12 Cara Menghemat Listrik, Cegah Tagihan Bengkak dan Hemat Energi

12 Cara Menghemat Listrik, Cegah Tagihan Bengkak dan Hemat Energi

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 21 Agu 2022 05:41 WIB
Funky Lighting In Modern Office
12 Cara Menghemat Listrik, Cegah Tagihan Bengkak dan Hemat Energi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Thurtell)

Detikers pasti bisa bayangkan bahwa setiap hari produksi energi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena sektor industri dan rumah tangga yang membutuhkan energi dalam jumlah besar.

Padahal, produksi energi masih menggunakan bahan bakar batu bara yang menyumbang gas rumah kaca paling besar. Hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menyelamatkan bumi yaitu dengan menghemat penggunaan energi listrik.

Dalam Modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kemdikbud oleh Haris Danial dan Ismiyati Ano menghemat listrik berarti sikap yang tidak membuang listrik secara percuma, dan mematikan sebagian listrik yang tidak terpakai. Perilaku ini nampaknya sepele, namun membawa dampak besar untuk lingkungan kita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, tentunya dengan menghemat listrik akan menghemat pengeluaran rumah tangga. Sehingga tak akan dibikin pusing dengan tagihan listrik yang melonjak tinggi. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menghemat energi listrik, dirangkum dari berbagai laman resmi sosialisasi hemat listrik oleh instansi pemerintah.

Cara Menghemat Listrik

1. Menyambung Daya Listrik PLN Sesuai Kebutuhan

Dilansir dari anjuran Kementerian Lingkungan Hidup dan ESDM, rumah tangga kecil rata-rata membutuhkan daya listrik yang sedikit. Maka, cukup dengan menyambung listrik berdaya 450 VA atau 900 VA. Sedangkan untuk rumah tangga sedang cukup menyambung 900 - 1300 VA.

ADVERTISEMENT

2. Menyesuaikan Perabot Elektronik Sesuai Kebutuhan

Sesuaikan barang elektronik sesuai kebutuhan, seperti memilih lemari es dengan ukuran yang sesuai. Jika rumah tangga kecil maka cukup pilih kulkas satu pintu dengan ukuran kecil, namun jika untuk industri usaha barulah menggunakan pendingin dengan kapasitas yang lebih besar. Serta mempergunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas rumah tangga.

Bisa juga dengan mengatur jumlah kepemilikan perabotan, seperti untuk rumah tangga kecil tak perlu menggunakan pendingin ruangan pada setiap ruangan. Kemudian untuk ruangan yang memiliki cukup ventilasi tak perlu menggunakan pendingin ruangan.

3. Mengatur Suhu Sesuai Kebutuhan

Barang-barang elektronik seperti lemari pendingin, pendingin ruangan, oven, microwave, dan masih banyak lagi, juga perlu dipantau suhunya. Tak perlu dengan suhu yang maksimal, pastikan dengan suhu yang cukup. Contohnya seperti mengatur serta sesuaikan suhu pendingin ruangan berdasar luas ruangan, pertahankan suhu pendingin sekitar 25Β°C.

Berdasar anjuran dari ESDM Provinsi Kalimantan Timur melalui lamannya, masyarakat juga bisa mengatur daya pencahayaan maksimum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai berikut:

  • Untuk ruangan kerja gunakan penerangan 12 watt/mΒ² dengan tingkat pencahayaan 350 lux.
  • Untuk tempat parkir, lobi, dan koridor gunakan penerangan 4 watt/mΒ² dengan tingkat pencahayaan 100 lux.
  • Untuk ruang arsip gunakan penerangan 6 watt/mΒ² dengan tingkat pencahayaan 150 lux.

4. Gunakan Elektronik Hemat Energi

Kini, semakin banyak elektronik hemat energi. Kamu bisa mulai menggunakan setrika yang memiliki pengatur panas otomatis. Gunakan lampu LED sebagai penerangan, sebab lebih terang sehingga mampu menghemat hingga 90 persen listrik di rumah.

Untuk komputer, tentunya sekarang nyaris semua pengguna monitor sudah menggunakan LCD atau LED karena lebih hemat listrik daripada menggunakan monitor tabung. Kemudian bisa juga menggunakan saklar otomatis, pengatur waktu (timer), atau sensor cahaya (photocell) untuk lampu taman dan teras.

5. Nyalakan Hanya Saat Diperlukan

Mulailah untuk membiasakan matikan barang elektronik yang tidak digunakan. Contohnya seperti jangan nyalakan televisi saat tidak ingin menonton televisi, nyalakan televisi ketika ingin menonton. Jadi, jangan dibiasakan TV menyala ketika tertidur, ya!

Kemudian matikan lampu saat pagi dan siang hari, hingga matahari mulai terbenam barulah nyalakan kembali lampu. Mulailah juga mengurangi lampu pada setiap armateur (kotak lampu) dari tiga menjadi dua atau satu lampu saja.

6. Hindari Penggunaan Listrik Bersamaan

Misalnya kamu terburu-buru akan pergi, kemudian ingin menggunakan hair dryer. Maka sebelum mulai memasang hair dryer matikan televisi dan pendingin ruangan. Nyalakan listrik seperlunya saja, selebihnya dimatikan.

7. Membeli Tangki Penampungan Air

Tentu kamu sudah tahu kalau dalam penggunaan air pun kita harus berhemat. Baiknya mulailah gunakan tangki air untuk menghemat penggunaan pompa air listrik. Buatlah tandon air dan gunakan mesin pompa air jika benar-benar membutuhkan.

8. Mencabut Aliran Listrik

Pada barang-barang elektronik yang sudah penuh daya listriknya, seperti handphone, kabel komputer, printer, dispenser, jika tidak dibutuhkan lagi maka cabut dari stop kontak (plug) setelah selesai digunakan atau setelah jam kerja berakhir.

Kabel listrik peralatan elektronik yang masih menancap, meski sedang tidak digunakan juga akan tetap membuat aliran listrik mengalir. Sehingga, hal itu juga akan membuat tagihan listrik semakin melonjak. Contoh lainnya, jangan biarkan kabel televisi tersambung ke skalar apabila ingin bepergian berhari-hari dari rumah.

9. Mengganti Keran yang Bocor

Terkadang kita tahu ada keran yang bocor pada salah satu titik, namun kita biarkan karena tidak sempat mengganti atau bahkan malas. Keran yang bocor meskipun hanya mengeluarkan setetes demi tetes air juga merupakan bentuk pemborosan.

Air juga termasuk sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Untuk itu gunakan air secukupnya. Apabila kita sering menyalakan pompa air, maka biaya listrik pun akan tinggi. Segera ganti keran jika memang bocor.

10. Mempersingkat Penggunaan Listrik

Persingkat penggunaan listrik sebisa mungkin, contohnya ketika ingin memasak nasi dengan rice cooker kamu sudah menggunakan air panas, cara ini dapat mempersingkat waktu memasak sehingga pemakaian listrik dapat dihemat.

11. Membuat Rumah dengan Ventilasi Udara

Cara menghemat listrik adalah dengan membuat rumah yang memiliki cukup ventilasi. Hal ini akan membuat aliran udara dari luar bisa masuk ke dalam rumah. Selain itu, membuat sirkulasi udara di dalam rumah juga bisa mengurangi penggunaan pendingin ruangan atau kipas angin. Lebih utamakan untuk membuka jendela agar ada sirkulasi udara daripada menggunakan pendingin ruangan di pagi dan siang hari.

12. Manfaatkan Ventilasi Rumah

Fungsi dari ventilasi tak hanya untuk sirkulasi udara, namun kamu juga bisa memanfaatkan cahaya alami (matahari) pada siang hari dengan membuka tirai jendela secukupnya agar tingkat cahaya memadai untuk melakukan kegiatan. Mulailah untuk mengurangi penggunaan lampu pada ruangan kerja.

Manfaat Menghemat Listrik

Seperti yang kita sadari bahwa hampir seluruh penjuru dunia menggunakan listrik dalam kesehariannya. Maka kita harus sadar dan mulai mengajak lingkungan sekitar untuk menghemat listrik agar bisa menyelamatkan bumi ini. Ada banyak sekali manfaat dari menghemat listrik, beberapa di antaranya:

  1. Menghemat biaya tagihan listrik agar lebih minim
  2. Mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan, dari penggunaan energi yang berlebihan
  3. Mencegah krisis energi di masa depan
  4. Menyelamatkan bumi untuk generasi selanjutnya

Nah detikers, itulah tadi penjelasan cara menghemat listrik di rumah beserta manfaat menghemat listrik. Perlu kita sadari bahwa satu-satunya yang dapat menyelamatkan bumi hanyalah manusia, sehingga kita harus mampu bertanggung jawab sebagai makhluk hidup. Bagikan tulisan ini pada teman-teman dan keluargamu, agar mereka pun tidak lupa untuk menghemat listrik. Semoga bermanfaat!




(aau/jsn)


Hide Ads