Akun TikTok @gangginggangging mendadak menjadi sorotan warganet, akun itu konsisten membagikan aktivitas reparasi celana jin. Kegiatan reparasi pakaian memang sudah biasa, tapi reparasi yang dilakukan pemilik akan itu tak biasa karena celana jin yang direparasinya memiliki kondisi lain daripada yang lain.
Celana jin yang direparasi memiliki kerusakan beragam, dari mulai robek di bagian selangkangan, robek di bagian paha hingga lutut dan di bagian lainnya. Selain robek, celana jin yang direparasi agak di luar nalar, selain kondisinya rusak, celana jin itu memiliki bau yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Bau yang ditimbulkan dari celana jin itu diakibatkan celana itu lama tidak dicuci, namun bagi pencinta jin itu menjadi hal biasa. Celana tersebut tidak dicuci demi mengejar feeding atau perubahan warna celana jin yang terjadi secara alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu juga, si pemilik akun mengatakan, selain memiliki aroma tidak sedap, celana jin yang direparasinya lengket sehingga dia harus menggunakan sarung tangan karet saat melakukan reparasi celana jin milik pelanggannya.
Meski bau dan lengket, pemilik akun dengan cekatan mereparasi celana rusak dan robek, dia menambalnya dengan menggunakan beragam jenis kain dan melakukan penjahitan manual dengan menggunakan benang berukuran besar dan dimodifikasi secara random. Hal itu, membuat warganet berdecak kagum melihat hasil celana jin yang direparasinya.
![]() |
detikJabar berkesempatan bertemu dengan pemilik akun TikTok @gangginggangging. Pemilik akun itu bernama Yogi Zaelani Dahlan yang kini usianya 28 tahun dan bekerja di Bespoke Project.
"Reparasi ini dilakukan dari tahun 2019-an, di sini juga bisa bikin handmade, repair biasa dan custom. Kerusakan terjadi di area gesek di bagian selangkangan dan lutut," kata Yogi kepada detikJabar, Selasa (21/1/2025).
Yogi mengungkapkan, banyak alasan yang dilakukan pelanggannya dalam melakukan reparasi celana jin yang mengalami kerusakan atau robek.
"Alasannya biar bisa dipercantik lagi, bisa dipakai dan memperpanjang umur. Memiliki kenangan dan histori. Ada juga yang mengejar feeding," ungkapnya.
Yogi berujar, ongkos reparasi celana di tempatnya beragam, tergantung kerusakan dari celana itu sendiri. "Mulai Rp50 ribu sampai tidak terbatas, paling mahal Rp150 ribuan," ujarnya.
"Kerusakan, misalkan di lutut bolong. Ditambal dulu di bagian dalam, ditambahkan kain handmade dijahit pakai tangan agar dipercantik lagi. Tambalannya pakai kain warna-warni, percak, bandana dan jahitan tebal," tambahnya.
Untuk model tambalan, Yogi juga buat katalog. Namun jika pelanggan ingin memesan khusus, Yogi sebut tinggal membawa contoh gambarnya saja dan nanti dibuatkan olehnya.
"Celana yang direparasi biasanya brand bagus dari Rp500 ribu ke atas, bahan bakunya seperti triplek bahkan bisa berdiri itu celananya," katanya.
Yogi mengaku, keahlianya dalam menjahit didapatkan secara otodidak. "Saya otodidak, belajar dari YouTube, belum pernah kerja di garmen, malah bisa menjahit di sini, saya sekolah SMK jurusan komputer di SMK Dirgantara Cijerah Lulusan 2015," imbuhnya.
Pengalaman Tak Biasa Bagi Penjahit
![]() |
Mereparasi baju, celana atau jenis pakaian lainnya itu hal biasa. Tapi mereparasi celana jin rusak dan bau itu tak akan dimiliki setiap penjahit. Pengalaman tak biasa itu selalu dirasakan oleh Yogi saat mereparasi celana jin milik pelanggannya dan hal itu sudah menjadi biasa.
"Baunya rupa-rupa, banyak, ada celana yang gak dicuci tiga bulan, sampai setahun ada. Baunya itu gimana seperti celana sering dipakai tapi tak dicuci-cuci, bau asem, apek dan bau segala ada," jelasnya.
Menurut Yogi hal itu membuatnya repot, karena saat melakukan reparasi dia harus pakai sarung tangan. "Repot banget pas mau repair, saya pakai sarung tangan, pakai masker minimal dua, itu juga masih terganggu, kalau gak gitu susah," ujarnya.
Menurut Yogi, biasanya motivasi pemilik celana jin tak mencuci celananya dilakukan untuk mengejar feeding. Menurutnya,bisa saja bau celana itu hilang dengan menggunakan pewangi, tapi celana yang direparasi datang begitu adanya.
"Lengket, kalau gak pakai sarung tangan," tuturnya.
Meski demikian, Yogi tak pernah bertanya langsung mengapa celana yang digunakan oleh pelanggannya tidak pernah dicuci. "Tidak pernah, nggak enak, takutnya tersinggung, belum pernah bertanya seperti itu. Tapi pede saja," ucapnya.
"Ada aja yang bilang, ini belum dicuci, tapi kalau saya mah ya gak masalah," tambahnya.
Makin Dikenal saat Dikontenkan
![]() |
Yogi mengakui, jika dia tidak membuat konten dia tidak akan dikenal banyak orang. Yogi mengakui, konten yang dibuatnya menarik perhatian dan banyak orang yang merasa terhibur.
"Iseng-iseng, saya berpikir sayang kalau gak didokumentasikan," ujarnya.
Dia mengakui, konten itu membantu dalam mencari pelanggan baru. "Ngaruh banget, nggak repair aja, ada yang permak juga," tuturnya.
Bahkan menurut Yogi ada pelanggan yang memintanya agar celana yang direparasi olehnya dibuatkan konten.
"Ada yang minta, tapi deal-dealan dulu, tapi saya bilang jangan baper, soalnya mulutnya gak bisa dijaga," pungkas Yogi.
(wip/yum)