5 Fakta Srihadi Soedarsono: Maestro Lukis yang Pernah jadi Wartawan

5 Fakta Srihadi Soedarsono: Maestro Lukis yang Pernah jadi Wartawan

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 27 Feb 2022 07:50 WIB
Srihadi Soedarsono
Srihadi Soedarsono (Foto: Tia Agnes/ detikHOT)
Bandung -

Maestro lukis sekaligus Guru Besar purnabakti Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) Srihadi Soedarsono meninggal dunia pada Sabtu (26/2/2022).

Simak fakta-fakta mengenai Srihadi Soedarsono :

1. Lahir di Solo, Kuliah di Amerika Serikat

Srihadi Soedarsono sendiri diketahui lahir di Solo, Jawa Tengah pada 4 Desember 1931. Ia merupakan lulusan Fakultas Teknik Bandung tahun 1959 dimana saat itu fakultas tersebut masih menginduk ke Universitas Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai lulus, Srihadi melanjutkan sekolah Master of Arts di The Ohio State University dan lulus di tahun 1962. Kemudian Ia melanjutkan research program Fulbright-Hays Grant tahun 1980 di The Ohio State University, Amerika Serikat.

Srihadi juga sempat menjadi Guru Besar ITB di tahun 1992. Ia juga mendapat piagam bakti cendekia utama dari ITB di tahun 1998 karena proses belajar mengajar di almamater selama 40 tahun.

ADVERTISEMENT

2. Mendesain Logo ITB

Srihadi Soedarsono diketahui juga merupakan orang yang mendesain lambang ITB yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Hal itu diketahui berdasarkan buku Aura Biru - Catatan Para Pelaku Sejarah ITB yang terbit tahun 2009. Dalam buku itu terdapat tulisan yang berjudul "Nostalgia Kampus ITB, Dalam Lima Aura Warna" karya A.D. Pirous.

Di situlah dijelaskan bahwa Srihadi merupakan orang yang mendesain lambang ITB. Tugas mendesain tersebut merupakan tugas dari para tokoh masyhur ITB diantaranya Prof. Ir. Soetedjo, Prof. S. Soemardja, Prof. Soemono dan Prof. Ir. R.O. Kosasih.

3. Pernah Menjadi Wartawan Lukis

Sebelum berkecimpung di dunia akademik, Srihadi muda pernah menjadi anggota Tentara Pelajar dalam kurun waktu 1945 sampai 1948. Dia menjadi wartawan pelukis yang membuat poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di kampung halamannya.

Akhir 1948, profesinya di bidang militer pun berakhir dan ia kembali sekolah di SMA 2 Surakarta. Pada 1947-1952, dia bergabung dalam Seniman Indonesia Muda di Solo dan Yogyakarta. Srihadi tercatat sebagai anggota aktif dalam pembentukan Himpunan Budaya Surakarta di Solo.

4. Menginspirasi Seniman Lain

Karya maestro seni lukis ini telah menginspirasi seniman lain. Salah satunya Rusdy Rumarata, pendiri Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company. Pada 2016 silam, Rusdy langsung mengamini saat mendapatkan tawaran untuk membuat koreografi yang bersumber dari salah satu lukisan Srihadi Soedarsono, yakni Bhedaya Ketawang.

Dikutip dari detikHot, Rusdy berhasil membuat koreografer yang memukau dalam waktu singkat. Koreografi yang diciptakan itu ditampilkan dalam malam pembukaan eksibisi tunggal Srihadi di Galeri Nasional Indonesia pada 2016 lalu.

5. Lukisannya Melampaui Zaman

Menteri BUMN Erick Thohir yang membuka perhelatan akbar tersebut. Dalam sambutannya, dia mengatakan Srihadi Soedarsono adalah sosok langka karena karya-karyanya mampu melampaui zaman sejak kemerdekaan Indonesia.

"Saya melihat lukisan-lukisan lanskap Srihadi Soedarsono sepanjang kariernya, bahkan seri Borobudur berbeda dari pelukis kebanyakan," katanya.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads