Rumus HPP Adalah: Pengertian, Komponen, dan Contoh

Rumus HPP Adalah: Pengertian, Komponen, dan Contoh

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 29 Agu 2022 19:10 WIB
Ilustrasi Keuangan
Foto: Shutterstock

Apakah kalian sering mendengar Harga Pokok Penjualan atau HPP? Perhitungan ini lekat dengan aktivitas keuangan suatu perusahaan.

Menganalisis HPP tidaklah sulit, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini pengertian, komponen, dan contohnya.

Pengertian HPP

Harga Pokok Penjualan adalah harga beli (perolehan) dari barang yang dijual. HPP mengacu pada biaya untuk memproduksi barang yang dijual oleh perusahaan. Jumlah ini termasuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang langsung digunakan untuk membuat barang tersebut.

Dalam laman Investopedia dijelaskan bahwa HPP dipotong dari pendapatan (penjualan) untuk menghitung laba kotor dan margin kotor. HPP menjadi biaya untuk memperoleh atau membuat produk yang dijual perusahaan selama suatu periode.

Misalnya, HPP perusahaan pembuat mobil harus mencakup biaya bahan untuk suku cadang yang digunakan untuk membuat mobil, ditambah biaya tenaga kerja yang digunakan untuk merakit mobil. Biaya pengiriman mobil ke dealer dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menjual mobil akan dikecualikan.

Sama halnya dengan dunia kuliner, dijelaskan pada buku Business Plan Usaha Kuliner Skala UMKM oleh Wulan Ayodya. HPP merupakan modal pokok yang dikeluarkan untuk membuat produk dan jasa dalam sebuah ukuran. Manfaat dari perhitungan HPP sudah jelas untuk mengetahui secara akurat berapa modal yang dikeluarkan.

Fungsi HPP yakni agar penjual dapat mengetahui berapa harga pokok dan berapa harga barang agar mendapatkan keuntungan.

Komponen Biaya dalam Perhitungan HPP

HPP merupakan perhitungan untuk melihat keuangan suatu perusahaan. Terdapat beberapa komponen yang dapat digunakan untuk menghitung total HPP. Komponen tersebut berkaitan dengan proses produksi dan jual beli produk. Berikut ketiga komponennya:

1. Persediaan Awal

Persediaan barang menjadi komponen untuk menghitung HPP. Perusahaan harus menghitung persediaan awal barang sebelum menghitung HPP perusahaan. Persediaan awal barang juga menghitung bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi.

2. Pembelian Stok

Komponen dalam perhitungan HPP lainnya adalah pembelian stok barang dagangan. Fungsinya untuk memastikan stok aman, dengan mengurangi biaya pembelian bila perusahaan mendapatkan diskon, retur, hingga biaya transportasi saat membeli barang.

3. Persediaan Akhir

Persediaan akhir barang dagangan menjadi komponen dalam HPP. Biasanya, sebuah perusahaan memiliki data pada akhir tahun untuk persediaan barang yang tersisa. Sehingga mampu mengurangi stok barang siap untuk dijual. Sisa barang ini dapat dimanfaatkan pada proses produksi periode selanjutnya.

Rumus Menghitung HPP

HPP dihitung dengan menjumlahkan biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan perusahaan. HPP hanya berdasar biaya yang dibutuhkan, seperti biaya persediaan atau tenaga kerja perusahaan yang dapat dikaitkan dengan penjualan tertentu. Biaya tetap seperti gaji manajerial, sewa, dan utilitas tidak termasuk dalam HPP.

Rumus dan Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)

(Biaya Persediaan Awal + Biaya Pembuatan Inventaris Baru) : (Pembelian Bersih - Persediaan Akhir) = HPP

Contoh Perhitungan HPP

Berikut ini contoh perhitungan HPP dikutip dari jurnal Akuntansi Perhitungan Harga Pokok Penjualan dengan Metode Pesanan untuk Menentukan Harga Jual oleh Indria Widyastuti dan Dewi Mita.

1. Perhitungan harga pokok penjualan Januari 2017

Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Januari maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 9.367.178,10
Biaya Tenaga Kerja = Rp 460.775,00
Biaya Overhead = Rp 393.118,12
(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi= Rp 10.221.071,22

b. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)
= Rp 10.221.071,22 + (10% x Rp 10.221.071,22)
= Rp 10.221.071,22 + Rp 1.022.107,12
= Rp 11.243.178,34

2. Perhitungan harga pokok penjualan Februari 2017

Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Februari dari PT. LG Indonesia sebanyak 10.137 pcs screw AGG75620701 yang akan yang dikirim ke PT.LG Indonesia secara bertahap pada tanggal yang sudah ditentukan sesuai dengan permintaan dari bagian purchasing pihak pelanggan, maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

a. Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 2.713.448,03
Biaya Tenaga Kerja = Rp 133.784,07
Biaya Overhead = Rp 113.889,28
(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi= Rp. 2.961.121,38

b. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)
= Rp 2.961.121,38 + (10% x Rp 2.961.121,38)
= Rp 2.961.121,28 + Rp 296.112,14
= Rp 3.257.233,42

3. Perhitungan harga pokok penjualan bulan Maret 2017

Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Maret 2017 sebanyak 12.000 pcs screw AGG75620701, maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

a. Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 3.177.902,52
Biaya Tenaga Kerja = Rp 148.575,60
Biaya Overhead = Rp 133.059,12
(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi= Rp 3.459.537,24

b. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya
Produksi)
= Rp 3.459.537,24 + (10% x Rp 3.459.537,24)
= Rp 3.459.537,24 + Rp 345.953,72
= Rp 3.805.490,96

Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai Harga Pokok Penjualan. Memang memerlukan kecermatan untuk mempelajarinya, namun dengan adanya HPP maka pengusaha bisa mengukur keuntungan dalam produk yang dijualnya. Semoga membantu, ya!



Simak Video "2023 Masih Bisa Liburan"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT