Dear Warga Jabar, Perhatikan Ini Sebelum Tukar Uang Baru

Dear Warga Jabar, Perhatikan Ini Sebelum Tukar Uang Baru

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 28 Mar 2023 00:05 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi uang baru. (Foto: dok.detikcom)
Bandung -

Menukar uang baru lalu membagikannya kepada sanak keluarga saat Lebaran atau Idul Fitri sudah menjadi tradisi bagi warga di Indonesia. Tapi ada hal yang perlu diperhatikan.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersyukur Bank Indonesia Perwakilan Jabar dapat memfasilitasi penukaran uang baru, khusunya bagi warga Kota Bandung.

"Satu tradisi warga Kota Bandung untuk tukarkan uang baru, karena pandemi beberapa tahun ke belakang kegiatan tidak bisa berlangsung dan alhamdulillah tahun ini bisa berlangsung. Mudah-mudahan masyarakat dengan difasilitasi BI dan OJK insya Allah uangnya asli dan insya Allah tepat jumlahnya," kata Yana di Kantor BI Jabar, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin (27/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Yana juga mengingatkan masyarakat Kota Bandung agar menukarkan uang di tempat pelayanan resmi yang disediakan Bank Indonesia Jawa Barat. Hindari menukarkan uang di sembarang tempat, apalagi penukaran uang secara asongan.

Selain itu, menjelang Lebaran nanti, Yana juga mengimbau warga Kota Bandung bijak menggunakan uang. Warga juga diminta tidak panic buying dalam membeli kebutuhan pokok.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat tetap bijak, belanja sesuai kebutuhan, tidak perlu panic buyying, insya Allah kami Pemerintah Kota Bandung jamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok," imbau Yana.

Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiutomo juga mengingatkan hal serupa. Ia berharap warga bijak dalam menggunakan uang pada momentum Lebaran mendatang.

"Kami dari OJK mengungatkan terkait edukasi, bijak dalam kelola keuangan itu penting, jangan sampai terjadi jor-joran. Bijak dan jangan lupa sedekah buat masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Indarto juga tidak ingin, karena memberi uang baru menjadi tradisi, masyarakat yang tidak memiliki uang memaksakan diri agar bisa berbagi. Salah satunya dengan solusi singkat meminjam secara online.

"Tradisi kasih uang baru, tapi kemudian masyarakat tidak punya uang, kalau ke perbankan pasti nolak, yang bisa lari ke pinjol. Saya imbau kepada masyarakat jangan memaksakan diri untuk menukar uang, karena tradisi membagi uang baru sementara keuangannya belum memadai," jelasnya.

Meminjam melalui pinjol dinilai bukan solusi. Bahkan, bisa saja langkah itu justru menghadirkan masalah bagu.

"Hati-hati masa seperti ini pinjol terus bergeliat provokasi masyarakat untuk meminjam ke pinjol, terutama pinjol ilegal, berhati-hati dan bijak dalam kelola uang," pungkasnya.

(wip/orb)


Hide Ads