"Karena konsepnya kita harus rajin menjemput bola, bukan menunggu bola. Karena rezeki itu harus dijemput bukan ditunggu," tulis Kang Emil dikutip dari akun Instagram pribadinya, Jumat (28/7/2023).
"Itulah kenapa kami mendatangi markas Wuling Motor di Kota Liu Zhou, Guangxi," imbuhnya.
Adapun hasil dari kunjungan tersebut, pihaknya sukses menjalin kesepakatan investasi sebesar Rp 2 triliun untuk pengembangan industri mobil listrik Wuling di Jabar.
"Kebetulan Wuling markasnya ada di Kota Liu Zhou yang merupakan sister city dengan Kota Bandung. Dan provinsinya Guangxi adalah sister province dengan Jawa Barat," tuturnya.
"Di Kota Liu Zhou ini, populasi mobil listriknya sudah mendekati 60%. Tertinggi di dunia. Kotanya bersih dan minim polusi," tambahnya.
Ridwan Kamil mengatakan, selama enam tahun berturut-turut, realisasi investasi Provinsi Jabar tertinggi di Indonesia. Tahun ini, Pemprov Jabar mendapatkan target realisasi investasi sebesar Rp 188,01 triliun, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA). Karena itu, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi agar target tersebut tercapai. Salah satunya dengan melakukan jemput bola.
Sebelumnya, dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil menuturkan selain menjalin komunikasi dengan calon investor, Pemprov Jabar juga melakukan kolaborasi intens dengan sejumlah pihak.
Perkuat Kerja Sama
Selain mengunjungi industri mobil listrik, Kang Emil juga menghadiri Courtesy Meeting dengan Gubernur Guangxi dalam PDLN ke Tiongkok. Pertemuan tersebut pada Rabu (26/7) di Kota Nanning, Tiongkok tersebut dinilainya menjadi momentum penting memperkuat hubungan dan kerja sama antara Jabar dan Guangxi.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembaruan Kerjasama Sister Province antara kedua wilayah yang telah terjalin pada 2017.
Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan sumber daya manusia, pariwisata dan kebudayaan, perdagangan dan investasi, pengembangan sistem transportasi perkotaan dan perdesaan, serta pengembangan sains dan teknologi.
Gubernur Guangxi berkomitmen untuk dapat melakukan implementasi kerja sama yang lebih konkret dan nyata. Salah satunya meningkatkan kerja sama di bidang industri otomotif bersama membangun kawasan terpadu dan meningkatkan investasi pembangunan kawasan industri di Jawa Barat. Di sisi lain, dia menyampaikan perlunya kemitraan yang baik antara Indonesia dengan Tiongkok.
"Untuk menuju visi Indonesia maju dengan ekonomi ranking 4 dunia, kami harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen per tahun sehingga kami sudah merencanakan 13 kota industri baru di Jawa Barat," kata Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil juga menuturkan pihaknya akan Café Jawa Barat di Nanning untuk menindaklanjuti momentum undangan khusus bagi Jawa Barat berpartisipasi pada China ASEAN Expo yang rencananya berlangsung September 2023 di Nanning, Guangxi.
"Terkait masalah energi, Indonesia akan over supply potensi energi terbarukan untuk dapat diekspor ke seluruh dunia. Kami mengundang investor dari Tiongkok untuk berinvestasi dalam area ini. Sejauh ini yang cukup diunggulkan adalah energi matahari," tutur Kang Emil.
Di akhir pertemuan tersebut, dia menegaskan akan menempatkan Provinsi Guangxi sebagai salah satu mitra prioritas dalam berbagai kesempatan.
(akn/ega)