Berburu Bahan Herbal di Babah Kuya yang Melegenda

Kota Bandung

Berburu Bahan Herbal di Babah Kuya yang Melegenda

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 29 Mei 2022 08:54 WIB
Toko legendaris di Bandung.
Babah Kuya Indonesia, toko legendaris di Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Mengitari daerah Pasar Baru, detikers tak hanya akan disuguhi dengan dagangan seperti baju dan makanan. Masuk ke dalam gang, tepatnya di Jalan Pasar Selatan No. 33, Pasar Baru, ada salah satu toko herbal yang terkenal di Jawa Barat.

Ialah Babah Kuya Indonesia, yang berdiri sejak 1880-an. Awal didirikan oleh Tan Sioe Haow, salah satu pengusaha bumbu-bumbu dapur yang terkenal. Turun ke generasi kedua, toko tersebut mulai dikenal sebagai toko obat-obatan herbal. Kini, toko Babah Kuya sudah turun ke generasi kelima.

"Saya waktu masih kecil sering diajak orang tua untuk pergi beli jamu ke Bandung. Ke toko Babah Kuya milik keluarga suami saya ini, jadi saya dan suami sudah kenal sejak kecil. Sampai akhirnya saya yang meneruskan toko obat herbal ini," tutur Maria (63), pemilik toko herbal Babah Kuya belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan toko ini didominasi warna putih dan hijau. Terdapat lebih dari 300 jenis obat-obatan herbal dan bumbu dapur yang dipajang dengan petunjuk namanya. Semua tersusun rapi dalam toples dan keranjang kayu.

Di seberangnya, ada toko herbal dengan nama Babah Kuya berwarna kuning. Toko tersebut sebetulnya masih satu keturunan dengan Tan Sioe, namun racikan dan produk punya ciri khas sendiri-sendiri meski punya nama toko yang sama.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah mulai mengurus toko ini sejak 1980-an, banyak orang datang ke sini dengan keluhan berbeda-beda. Tapi, paling banyak dicari ialah herbal untuk kanker. Kemarin pandemi sempat banyak yang beli empon-empon namanya, kemudian obat untuk lambung juga cukup banyak," ujarnya.

Wanita yang lahir di Subang ini mengatakan bahwa terbiasa menerima konsultasi. Jika ada pembeli yang mengeluh sakit dengan penyakit tertentu, ia akan dengan senang hati menjawab obat apa yang sekiranya manjur untuk mengobati, lengkap dengan anjuran minum serta anjuran pola hidup.

"Konsultasi gratis bisa via WhatsApp. Pernah suatu hari ada orang yang sakit tumor seperti orang hamil. Kemudian saya sarankan untuk minum herbal racikan kami, tapi dengan catatan harus sabar dan rutin. Akhirnya ya butuh waktu memang, tapi berangsur-angsur membaik dan mengecil," ceritanya.

Menurutnya, obat herbal yang ia jual cukup banyak menyembuhkan keluhan kesehatan. Inilah yang membuat Babah Kuya banyak dikenal masyarakat. Namun banyak orang yang datang untuk menghindari operasi tapi mau instan. Tak jarang terdengar pembeli yang melontarkan pertanyaan ke pegawai Maria, "ini cepat enggak menyembuhkannya?".

"Kebanyakan tidak sabar dan cepat bosan minum obat. Obat bisa manjur ya kalau diminum rutin dan sabar, meski ada banyak obat yang pahit dan baunya khas jamu ya. Tapi kalau mau membaik tanpa operasi, ya harus rutin minumnya karena masing-masing orang juga waktu sembuhnya berbeda-beda tergantung tubuhnya," jelas Maria.

Ia menuturkan bahwa selain harus rutin juga harus menerapkan hidup sehat dan selalu berdoa. Karena kesembuhan tak hanya datang dari obat tetapi juga dari kuasa-Nya. Seperti yang dialami salah satu karyawannya.

"Karyawan saya penebalan dinding rahim sampai 14mm, jadi saat haid pun sakitnya luar biasa dan terjadi pendarahan terus menerus cukup deras. Akhirnya tiga bulan mulai rutin minum herbal kami, akhirnya luruh dan sekarang sudah bersih," kenangnya.

Toko Herbal Babah Kuya telah populer dan dikenal hingga luar pulau Jawa, salah satunya di Flores. Toko herbal ini juga pernah jadi langganan dokter pribadi Presiden Indonesia keempat, Dr. K.H. Abdurrahman Wahid. Harga setiap racikan berbeda-beda ada di kisaran Rp 10.000-1 juta, untuk harga termahal biasanya pada bumbu dapur impor seperti kapulaga dari India.

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads