6 Kesalahan Finansial yang Bikin Orang Susah Jadi Kaya

6 Kesalahan Finansial yang Bikin Orang Susah Jadi Kaya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikJabar
Minggu, 23 Feb 2025 00:30 WIB
Ilustrasi investasi emas
Ilustrasi investasi. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Robert Kiyosaki, investor ternama sekaligus penulis buku "Rich Dad Poor Dad", mengungkapkan sejumlah kesalahan dalam pengelolaan keuangan yang sering dilakukan anak muda. Salah satu kesalahan utama adalah tidak segera berinvestasi karena merasa masih memiliki banyak waktu di masa depan.

Selain itu, Kiyosaki juga menekankan pentingnya membangun kekayaan sejak dini, bukan hanya mengejar pekerjaan yang disukai semata. Berikut adalah tujuh kesalahan finansial yang menurutnya kerap dilakukan generasi muda, sebagaimana dilansir dari New Trader U, Sabtu (22/2/2025).

1. Terlalu Fokus pada Pekerjaan yang Disukai

Banyak anak muda percaya bahwa kunci sukses adalah bekerja di bidang yang mereka cintai. Namun, Kiyosaki berpendapat bahwa hanya melakukan apa yang disukai dapat menghambat seseorang dalam membangun kekayaan dan mencapai kebebasan finansial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyarankan generasi muda untuk lebih fokus pada investasi, perolehan aset, dan membangun sumber pendapatan pasif dibandingkan sekadar mengejar passion dalam karier.

2. Menunda Investasi Sejak Dini

Menurut Kiyosaki, banyak konglomerat sukses memperoleh kekayaan mereka dari aset yang menghasilkan pendapatan di luar pekerjaan utama, seperti real estat, bisnis, royalti, dan investasi.

ADVERTISEMENT

Namun, banyak anak muda justru lebih fokus pada pendidikan tinggi dan membangun karier di perusahaan besar, tanpa memikirkan investasi yang dapat memberikan pendapatan pasif dalam jangka panjang.

3. Mengutamakan Semangat Dibanding Kebebasan Finansial

Generasi muda cenderung mengejar karier yang mereka sukai, tetapi Kiyosaki mengingatkan bahwa hasrat semata bisa membawa seseorang ke jalur finansial yang kurang menguntungkan.

Terkadang, menunda kepuasan dan bekerja keras dalam bidang yang tidak disukai untuk sementara waktu dapat membantu membangun kekayaan dalam jangka panjang. Kiyosaki sendiri tidak tertarik pada akuntansi, hukum bisnis, dan investasi, tetapi ia menyadari bahwa menguasai bidang tersebut dapat mempercepat pencapaian kebebasan finansial.

4. Hanya Bergantung pada Karier

Kiyosaki menyarankan anak muda untuk tidak hanya mengandalkan gaji dari pekerjaan utama. Ia menekankan pentingnya investasi sebagai penunjang keuangan di masa depan.

Meskipun Anda mungkin menyukai menulis atau seni, berinvestasilah secara finansial pada aset yang dapat meningkatkan kekayaan Anda sehingga Anda dapat mengejar minat Anda sebagai karier, tulis New Trader U dalam laporannya.

Dengan cara ini, seseorang dapat tetap menjalani pekerjaan impian mereka sambil membangun aset yang menghasilkan pendapatan.

5. Beralasan Masih Muda

Banyak anak muda menggunakan usia mereka sebagai alasan untuk menunda investasi. Mereka berpikir akan selalu ada waktu di masa depan setelah karier mereka stabil.

Namun, Kiyosaki menegaskan bahwa semakin dini seseorang mulai memperoleh aset dan meningkatkan kecerdasan finansial, semakin besar peluang mereka untuk membangun kekayaan yang signifikan dalam jangka panjang.

6. Kurang Meluangkan Waktu untuk Belajar

Kiyosaki menyoroti bahwa banyak orang tidak meluangkan cukup waktu untuk mempelajari ilmu keuangan dan investasi. Padahal, pengetahuan ini sangat penting untuk mencapai kebebasan finansial.

Ia mendorong generasi muda untuk mengambil kendali atas pendidikan keuangan mereka sendiri, bukan hanya mengandalkan sekolah formal. Konsistensi dalam mempelajari pengelolaan uang, penganggaran, dan investasi cerdas dapat menjadi kunci dalam membangun kekayaan di masa depan.

Artikel ini telah tayang di detikFinance.

(fdl/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads