Siasat Kekinian Giri Harja 3 Lestarikan Wayang Golek

Pelestari Wayang Golek

Siasat Kekinian Giri Harja 3 Lestarikan Wayang Golek

Yuga Hassani - detikJabar
Minggu, 05 Jun 2022 10:00 WIB
Dadan Sunandar Sunarya.
Dadan Sunandar Sunarya. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Tradisi bisa lestari berusaha dilestarikan. Upaya pelestarian pun bisa dilakukan dengan ragam cara, termasuk menyesuaikan diri dengan zaman.

Hal ini yang dilakukan Dadan Sunandar Sunarya bersama Padepokan Giri Harja 3. Ia terus berusaha menjaga eksistensi wayang golek.

Tak hanya mengandalkan dari panggung ke panggung, ia mulai melirik Youtube sebagai sarana eksistensi dan pelestarian wayang golek itu sendiri. Dadan sendiri merupakan putra dari maestro wayang golek Asep Sunandar Sunarya sang pendiri Padepokan Giri Harja 3 di Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan teringat pada pepatah Sunda bahwa manusia harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Pepatah itu yang jadi pijakannya saat ini.

"Kuncinya saur abah kapungkur, harus bisa ngindung ka waktu, mibapa ka zaman. Dalam artian harus bisa beradaptasi dengan mengapresiasi mengikuti perkembangan zaman," ujar Dadan saat ditemui detikJabar di kediamannya, di Kampung Giri Harja, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Dadan menegaskan saat ini apresiasi yang menonton wayang golek belakangan lebih meningkat. Sehingga perkembangan kesenian dari zaman ke zaman diharapkan tidak akan pernah habis.

"Jadi memang setelah dipikir-pikir sama saya, sebenarnya bukan kesenian yang merosot, tapi apresiasi yang menonton terhadap seni jadi naik," jelasnya.

"Hal tersebut dikarenakan sudah dikomparatifkan dengan kesenian yang lain, jadi otomatis kita harus bisa mengimbangi itu," tambahnya.

Dadan menjelaskan, menjadi dalang di zaman sekarang harus kreatif dalam segala hal. Hal tersebut demi mempertahankan tradisi kesenian, khususnya wayang golek.

"Jadi praktisi atau dalang mah harus kreatif aja. Mau dari penyajian karyanya, dalam musiknya, dalam alat pendukung, itu harus mengikuti perkembangan zaman. Kalau nggak seperti itu, ya wayahna hukum alam. Bukan karena jelek, ya itu mah hukum alam akan tertinggal, karena yang nontonnya lebih naik, apresiasinya juga," ucapnya.

Dia menambahkan, salah satu perkembangan positif adalah hadirnya Youtube. Menurutnya Youtube bisa menjadi media mempertahankan tradisi wayang golek.

"Memang salah satunya adalah Youtube, tapi kan dari Youtube juga tetap penyajiannya harus mengikuti zaman. Kamerana kudu bener, apalagi kan tahu sendiri sekarang itu netizen seperti apa, salah sedikit selalu jadi masalah. Jadi harus apik, terus mengikuti perkembangan zaman, tanpa menghilangkan makna, isi, dan fungsinya tetap ada, atau etika, logikanya tetap dijaga. Makanya tetap harus dikunci mengenai normanya, etikanya, nilai-nilai yang terkandung dalam pewayangannana," ucapnya.

Dadan menyebutkan saat ini tetap aktif dalam mengisi konten Youtube di akun PGH3 Channel. Hal tersebut tetap dilakukan meski dalam kondisi tidak manggung.

"Kalau saya sendiri selain manggung mempunyai konten, keidean sama yang lainnya di sosial media Youtube. Dalamnya ada konten wayang, konten becanda-becanda," jelasnya.

Sementara itu, Dadan mengatakan Giri Harja 3 saat ini sering membuat wayang golek secara mandiri. Bahkan pesanannya terus ada hingga saat ini.

"Selain itu saya juga sering membuat wayang. Kemarin terus membuat, tapi sekarang lagi libur dulu. Ya intinya masih bergelut dalam bidang seni," kata Dadan.

"Ada yang dijual, ya tergantung pesenan aja. Alhamdulillahnya pesenan masih banyak meski di zaman modern kaya gini," pungkasnya.

Hal itu memberi kegembiraan tersendiri. Sebab, meski zaman sudah serba modern, keberadaan wayang golek tetap diminati.




(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads