Rampak Kendang, Filosofi di Balik Kesenian Energik

Rampak Kendang, Filosofi di Balik Kesenian Energik

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 29 Mar 2022 15:01 WIB
Sejumlah rangkaian acara seperti rampak kendang, kirab pusaka hingga jajanan gratis digelar untuk memeriahkan hari jadi Ciamis ke -377 tahun.
Kesenian rampak kendang memeriahkan hari jadi Ciamis ke -377 tahun. (Foto: Dadang Hermansyah )
Bandung -

Salah satu kesenian khas Jawa Barat yang masih eksis hingga kini yaitu Rampak Kendang. Biasanya Rampak Kendang digelarkan dalam acara tertentu.

Secara harfiah, Rampak artinya bersama, sementara kendang ialah salah satu instrumen (waditra) gamelan. Jadi rampak kendang, artinya menabuh beberapa kendang secara bersama-sama atau serempak.

Dari jabarprov.go.id disebutkan bahwa seni pertunjukan musik kreasi asal Jawa Barat ini merupakan hasil olahan Gugum Gumbira. Rampak Gendang muncul bersamaan dengan seni tari Jaipong sekitar tahun 1980-an dimana kendang merupakan musik pengiring jaipongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertunjukan rampak gendang saat ini kerap dikolaborasikan alat musik modern sehingga menghasilkan pertunjukkan yang lebih semarak, energik dan atraktif.

ADVERTISEMENT

Dalam pementasan, formasi pemain rampak gendang berada di barisan paling depan yang masing-masing memegang satu gendang gede atau gendang indung, dan dua gendang kulanter. Pakaian yang dikenakan khas Sunda lengkap dengan ikat kepala (udeng) dari kain.

Yang jadi ciri khas pertunjukkan seni rampak kendang yakni para pemainnya tak hanya memainkan gendang sambil duduk diam di tempat. Para pemain gendang juga bergerak secara atraktif bersama-sama menggunakan tangan, kepala, serta badannya sambil tetap sesekali memainkan gendang. Gerakannya menghentak dan tampak energik. Tidak jarang mereka serentak berteriak saat melakukan atraksi atau diam secara tiba-tiba dalam waktu yang bersamaan.

Bagi masyarakat Sunda, rampak gendang merupakan representasi dari sebuah kebersahajaan yang kaya akan nilai-nilai filosofis, mencerminkan masyarakat Sunda yang guyub serta harmonis, berlandaskan sikap kebersamaan atau gotong-royong dan keceriaan.

Rampak kendang pun biasanya dimainkan untuk berbagai macam acara kebudayaan hingga resepsi pernikahan Sunda.




(ral/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads