Soal Reog Ponorogo, Dedi Mulyadi: Ketika Diklaim Baru Ribut

Soal Reog Ponorogo, Dedi Mulyadi: Ketika Diklaim Baru Ribut

Dian Firmansyah - detikJabar
Sabtu, 09 Apr 2022 06:16 WIB
reog ponorogo
Foto: Charoline Pebrianti
Bandung -

Kesenian Reog Ponorogo kini kembali menjadi perhatian masyarakat setelah Malaysia berencana mengajukan klaim terhadap kesenian yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia tersebut.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai bukan sesuatu yang aneh jika isu budaya Indonesia diklaim oleh Malaysia. Sebab sudah beberapa kali produk kesenian atau warisan budaya tak benda diklaim oleh negeri tetangga.

Terkait Reog Ponorogo, Dedi menilai ada hal yang lebih penting dibanding sekadar saling klaim. Menurutnya pemerintah harus melakukan kesungguhan dalam pengelolaan Reog Ponorogo sebagai salah satu ikon budaya Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam pandangan saya yang sangat penting dari klaim kebudayaan adalah kita harus memiliki kesungguhan untuk mengelola kebudayaan Reog Ponorogo sebagai kekuatan budaya kita," ucap Kang Dedi Mulyadi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (08/05/2022).

Tak sekadar diklaim, lanjut Dedi, Reog Ponorogo pun harus diperkenalkan lebih jauh dan diberi ruang berekspresi di setiap kesempatan yang ada.

ADVERTISEMENT

"Kita berikan ruang secara terbuka untuk para senimannya manggung dalam setiap kehidupan sosial mulai dari acara kenegaraan sampai pesta rakyat. Kedua, tentu harus didorong agar kekayaan seni kita terdaftar di UNESCO sehingga tidak ada klaim lagi dari negara lain," ucapnya.

Menurut Dedi, sebagai bangsa yang besar masyarakat Indonesia selalu ribut setelah kebudayaan sendiri diklaim oleh pihak lain. Sementara sebelumnya masyarakat malah sibuk dengan membanggakan kesenian dan budaya bangsa lain.

"Ketika tidak ada klaim kita tidak memberikan ruang, kurang memberikan perhatian. Kita acuh pada produk kesenian kita, malah membanggakan produk kesenian bangsa lain. Ketika diklaim baru ribut. Sifat ini harus dihilangkan," ujarnya.

Seharusnya, kata Dedi, mau ada klaim atau tidak dari negara lain kesenian Reog Ponorogo harus mendapat pengelolaan yang baik dan perhatian dari pemerintah.

"Mau diklaim atau tidak, Reog Ponorogo adalah kesenian milik kita. Cara memilikinya adalah melakukan pengelolaan dengan baik, diberikan ruang berekspresi dengan baik dan diperhatikan kehidupan para senimannya," ujar Kang Dedi Mulyadi.

(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads