.webp)
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melirik inovasi teknologi di Kabupaten Indramayu yang mengolah bahan baku menjadi produk pangan hingga farmasi. Industri ini dianggap bisa mendukung program Pemerintah Pusat tentang hilirisasi industri pangan.
Saat mengunjungi pabrik di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Teten melihat sebuah proses pengolahan dengan bahan baku hasil kekayaan laut menjadi produk bahan jadi. Dari makanan, pupuk, pakan hewan hingga farmasi.
"Kalau kita golongkan tadi ada tiga produk, produk makanan, farmasi dan juga untuk feed. Dan ini bahan bakunya dari kekayaan laut kita, ikan. Juga teknologinya, penelitiannya seluruhnya dari karya anak bangsa sendiri," kata Teten, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pabrik ini mendukung program Presiden tentang industri hilirisasi. Pasalnya, sejak tahun 1998 Indonesia mengalami deindustrialisasi, sehingga pemerintah membangun pondasi sebagai perisapan menjadi negara industri berbasis keunggulan domestik.
Dalam hal itu, pabrik di Indramayu menurut Teten sudah sejalan dengan program pemerintah dan bisa dijadikan sebagai pilot projects dalam hilirisasi bahan baku ikan. Karena, selain inovasi teknologi, hasil produksi juga bisa bervariasi. Diantaranya produk susu ikan.
"Yang luar biasa tadi ada produk susu ikan. Kita tahu masih impor begitu besar susu dari luar negeri. Karena kita masih kurang produksi dalam negeri. Dan ini bisa disubstitusikan dengan susu ikan," ujar Teten.
"Kita punya problem stunting, ini juga jadi solusinya," ungkapnya.
Teten menilai, produk hilirisasi ini sangat diminati di dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, pihaknya akan segera mempelajari kebijakan yang dibutuhkan untuk mendukung program hilirisasi tersebut.
"Nanti saya mau pelajari untuk mendukung kebijakan hilirisasi di sektor ini apa saja kebijakan yang perlu pemerintah siapkan," katanya.
(dir/dir)
