Kearifan Lokal Sokong Upaya Mitigasi Bencana di Masyarakat

Kearifan Lokal Sokong Upaya Mitigasi Bencana di Masyarakat

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 01 Mar 2022 10:47 WIB
Ilustrasi relawan bencana
Ilustrasi (Foto: Getty Image).
Tasikmalaya -

Mitigasi bencana tidak selalu harus memanfaatkan teknologi canggih. Kearifan lokal juga bisa menunjang mitigasi bencana di masyarakat.

Kepala BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar bahkan mengatakan kearifan lokal adalah mitigasi bencana paling efektif. Kearifan lokal masyarakat yang mencintai dan menjaga lingkungannya menurut Ucu menjadi salah satu cara pencegahan bencana yang ampuh.

Walaupun dia mengakui bahwa kearifan lokal masyarakat saat ini kian terkikis. "Misalnya bagaimana kearifan lokal menjaga bukit agar tidak dieksploitasi atau dijadikan galian C. Nah ketika kelestarian lingkungan sudah diabaikan, bukit habis, daya serap tanah rendah, ya wajar kalau setiap hujan terjadi banjir," kata Ucu, di sela acara musyawarah perencanaan pembangunan sektoral penanggulangan bencana belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kearifan lokal masyarakat Tasikmalaya menurut dia di antaranya adalah bagaimana masyarakat menjaga vegetasi hutan dan menyiasati tebing. "Kan di masyarakat Sunda itu ada istilah leuweung kaian, gawir awian (hutan tanami kayu, tebing tanami bambu). Nah kearifan semacam itu sangat penting bagi upaya mitigasi bencana," kata Ucu.

Dia berharap sikap dan kepedulian itu kembali tumbuh di kalangan masyarakat, sehingga mitigasi bencana bisa berjalan dengan efektif dalam menekan risiko.

ADVERTISEMENT

"Yang terjadi sekarang kan miris. Contohnya kita sedang melakukan penanganan, katakanlah mengatasi pohon tumbang. Masyarakat di lokasi kejadian bukannya ikut membantu atau bergotong royong, tapi malah asyik menonton. Itulah sebabnya kearifan lokal harus dibangun kembali dalam kerangka mitigasi bencana," kata Ucu.

Di tempat yang sama, Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf berharap BPBD menyusun program kerja yang efektif dan efisien serta mengedepankan kebutuhan-kebutuhan prioritas.

"Kami harap kegiatan ini bisa melahirkan program yang benar-benar penting atau prioritas. Karena kita juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan daerah yang terbatas imbas pandemi," kata Yusuf.

Selain itu Yusuf mengatakan sejauh ini kinerja BPBD sudah cukup bagus, dia hanya memberikan catatan untuk jaringan informasi yang diharapkan lebih cepat dan penanganan pun bisa lebih responsif. "Sarana dan prasarana tidak ada masalah, paling tinggal jaringan informasinya saja agar lebih cepat," kata Yusuf.




(mso/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads