Petani Indramayu Ngeluh Padi Varietas Borang Tak Terserap Bulog

Petani Indramayu Ngeluh Padi Varietas Borang Tak Terserap Bulog

Soe Dedi - detikJabar
Kamis, 16 Mar 2023 01:00 WIB
Diskusi tentang varietas padi di Indramayu yang belum bersertifikat
Diskusi tentang varietas padi di Indramayu yang belum bersertifikat (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Sebagai lumbung padi, Kabupaten Indramayu tentu memiliki banyak jenis padi yang ditanam pada petani. Termasuk padi dengan nama varietas borang yang mayoritas ditanam pada petani di musim tanam pertama.

Petani Indramayu mengeluh bahwa sampai saat ini jenis varietas borang itu tidak terserap oleh perum Bulog. Padahal, di musim rendeng atau musim tanam pertama, hampir 70 persen persawahan di Kabupaten Indramayu menanam varietas tersebut.

"70 persen petani di Indramayu itu menanam padi varietas borang. Dan itu di musim rendeng kalau musim gaduh ganti IR 64 semua. Jadi bulog tidak menyerap ya dirugikan 70 persen itu," kata Salah Satu Petani, Rudi Hartono kepada detikJabar, Rabu (15/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal lanjut Rudi, kualitas padi varietas dari hasil perkawinan antara jenis Kebo dan Ciherang 64 itu cukup baik. Selain tekstur dari berasnya, rasa setelah di masakpun dinilai petani lebih enak dibandingkan varietas pertama (jenis Kebo).

"Rasa sekarang beda tuh, bentuk panjang/ lonjong dan rasanya pulen. Makanya silakan di buktikan," kata Rudi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, mayoritas petani Indramayu menanam padi jenis itu karena kualitas tanaman yang dihasilkan sangat bermanfaat bagi petani. Tak hanya tahan dari serangan hama, dan banjir juga mampu menghasilkan gabah lebih banyak.

"Karena kebo (kerbau) itu kan bertahan yaitu tahan hama, tahan rebah, terus hasil panen melimpah. Satu bahu bisa mencapai 6 ton," ujarnya.

Terkait masalah itu, anggota DPR RI Ono Surono turut mendorong agar jenis padi yang digemari para petani Indramayu itu segera legal atau bersertifikasi. Sehingga, padi yang memiliki banyak keunggulan itu bisa diakui secara regulasi.

"Di sisi lain jenis ini belum disertifikasi atau belum di lepas oleh pemerintah, jadi ini tentunya terkait regulasi yang ada bahwa produk yang diperjualbelikan ke masyarakat harus bersertifikat," kata Ono Surono.

Tak hanya itu, Bulog juga diminta agar bisa menyerap varietas tersebut. Karena Ono menilai Bulog tidak memiliki regulasi tentang padi dengan varietas tertentu kecuali lebih ke persoalan kualitas.

Tentunya lanjut ketua DPD PDI-P Jabar itu, kapasitas penyerapan Bulog Indramayu pun harus ditambah. Dan penyerapan nya tidak mengandalkan dengan kapasitas gudang yang dimiliki.

"Karena Bulog tidak punya regulasi itu hanya berdasarkan kualitas medium atau premium. Maka selama itu kualitas nya premium atau medium, maka Bulog bisa menerima itu," lanjut Ono.

Sementara ini, kabarnya pemerintah akan segera melakukan penelitian atau pengecekan lebih lanjut terkait varietas borang tersebut.

Bulog Akan Serap

Penyerapan padi varietas borang yang digemari petani Indramayu direspon Kepala Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat, Faisal. Ia menyebut, tidak ada varietas khusus melainkan Bulog hanya mengedepankan standar penyerapan.

Kepada wartawan, Faisal menjelaskan bahwa target penyerapan tahun ini relatif lebih tinggi yang mencapai 200 ribu ton beras. Bahkan, melihat semangat petani Indramayu, Faisal pastikan akan menyerap beras dari Indramayu (termasuk varietas Borang).

"Kalau serapan kita di Jawa Barat, kita termasuk tinggi hampir 140 ribu ton, kita menyerap dan termasuk terbanyak kedua penyerapan pertahunnya. Apalagi sekarang kita tingkatkan," kata Faisal, Rabu (15/3/2023).

Disinggung soal varietas Borang, Faisal menyebut pihaknya sudah melakukan penyerapan sejak tahun lalu. Namun, pihaknya pun melakukan pembinaan kepada petani dan kelompok penggilingan agar beras dari petani Indramayu lebih berdaya saing.

Sehingga, jika beras tersebut bisa berkualitas premium, maka petani bisa menjual ke pasar induk atau pasar luar daerah tanpa melalui bulog. "Coba dibayangkan kalau hanya diserap oleh Bulog, petani juga kan ingin berdaya, berasnya di ubah jadi premium dikirim kemana di pasar induk Cipinang misalnya, ke luar atau antar pulau itu kan terserap juga," jelas Faisal.

Faisal mengakui kualitas beras dari varietas Borang cukup baik. Sehingga, pihaknya pun mengurangi percampuran atau kombinasi varietas. Hal itu agar kualitas yang dihasilkan bisa diterima masyarakat atau konsumen.

Sementara, untuk target penyerapan di Kabupaten Indramayu, Faisal menyebut akan menyerap sekitar 5000 ton. Bahkan, jumlah tersebut bisa ditingkatkan.

Bulog pun menjamin penyerapan beras berlaku untuk semua varietas. Termasuk Borang. Namun, ia menegaskan akan menyerap beras dengan kualitas yang standar. Mulai dari kadar air, menir dan broken.

"Standar kita broken (beras pecah) 20 persen, menirnya 2 persen, kadar air nya 14 persen," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads