Makna Tarik Bakak Ayam di Prosesi Adat Pengantin Sunda

Makna Tarik Bakak Ayam di Prosesi Adat Pengantin Sunda

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Sabtu, 12 Mar 2022 09:44 WIB
Prosesi  adat pengantin tarik bakak ayam
Prosesi adat pengantin tarik bakak ayam. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Prosesi adat pengantin setiap daerah memiliki khas yang beragam saat pelaksanaan resepi pernikahan. Salahsatunya pada acara adat Sunda.

Di Jawa Barat rangkaian prosesi adat Sunda biasanya dilakukan setelah akad nikah. Pengantin yang selesai melaksanakan ijab kabul biasanya memasuki prosesi adat.

Meskipun hal ini tidak wajib. Bagi pasangan pengantin di Jawa Barat, prosesi adat pengantin dilakukan sebagai pelengkap acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budayawan sekaligus seniman Pangandaran Didin Jentreng mengatakan, prosesi adat pengantin merupakan rangkaian acara resepsi pernikahan adat Sunda.

"Acaranya dimulai dengan sungkeman atau memohon ridho dan maaf kepada kedua orang tua, saling suap makan, tarik bakak ayam bakar dan sawer," kata Didin kepada DetikJabar, Jumat (11/2/2022).

ADVERTISEMENT

Namun tahukah dalam prosesi adat pengantin ada yang namanya tarik bakak ayam, apa makna yang terkandung didalamnya?

Menurut Didin Jentreng yang juga pembawa acara prosesi adat Sunda pengantin di Pangandaran, tarik bakak bukan hanya sebagai simbol atau ciri yang dimiliki kedua pengantin.

"Bakak ayam yang dibakar itu simbol rezeki, dan simbol pada dua insan," ucapnya.

Saat pengantin melalukan prosesi adat, pasangan pengantin akan saling menarik ayam bakak. "Itu artinya saat keduanya memiliki keinginan jangan saling tarik menarik ego, salahsahiji kudu ngelehan (salah satu harus mengalah)," ucap Didin campur bahasa Sunda.

Disamping itu, tarik bakak dimaknai dengan sebuah simbol permasalahan. "Jangan sampai ketika mempunyai masalah, ulah silih pegatkeun, ulah nepi ka pegat atau cerai, kudu silih ngubaran, silih asah, silih asih (jangan saling memutuskan, jangan sampai putus atau cerai, harus saling mengobati, saling menjaga dan saling mengasihi," katanya.

Selanjutnya saat bakak ayam itu ditarik, salahsatu pengantin bakal mendapatkan bagian dari ayam tersebut. "Artinya siapa saja yang mendapatkan bagian terbesar, itu yang akan membawa kesejahteraan keluarga. Simbol rezeki berdua," ucapnya.

Selain itu, mempelai yang saling tarik menarik ayam menjadi pengingat bahwa nantinya keduanya harus saling membantu satu sama lain dalam membangun kesejahteraan keluarga.

"Prosesi adat pengantin ini memang tidak wajib ada disetiap pernikahan, namun jika dilaksanakan bisa sebagai simbol papatah dan ciri bahwa perikahan itu dilakukan orang Sunda. Tentu harus lestari," katanya.




(yum/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads