Detikers, pernahkah mendengar kata konsinyasi? Konsinyasi adalah suatu perjanjian antara pemilik barang menyerahkan sejumlah barang tertentu untuk dijual dengan memberikan kontribusi tertentu.
Untuk lebih jelasnya simak pengertian, untung rugi, dan contoh dari konsinyasi berikut.
Pengertian Konsinyasi
Menurut Wijaya, Paramita, dan Taufiq dalam jurnal Penerapan Akuntansi Penjualan Konsinyasi Pada Koperasi Karyawan Prima Rumah Sakit Wijaya Kusuma, konsinyasi merupakan suatu perjanjian saat suatu pihak menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijual dengan memberikan komisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Yunus dan Harnanto, konsinyasi merupakan perjanjian adanya komisi yang diberikan oleh pemilik barang kepada pihak yang mampu menjualkan sejumlah barang (tertentu) dikutip dari buku Pokok-pokok Akuntansi Keuangan Lanjutan.
Maka dapat disimpulkan bahwa konsinyasi adalah penjualan yang terjadi karena perjanjian antara pihak yang menitipkan (pengamanat) dan pihak yang dititipkan (komisioner) sejumlah barang untuk dijual dan menimbulkan komisi atas nilai barang yang terjual.
Dalam perjanjian konsinyasi, kedua belah pihak perlu memahami keuntungan dan kerugian dari penjualan konsinyasi. Berikut penjelasannya dikutip dari jurnal karangan Ritonga bertajuk Analisis Penerapan Akuntansi Penjualan Konsinyasi.
Keuntungan Penjualan Konsinyasi
Keuntungan Transaksi Konsinyasi bagi Pemilik (Consignor):
- Daerah pemasaran lebih luas.
- Harga jual eceran dapat dikendalikan.
- Mungkin consignor ingin mendapatkan penjual khusus.
- Memperluas area pemasaran.
- Mengendalikan harga jual produk.
- Menurunkan biaya penyimpanan dan pengiriman produk (shipping & handling expenses).
- Bebas biaya penambahan SDM dan pelayanan.
Keuntungan tTransaksi bagi Komisioner (Consignee):
- Menghindari risiko atas kepemilikan barang seperti rugi, kerusakan fisik, dan fluktuasi harga.
- Memperkecil modal kerja (working capital).
Kekurangan Penjualan Konsinyasi
Kekurangan Transaksi Konsinyasi bagi Pemilik (Consignor):
- Resiko kerugian cukup rentan.
- Strategi pemasaran rentan kurang tepat.
Kekurangan Transaksi bagi Komisioner (Consignee):
- Resiko produk hilang maka dianggap terjual.
Contoh Konsinyasi
Dilansir dari jurnal bertajuk Penjualan Konsinyasi Antara Produsen Besar dengan Toko Ritel yang Berskala Kecil, konsinyasi biasa terjadi sebab perusahaan besar memang mengincar toko-toko ritel berbasis kecil dan pribadi. Seperti di pinggir jalan, beberapa produk dijual seperti makanan ringan dan produk kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitar toko tersebut.
Dilansir dari materi Penjualan Konsinyasi Universitas Bina Darma, terdapat contoh sebagai berikut. Pada awal tahun 2019, CV juara mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko Arena. Isi perjanjian tersebut antara lain:
- CV Juara akan menitipkan sepeda ke Toko Arena.
- Toko Arena berhak atas komisi sebesar 10% dari penjualan.
- Semua biaya ditanggung consignor.
- Toko arena harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
- CV Juara mengirim 200 unit sepeda ke toko Arena.
- Harga Pokok Sepeda Rp. 200.000/unit sedangkan harga jual ditentukan Rp 400.000.
- CV Juara membayar biaya angkut sebesar Rp.250.000.
- Toko arena menerima kiriman sepeda dari CV Juara dan membayar ongkos rakit Rp 1000/unit.
- Toko Arena berhasil menjual keseluruhan barang dagangan secara tunai kemudian mengirimkan laporan hasil penjualan ke CV.Juara.
- Toko Arena mengirimkan kas yang menjadi hak CV Juara.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai konsinyasi. Perjanjian dagang ini sangat lekat dengan keseharian kita, terutama perdagangan UMKM.
Kira-kira, adakah contoh lain yang termasuk dalam penjualan konsinyasi?
(aau/fds)