Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan Revitalisasi Pasar Banjaran akan mengusung konsep pasar yang sehat, ramah turis, dan religius. Menurutnya, ada banyak potensi yang bisa digali di pasar dengan adanya revitalisasi untuk bisa menumbuhkembangkan perekonomian, khususnya di wilayah Banjaran.
Hal ini ia ungkapkan di hadapan para pedagang Pasar Banjaran dan masyarakat umum pada Ground Breaking Pasar Banjaran hari ini.
"Tadi ada usulan strategi seperti di Mal Transmart Studio yang setiap minggu diadakan pengajian rutin sehingga bisa menarik sekitar 2.000 pengunjung ke sana. Saya juga ingin konsep pasar religius ini bisa diadopsi oleh Pasar Sehat Banjaran ke depannya," ujar Dadang dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minimal, pengunjung yang datang selain mengkaji agama juga bisa sekalian berbelanja di pasar sehingga bisa menggerakkan perekonomian," tambahnya.
Ia mengaku sepakat jika pasar tersebut turut difasilitasi dengan food court dan fasilitas yang bersifat turisme lainnya.
"Kalau perlu dibuatkan teater atau bioskop di sini juga silakan, tidak jadi masalah asal bisa menarik pengunjung," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Dadang turut menyinggung adanya penolakan dari sejumlah pedagang yang tidak mau menempati Tempat Penampungan Berdagang Sementara (TPBS). Secara terbuka, ia mendorong adanya diskusi agar Pemkab Bandung, pedagang, dan pihak pengembang bisa mencari solusi terbaik.
Ia menekankan proyek revitalisasi ini merupakan kerja sama pentahelix, bukan swastanisasi. Proyek ini melibatkan kolaborasi kantara pemerintah, pengembang, dan pedagang untuk mewujudkan Pasar Sehat Banjaran.
"Saya berharap apapun keluhan para pedagang, tolong dikomunikasikan dengan baik. Kami akan terus memantau keberlangsungan pembangunan Pasar Sehat Banjaran," pungkasnya.