Sekelumit Cerita Stasiun Garut dan Sang Legenda Charlie Chaplin

Stasiun Garut untuk pertama kalinya beroperasi lagi usai mati suri puluhan tahun lamanya. Siapa sangka, jauh sebelum Indonesia merdeka, seorang artis kenamaan sempat menginjakan kakinya di tempat ini. Dia adalah Charlie Chaplin.

Kamis, 24 Maret 2022 adalah hari yang sangat bersejarah bagi warga Kabupaten Garut. Pada hari tersebut, untuk pertama kalinya, Stasiun Garut yang telah lama mati suri diaktifkan kembali dan bisa melayani perjalanan masyarakat Garut hingga Jakarta menggunakan kereta api.

Beroperasinya kembali kereta api dari Stasiun Garut ditandai dengan launching mewah yang diselenggarakan Pemda Garut saat itu. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo serta Bupati Rudy Gunawan memimpin jalannya peresmian.

Sedikit mengulas ke belakang, Stasiun Garut ini dihentikan operasionalnya pada 9 Februari 1983 silam. Kala itu, jalur rel KA Cibatu-Garut dihentikan karena para pelanggan beralih moda transportasi kekinian saat itu seperti bus, oplet hingga truk.

Dengan beroperasinya kembali Stasiun Garut, membangkitkan lagi memori indah warga kota Intan. Khususnya bagi para pemuda tahun 80-an yang pernah merasakan meriahnya Stasiun Garut kala itu.

Salah satu memori yang paling dikenang adalah kehadiran sebuah lokomotif hitam nan tangguh yang diberi nama 'Si Gombar'. Si Gombar, yang dilafalkan warga Garut dengan kata 'Si Gomar' itu merupakan kereta yang setia menemani pulang-pergi masyarakat Garut yang menggunakan jasa kereta api kala itu.

Tapi tunggu dulu. Si Gombar bukanlah satu-satunya kenangan yang bangkit lagi usai beroperasinya kembali Stasiun Garut. Satu kenangan lain yang juga konon kabarnya pernah terjadi adalah datangnya seorang legenda dunia yang fenomenal bernama Charlie Chaplin.

Tak banyak yang tahu soal ini. Perihal Charlie Chaplin dikabarkan pernah menginjakan kakinya di Stasiun Garut. Dikutip dari laman heritage.kai.id, sebuah artikel pernah mengulas perihal kehadiran sang legenda di kota Intan.

Konon kabarnya, Charlie Chaplin berkunjung ke Garut di sekitar tahun 1932. Kala itu, dikabarkan koran Get Niews van den Dag voor Nederland Indie yang terbit pada 29 Maret 1932, sebuah telegram dari Singapura menginformasikan Charlie Chaplin tiba pada malam minggu melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Chaplin bertolak dari Batavia menuju Garut hari Senin.

Chaplin kemudian tiba di Garut pada 30 Maret 1932 menggunakan kereta api yang tiba di Stasiun Garut. Dikabarkan laman resmi PT KAI itu, meskipun hanya sehari bermalam di Garut, namun Chaplin mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.

Kedatangan Charlie Chaplin ke Garut juga dikuatkan sebuah potret Charlie Chaplin pada majalah Moesen yang terbit pada 15 Januari 1995 dengan keterangan Charlie Chaplin op het perron Van station Garoet, 1932. Foto itu kabarnya merupakan koleksi milik Ernst Drissen yang pernah menetap di Garut.

Kunjungan Charlie Chaplin ke Kabupaten Garut kabarnya juga tak sekali saja terjadi. Dia dikabarkan mengunjungi Garut sebanyak dua kali. Selain pada tahun tersebut, pria yang mengembuskan nafas terakhirnya di Swiss tahun 1977 ini juga dikabarkan pernah mengunjungi Garut pada tahun 1936.

Hal tersebut dikonfirmasi salah seorang pakar budaya dan sejarawan Garut, Warjita. Meskipun, kata Warjita, hal tersebut perlu dikaji lebih dalam lagi.

"Kunjungannya di tahun 1930-an. Sekitar tahun 1932 dan 1936 kalau tidak salah. Tapi perlu cross check lagi," ucap Warjita kepada detikJabar.

Meskipun begitu, kenangan pelawak yang terkenal dengan film bisunya ini tetap melekat di Stasiun Garut. Terlepas dari benar atau tidaknya kabar yang menyebut Charlie Chaplin pernah datang, warga Garut selalu mengenang pria yang pada 16 April kemarin merayakan hari ulang tahunnya itu.