Pemudik tujuan Tasikmalaya atau yang singgah di stasiun kereta api (KA) Tasikmalaya kini memiliki kesempatan mendapatkan oleh-oleh khas Tasikmalaya. Hal itu menyusul dibukanya gerai oleh-oleh khas Tasikmalaya.
Meski tak terlalu luas, gerai hasil kerja sama Dekranasda Tasikmalaya dan PT KAI ini menawarkan beragam produk UMKM khas Tasikmalaya. Ada beberapa jenis makanan dan minuman, ada produk fesyen mulai dari kain bordir, batik dan sebagainya. Bahkan kerajinan khas Tasikmalaya seperti payung geulis, kelom geulis, mendong dan lainnya juga ditawarkan.
Ketua Dekranasda Kota Tasikmalaya Dwi Wahyuni mengatakan pembukaan Gerai Dekranasda di stasiun KA Tasikmalaya merupakan salah satu upaya pihaknya memasarkan produk UMKM Kota Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini salah satu upaya kita supaya pemasaran produk UMKM Kota Tasikmalaya bisa semakin luas. Kita punya banyak produk unggulan, salah satunya kerajinan bordir Tasik itu sangat terkenal," kata Dwi, usai pembukaan Gerai Dekranasda, belum lama ini.
Dengan adanya gerai produk UMKM Kota Tasikmalaya ini dia berharap bisa menjadi semacam etalase. Selain itu juga untuk mendekatkan produk dengan pasar.
"Jadi kalau misalnya nggak sempat ke tokonya, kita bisa mendapatkan oleh-oleh khas Tasik di gerai ini. Ini juga menjadi upaya peran kami sebagai fasilitator UMKM, semoga juga bisa semakin meningkatkan kreativitas pelaku UMKM Tasik," kata Dwi.
Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 2 Bandung Takdir Santoso mengaku menyambut baik kolaborasi pihaknya dengan Dekranasda Kota Tasikmalaya itu. Menurut dia langkah ini dilakukan di momen yang tepat.
"Kami menyambut baik, bagus nih idenya. Kemudian momennya juga pas, karena sebentar lagi akan ada peningkatan penumpang," kata Takdir.
Dia menjelaskan ceruk pasar hasil kerajinan dan kuliner khas di stasiun KA Tasikmalaya cukup potensial. Menurut Takdir dalam 24 jam rata-rata jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun Tasik sekitar 1.000 orang. Itu belum termasuk penumpang yang turun atau datang ke Kota Tasik.
"Rata-rata sehari 1.000 penumpang naik dari stasiun Tasik. Belum yang turun, apalagi manti di masa mudik tentu akan berlipat. Jadi peluang pasarnya besar," kata Takdir.
Selain itu stasiun KA Tasikmalaya juga menjadi tempat pemberhentian sekitar 20 kereta. Waktu berhenti yang diberikan, masih memungkinkan penumpang untuk turun dan belanja.
Dia juga mengaku terkesan dengan ragam produk yang ditawarkan. "Tasik ternyata punya produk UMKM yang bagus-bagus, sehingga kami pun menyambut baik kolaborasi ini," kata Takdir.
Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah membenarkan bahwa pembukaan gerai di stasiun KA ini bagian dari upaya membangkitkan kembali UMKM di Kota Tasik.
"Kita mencoba membangkitkan kembali UMKM di Kota Tasik. Kita punya 6500 UKM, potensi kita besar. Terima kasih kepada Dekranasda atas upaya ini," kata Cheka.
Banyaknya pelaku UMKM yang mencapai 6.500 unit, menurut dia disatukan dalam sebuah gerai sehingga masyarakat atau penumpang kereta api bisa mengetahui dan membeli.
"Jadi produk UMKM yang selama ini terpisah-pisah, kita kumpulkan. Kemudian kalau penumpang nggak keburu datang langsung, bisa beli di sini. Harganya sama kok, tadi sudah saya cek," kata Cheka.
(dir/dir)