Supernova, Bantu UMKM Potensial Temukan Investor yang Ideal

Supernova, Bantu UMKM Potensial Temukan Investor yang Ideal

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 17 Des 2022 19:30 WIB
Co Founder Supernova Ecosystem Inez Stefanie
Co Founder Supernova Ecosystem Inez Stefanie (Foto: Wisma Putra/ detikJabar)
Bandung -

Banyak UMKM potensial yang kemudian hilang karena tak punya dukungan. Hal ini seharusnya tidak lagi terjadi jika UMKM bisa bertemu dengan investor yang tepat untuk mendukung bisnisnya.

Hal inilah yang dilakukan startup, Supernova Ecosystem. Co Founder Supernova Ecosystem Inez Stefanie mengatakan, startup yang dibuatnya untuk membantu UMKM agar bisa berdaya saing.

"Startup kok banyaknya di kota besar, kenapa di luar Jakarta kita tidak bisa menciptakan suatu ekosistem ekonomi berkelanjutan. Teman-teman berusaha membuat koridor supaya teman-teman UMKM bisa berdaya sendiri dan bereskalasi dan berkelanjutan. Jangan timbul dan tengelam," kata Inez dalam program Gaskeun Startup detikJabar yang tayang Kamis (15/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Inez, Supernova Ecosystem ini terinspirasi dari perempuan hebat di Indonesia.

"Supernova inspirasinya berasal dari perempuan-perempuan hebat. Saya terinsipirasi dari perempuan mengolah kata dan berkomunikasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Inez sebelumnya lama berkarier di perusahaan multinasional Nestle dan Endeavour Indonesia. Endeavor Indonesia merupakan organisasi yang memimpin gerakan high impact entrepreneurship di seluruh dunia.

Hingga kemudian ia merintis startupnya sendiri yang bertujuan membantu UMKM agar bisa lebih maju dan yang utamanya berkelanjutan. Dengan fokus yakni UMKM yang berkualitas dan berpotensi berkelanjutan untuk bisnis di seluruh Indonesia dan internasional.

Inez berharap kehadiran Supernova Ecosystem ini dapat menjembatani antara UMKM dan investor begitupun sebaliknya.

"UMKM mau berkembang, pengen dapat investasi tapi susah investornya, terus investornya datang dengan uang tapi dia tidak ngerti local wisdomnya, mereka enggak ngerti, jadi kita jembatani, kita edukasi kedua-duanya," ungkapnya.

Inez menyebut, SDM Supernova Ecosystem rata-rata adalah perempuan. Ia berpihak kepada perempuan, karena menurut Inez perempuan bisa melawan stigma jika perempuan juga bisa berbuat seperti laki-laki.

"Dikasih kesempatan dan dikasih kapabilitas yang sama, lari mah lari sendiri-sendiri, tapi balik lagi ya kadang-kadang kesan dari luar kesempatanya terbatas," ujarnya.

Menurut Inez, kini Supernova Ecosystem memilki delapan portofolio perusahaan yang ada di Aceh, Jakarta, Depok, Nusantengars Timur, Sintang danlainnya.

Inez beragapan, jika tugas Supernova Ecosystem sama halnya dengan biro jodoh anatara UMKM dan Investor.

"Iya, seperti biro jodoh antara UMKM dan investor. Sekarang 8 ini sedang dipasangkan," ucapnya.

Dalam mengembangkan startup nya, Inez memiliki tiga cara agar startup yang dikelolanya bisa bersaing.

"Tata kelola, finansial dan keberlanjutan," ujarnya.

Tata kelola di sini, menurut Inez tidak usah ngomong PT atau CV, apakah rekening perusahaan saja sudah pisah atau belum dengan rekening pribadi.

"Lalau finansial atau laporan keuangan, enggak usah balance atau apa yang penting dicatat dulu, keluar dan masuk. Keberlanjutan, bisa gak berdayakan orang," pungkasnya.




(wip/tey)


Hide Ads