Jerat Pelaku UMKM di Cimahi Usai Harga MinyaKita Naik

Jerat Pelaku UMKM di Cimahi Usai Harga MinyaKita Naik

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 23 Jul 2024 22:30 WIB
Produksi keripik Riki Cimahi.
Produksi keripik Riki Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Cimahi menjerit setelah pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menaikkan harga jual MinyaKita.

MinyaKita sebelumnya dijual seharga Rp14.000 per liter. Setelah dinaikkan, kini harga MinyaKita menjadi Rp15.700 per liter. Tak pelak kenaikan itu membebani usaha mereka.

Seperti dirasakan produsen keripik singkong di Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Naiknya harga MinyaKita berpengaruh ada biaya produksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya jelas memberatkan, soalnya bahan baku kita untuk produksi ini kan minyak goreng. Sekarang harganya naik hampir Rp16 ribu," kata Yayat Hidayat, pemilik sentra oleh-oleh Keripik Pedas Riki, saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2024).

ADVERTISEMENT
Produksi keripik Riki Cimahi.Produksi keripik Riki Cimahi. Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Dalam sehari, pabrik pengolahan keripik pedas dan basreng di Jalan Sisimangaraja, Setiamanah itu bisa menghabiskan hingga 450 liter minyak goreng untuk mengolah bahan baku singkong.

"Sehari rata-rata 450 liter, itu untuk menggoreng basreng dan keripik. Soalnya sehari menggoreng itu bisa sampai 3 ton keripik singkong," kata Yayat.

Tak pelak kenaikan harga MinyaKita itu berpengaruh pada membengkaknya ongkos produksi. Kemudian berdampak pada menurunnya omset yang didapat.

"Ya omset menurun pastinya, tapi modal bertambah. Kalau dengan kenaikan ini, mungkin omset itu turunnya sampai 30 persenan. Nah modalnya malah membesar," ujar Yayat.

Untuk menyiasatinya, Yayat terpaksa mengurangi ukuran produk yang dijualnya. Namun jika dirasa semakin membengkak, bukan tak mungkin ia akan menaikkan harga produknya.

"Menyiasatinya ya sekarang dengan mengurangi ukurannya. Soalnya kalau harga tetap ukuran juga normal berat. Paling juga nanti bisa menaikkan harga," ujar Yayat.

(yum/yum)


Hide Ads