil pada tahun 2013.

"Mulanya sebagai merchandaise atau buah tangan seni karya dari bahan batok kelapa khas Cimaragas. Kemudian pada tahun 2019 atas gagasan Kadisbudpora Erwan Darmawan dan Sekdis Iing Ahmad Rifai, kolotik dikembangkan menjadi alat musik tradisional kolotik yang bunyinya khas dan unik," ungkapnya.

Berkat dukungan Dodenk Didi sebagai pegiat budaya dan Rina guru SMAN 1 Cimaragas, kesenian kolotik kemudian dikembangkan.

Pada awalnya, seni kolotik hanya jadi musik penggiring. Namun pada 2022 dikembangkan menjadi musik instrumen berkat dukungan dari Kampung Angklung Desa Panyingkiran.

"Alhamdulillah berhasil dikonserkan dengan kolaborasi angklung dan Gema Galuh Marchingband, jadi sebuah karya seni yang kreatif dan inovatif khas Kabupaten Ciamis," ungkapnya.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengapreasi konser kolotik tersebut. Ciamis memiliki potensi luar biasa dari seni tradisional.

"Dikolaborasikan musik tradisional dan modern. Sangar senang, gembira, sampai merinding. Konser ini sangat layak go internasional," ucapnya.

Herdiat pun menyampaikan ada beberapa catatan dari konser kolotik ini. Seperti sound system yang kurang mumpuni, kostum yang biasa saja, juga tata cahaya yang kurang.

"Semoga ke depan bisa lebih ditingkatkan. Harapannya kolotik ini go internasional. Semua harus ikut mendukung, tidak ada yang tidak bisa," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
[Gambas:Video 20detik]
(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads