Margin Adalah: Apa Itu, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Margin Adalah: Apa Itu, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Rully Desthian Pahlephi - detikJabar
Selasa, 16 Agu 2022 04:45 WIB
Tips Keuangan
Foto: Shutterstock

Margin adalah salah satu istilah yang biasa kita temukan di dalam dunia bisnis dan finansial. Sederhananya, margin adalah selisih antara omzet dan keuntungan yang biasanya berbentuk persentase.

Margin berfungsi untuk menjelaskan keuntungan dalam bentuk persentase yang dihitung berdasarkan angka penjualan dan produksi. Oleh karena itu, perlu memahami cara penghitungan margin untuk mengetahui suatu bisnis mengalami keuntungan atau kerugian.

Margin menjadi salah satu hal penting yang harus dipahami. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang apa itu margin, fungsinya, tujuan, jenis, hingga cara menghitung margin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Margin?

Situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pengertian margin dalam konteks perbankan, perdagangan, dan pasar valas.

  • Perbankan: perbedaan antara nilai surat berharga yang ditawarkan dan nilai debit pinjaman
  • Perdagangan: perbedaan biaya produksi dan harga jual; disebut juga laba
  • Pasar valas: perbedaan antara nilai spot dan forward yang dikenal dengan premi atau diskon (margin).

1. Margin dalam Bisnis dan Akuntansi

Dalam dunia akuntansi, margin digunakan sebagai penguat dari pengertian profit yang artinya sebagai selisih dari hasil penjualan dikurangi biaya produksi. Margin adalah suatu komponen yang penting dalam laporan keuangan.

ADVERTISEMENT

2. Margin dalam Investasi

Selain dalam bidang bisnis dan akuntansi, margin juga dapat kita temui dalam bidang investasi. Dalam dunia investasi, margin terkait dengan beberapa istilah lain yaitu margin call dan margin account.

Margin call adalah suatu upaya dari investor untuk menutupi kerugian ketika harga saham mengalami penurunan secara drastis hingga berada di bawah awal harga beli. Sedangkan margin account merupakan akun yang dibuka dalam manajer investasi dan digunakan untuk membeli saham.

Fungsi Margin

Margin memiliki peran yang cukup penting dalam berjalannya suatu bisnis. Fungsi margin adalah:

1. Lebih Mudah dalam Menetapkan Harga

Dengan mengetahui margin keuntungan, kamu akan lebih mudah dalam menentukan harga jual produk yang pas. Dengan harga yang pas, produk yang kamu jual akan mampu bersaing di pasaran.

Jika bisnis yang kamu jalankan tidak memiliki proyeksi margin, maka harga produk tidak akan pas. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui dahulu margin agar dapat memandumu menentukan harga yang tepat.

2. Membantu Pengelolaan Biaya

Fungsi margin adalah bisa membantumu dalam mengelola biaya yang perlu dikeluarkan. Kamu dapat mengontrol biaya langsung dan tidak langsung secara efektif dan efisien.

3. Menilai Kinerja Produk

Kinerja produk kami juga akan akan kamu ketahui dengan menggunakan margin keuntungan. Akan terlihat mana produk yang memiliki keuntungan yang tinggi dan yang rendah.

Dengan mengetahui hal tersebut, kamu bisa mempertahankan produk yang mendatangkan keuntungan tinggi. Kamu juga bisa melakukan inovasi terhadap produk yang kinerjanya kurang baik.

4. Mengukur Kondisi Perusahaan

Dengan mengetahui margin keuntungan, kamu juga bisa mengukur seberapa sehat perusahaan yang kamu jalankan. Margin keuntungan akan memberitahu banyak hal untuk kebaikan perusahaan.

Mulai dari apakah HPP suatu produk sudah tepat atau belum, apakah biaya operasional terlalu besar, atau apakah bisnis sudah berjalan dengan baik secara keseluruhan. Margin keuntungan juga bisa membantumu untuk melakukan perbandingan dengan bisnis yang serupa.

Dengan mengetahui margin keuntungan, pertumbuhan bisnis yang kamu jalankan juga akan terlihat. Pertumbuhan bisnis dapat kami lihat dari persentase hasil hitungan margin.

Persentase margin keuntungan suatu periode akan dibandingkan dengan persentase keuntungan di periode sebelumnya. Jika persentasenya naik, berarti perusahaanmu bertumbuh dengan baik dan berlaku pula sebaliknya.

Tujuan Menghitung Margin

Menghitung margin tentu dilakukan bukan tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat bagi perusahaan. Berikut ini adalah tujuan menghitung margin:

  • Mengetahui Keuntungan Perusahaan
  • Mengetahui Pertumbuhan Perusahaan
  • Menarik Investor untuk Datang Berinvestasi

Jenis Margin Keuntungan

Margin keuntungan terbagi ke dalam tiga jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis margin yang dikutip dari situs OJK:

1. Margin Laba Aman/Bersih

Kelebihan hasil penjualan di atas titik impas. Apabila titik impas dapat tercapai dengan penjualan, misalnya 3.000 unit dan volume penjualan sebenarnya tercapai 3.400 unit, kelebihan 400 unit tersebut merupakan margin aman (safety margin).

2. Margin Laba Kotor

Selisih antara biaya dana dan tingkat bunga yang dibayarkan debitur. Margin kotor disebut juga laba kotor (gross profit), yaitu selisih lebih antara hasil penjualan bersih dan biaya pokok (gross margin).

3. Margin Laba Operasional

Selisih antara nilai penjualan setelah dikurangi semua biaya operasi dibagi jumlah penjualan. Perhitungan laba sebagai perbandingan terhadap penjualan bersih dan modal perusahaan (profit margin).

Cara Menghitung Margin

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa menghitung margin merupakan hal yang wajib dikuasai agar bisa mengembangkan perusahaan. Berikut ini adalah formula untuk menghitung margin berdasarkan jenisnya beserta contoh perhitungannya.

1. Margin Laba Aman/Bersih

Margin bersih berfungsi untuk mengetahui keuntungan yang diraih perusahaan dalam satu periode tertentu. Berikut ini adalah formulanya:

Margin laba bersih = (Total pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Biaya Pajak - Biaya lain-lain) / Total pendapatan) x 100%

Contoh kasus:

Kamu sedang menjalankan perusahaan yang memiliki pendapatan sebesar Rp 40 juta. Di luar pendapatan tersebut, kamu juga memiliki HPP sebesar Rp 8 juta ketika membuat sebuah produk. Kemudian, kamu juga mengeluarkan biaya operasional sebanyak Rp 6 juta, pajak sebanyak Rp 3 juta, dan biaya lain-lain sebanyak Rp 3 juta. Berapakah margin bersihnya?

Margin bersih = (Total pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Biaya Pajak - Biaya lain-lain) / Total pendapatan) x 100%

Margin bersih = (40.000.000 - 8.000.000 - 6.000.000 - 3.000.000 - 3.000.000) / 40.000.000 x 100%

= (20.000.000 / 40.000.000) x 100%
= 0,5 x 100%
= 50 %

Jadi, margin laba bersihnya adalah 50%.

2. Margin Laba Kotor

Perhitungan dalam margin kotor diperoleh dengan cara total pendapatan dikurangi dengan HPP, lalu dibagi dengan total pendapatan dan dikali 100 persen. Berikut adalah formulanya:

Margin laba kotor = (Total Pendapatan - HPP) / Total Pendapatan x 100%

Contoh kasus:

Kamu ingin menjual topi dengan harga Rp 50 ribu. Saat memproduksi topi, HPP-nya sebesar Rp 30 ribu. Berapakah margin kotornya:

Margin Kotor = (Total Pendapatan - HPP) / Total Pendapatan x 100%

= (50.000 - 30.000) / 50.000 x 100%
= 20.000 / 50.000 x 100%
= 0,4 x 100%
= 40%

Jadi, topi yang kamu jual menghasilkan margin laba kotor sebesar 40%.

3. Margin Laba Operasional

Cara menghitung margin laba operasional adalah dengan membagi laba operasi dengan pendapatan lalu dinyatakan sebagai persentase. Berikut adalah formulanya:

Margin laba operasional = (Pendapatan - HPP - Biaya administrasi) / Pendapatan x 100%

Contoh kasus:

Pada tahun 2022, Perusahaan yang kamu jalankan memiliki pendapatan Rp 250 juta dengan Harga Pokok Penjualan Rp 100 juta dan biaya administrasi Rp 37.500.000,00. Berapa margin operasionalnya?

Margin laba operasional = (Pendapatan - HPP - Biaya administrasi) / Pendapatan x 100%

= (250.000.000 - 100.000.000 - 37.500.000) / 250.000.000 x 100%
= 112.500.000 / 250.000.000 x 100%
= 0,45 x 100%
= 45%

Jadi, margin laba operasionalnya adalah 45%.

Nah, itu dia pembahasan lengkap mengenai margin, mulai dari apa itu margin, fungsi, tujuan, jenis, hingga cara menghitungnya. Margin adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan bisnis sehingga kamu harus menguasainya, ya!




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads