Liabilitas Adalah: Apa Itu, Contoh, dan Perbedaannya dengan Ekuitas

Liabilitas Adalah: Apa Itu, Contoh, dan Perbedaannya dengan Ekuitas

ilham fikriansyah - detikJabar
Selasa, 16 Agu 2022 06:45 WIB
Ilustrasi contoh liabilitas.
Foto: rupixen.com/Unsplash

Apakah detikers pernah mendengar kata liabilitas? Bagi kamu yang belum tahu, liabilitas adalah suatu kewajiban utang yang harus dibayarkan pada periode tertentu.

Pada umumnya liabilitas didasarkan dalam bentuk uang, namun juga bisa dalam bentuk jasa atau barang.

Lantas, apa saja sih contoh liabilitas? Lalu apa yang membedakan antara liabilitas dengan ekuitas? Simak penjelasannya dalam artikel ini yuk detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Liabilitas

Dijelaskan dalam buku Angka di Neraca dan Maknanya karya Muhtar Yahya, liabilitas adalah utang perusahaan saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Dengan melakukan pelunasan diharapkan dapat menghasilkan arus keluar dari sumber daya perusahaan dalam mewujudkan manfaat ekonomi.

Dari pengertian di atas, bila dijelaskan secara sederhana liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain untuk mendapatkan nilai ekonomi. Di dalam akuntansi, liabilitas merupakan salah satu komponen persamaan dasar akuntansi yaitu: Aset = Liabilitas + Ekuitas.

ADVERTISEMENT

Sementara menurut Kerangka Dasar Pengukuran dan Pengungkapan Laporan Keuangan (KDP2LK), liabilitas adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, lalu penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

Jenis-jenis Liabilitas

Liabilitas terbagi menjadi dua jenis yakni liabilitas jangka panjang (long term liability) dan liabilitas jangka pendek (short term liability). Lantas apa yang membedakan keduanya? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Liabilitas Jangka Panjang

Dilansir Investopedia, liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan namun dalam jatuh tempo lebih dari satu tahun. Beberapa contoh dari liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, sebab sebagian besar utang obligasi adalah jangka panjang.

Selain itu contoh lain dari liabilitas jangka panjang yaitu utang yang berbentuk hipotek, pinjaman dana tunai, dan utang kredit bank dalam waktu jangka panjang.

2. Liabilitas Jangka Pendek

Mengutip situs Accounting Tools, liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang perlu dibayar dalam jangka waktu singkat yakni satu tahun dan tidak boleh lebih. Jenis liabilitas ini juga sering disebut sebagai liabilitas lancar.

Sejumlah contoh liabilitas jangka pendek meliputi utang dividen, utang biaya, pajak penjualan, tagihan listrik, gaji karyawan setiap bulan, dan lain sebagainya.

Perbedaan Liabilitas dan Ekuitas

Setelah memahami pengertian liabilitas beserta jenis-jenisnya, lalu apa yang membedakan antara liabilitas dengan ekuitas? Nah biar nggak bingung, simak penjelasannya berikut ini.

Dalam laporan posisi keuangan (neraca) akan disajikan aset, liabilitas, dan ekuitas. Kalau liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain untuk mendapatkan nilai ekonomi, maka lain halnya dengan ekuitas.

Dalam buku Teori Akuntansi, ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dalam hal ini, ekuitas adalah sejumlah uang yang nantinya akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan, apabila seluruh aset perusahaan sudah dicairkan dan seluruh hutang perusahaan telah dibayar.

Karakteristik Liabilitas

Menurut IFRS (PSAK 57), liabilitas (kewajiban) memiliki sejumlah karakteristik yakni antara lain:

  1. Kewajiban adalah hasil dari transaksi di masa lalu yang menimbulkan tanggung jawab
  2. Kewajiban merupakan bentuk pinjaman dari perorangan atau lembaga yang diperuntukkan sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan
  3. Kewajiban harus diselesaikan dengan cara mentransfer sejumlah aset, baik berupa layanan ataupun berbagai hal lainnya
  4. Kewajiban memiliki konsekuensi dan kebijakan, di mana salah satu pihak tidak dapat menyelesaikan tugasnya.

Cara Menganalisa Liabilitas Usaha

Hadirnya liabilitas dalam suatu perusahaan bisa dijadikan sebagai tolak ukur kesehatan finansial di dalam perusahaan tersebut. Untuk itu, mencatat liabilitas harus dilakukan secara rinci dan terstruktur.

Lantas, bagaimana cara menganalisis liabilitas usaha? Dilansir situs The Balance Small Business, simak penjelasannya berikut ini.

1. Melalui Rasio Utang atas Aset yang Dimiliki Perusahaan

Sebelum menggunakan cara ini, detikers perlu memastikan jika jumlah aset yang kamu miliki sudah mencukupi untuk menutupi liabilitas. Caranya, hitung persentase keseluruhan utang dan pastikan jika totalnya kurang dari 50 persen.

Nah, jika total keseluruhan utang bisa ditutupi oleh total aset usaha, maka besar kemungkinan usaha kamu bisa terus beroperasi.

2. Menggunakan Rasio Utang dengan Ekuitas

Cara selanjutnya adalah dengan menghitung total keseluruhan utang dengan ekuitas yang dimiliki atau disebut debt to equity ratio. Pastikan jika hasil rasio utang atas ekuitas tidak lebih dari 50 persen. Kalau ternyata sudah melebihi 50 persen, maka perusahaan harus mengurangi jumlah liabilitas atau utang yang dimiliki.

Sedikit tips untuk detikers, hal yang wajib diperhatikan adalah selalu mengontrol jumlah liabilitas agar tidak sampai berlebihan. Soalnya, tujuan awal menggunakan liabilitas yakni untuk melebarkan usaha sampai luas, namun jangan sampai rugi karena terlilit utang.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai liabilitas beserta contoh, jenis, karakteristik, perbedaannya dengan ekuitas, dan cara menganalisanya. Semoga artikel ini bisa membantu detikers dalam menjalankan operasional usahanya. Selamat mencoba dan semoga sukses!




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads