Detikers pasti pernah mendengar perusahaan rintisan atau startup yang mendapat gelar unicorn. Mendengar kata unicorn pasti langsung terbayang dengan perusahaan besar yang telah meraup banyak keuntungan.
Nah, kalau di Indonesia sendiri sudah mulai banyak perusahaan startup yang mendapat gelar unicorn. Mulai dari perusahaan di bidang e-commerce, penjualan tiket pesawat, dan financial technology atau fintech.
Lantas, apa sih sebenarnya perusahaan unicorn itu? Lalu apa saja perusahaan di Indonesia yang sudah menyandang gelar unicorn? Serta apa perbedaan antara unicorn, decacorn, dan hectocorn? Simak penjelasannya dalam artikel ini yuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang Dimaksud dengan Unicorn?
Dilansir Investopedia, unicorn adalah perusahaan yang memiliki tingkat nilai valuasi mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun lebih. Julukan unicorn pertama kali diciptakan oleh pemodal ventura sekaligus pendiri Cowboy Ventures yakni Aileen Lee pada tahun 2013 silam.
Saat ini ada sejumlah perusahaan di dunia yang masuk dalam kategori unicorn seperti SpaceX (perusahaan eksplorasi luar angkasa), Robinhood (perusahaan finansial), dan Instacart (jasa pengiriman barang). Disebutkan oleh Investopedia, hingga Maret 2022 sudah lebih dari 1.000 perusahaan unicorn yang tersebar di seluruh dunia.
Dalam perusahaan startup sebenarnya tidak hanya mengenal unicorn saja, namun terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan yakni decacorn dan hectocorn. Lantas apa yang membedakannya?
Apa Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn?
Saat ini perusahaan startup terbagi menjadi tiga jenis, yang mana perbedaan ini bisa dilihat dari besarnya nilai valuasi suatu perusahaan. Biar nggak bingung, berikut penjelasannya.
1. Unicorn
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, unicron adalah istilah bagi perusahaan yang nilai valuasinya sudah mencapai US$ 1 miliar atau sebesar Rp 14 triliun lebih. Penggunaan kata unicorn sendiri diambil dari hewan mitologi Yunani yang wujudnya mirip kuda dengan tanduk di kepala.
Lalu, istilah ini akhirnya digunakan untuk menyebutkan suatu perusahaan yang mampu mencapai nilai valuasi sebesar US$ 1 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak perusahaan bahkan dari startup yang mampu mendapat gelar unicorn.
Kalau dari Indonesia sendiri perusahaan yang berhasil meraih gelar unicorn yakni Traveloka, OVO, dan Bukalapak.
2. Decacorn
Decacorn adalah istilah bagi perusahaan yang memiliki nilai valuasinya mencapai US$ 10 miliar atau 10 kali lebih besar daripada perusahaan unicorn. Beberapa perusahaan yang berhasil naik tingkat dari unicorn menuju decacorn seperti Uber, Shopee, Airbnb, dan Dropbox.
3. Hectocorn
Dalam tingkatan ini, hectocorn adalah istilah bagi perusahaan yang memiliki nilai valuasinya hingga mencapai US$ 100 miliar. Kalau detikers penasaran perusahaan startup mana yang sudah masuk dalam kategori hectocorn, jawabannya adalah Bytedance yang merupakan induk usaha dari TikTok.
Sedikit informasi, Bytedance adalah perusahaan internet asal China yang didirikan oleh Zhang Yiming pada 2012 silam. Sejumlah investor yang menyokong yakni KKR, General Atlantic, SoftBank, Sequoia Capital, SIG Asia Investment, Hillhouse, dan Source Code Capital.
Namun, ada juga sejumlah perusahaan di luar startup uang masuk dalam kategori hectoron yakni Google, Apple, dan Microsoft.
Beberapa Perusahaan Unicorn di Indonesia
Saat ini sudah banyak perusahaan unicorn di Indonesia. Bahkan ada juga beberapa perusahaan yang sudah masuk kategori decacorn lho. Lantas, apa saja perusahaan unicorn di Indonesia? Simak di bawah ini.
1. Traveloka
Traveloka berhasil masuk ke dalam salah satu perusahaan unicorn di Indonesia. Perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket kereta, pesawat, dan hotel secara online ini memiliki nilai valuasi sebesar US$ 3 miliar.
2. Bukalapak
Salah satu perusahaan di bidang marketplace asal Indonesia yang berhasil masuk ke dalam kategori unicorn adalah Bukalapak. Saat ini nilai valuasi Bukalapak telah mencapai lebih dari US$ 3,5 miliar.
3. OVO
Perusahaan selanjutnya yang masuk ke dalam kategori unicorn adalah OVO. Perusahaan yang berbasis di bidang financial technology (fintech) ini memiliki nilai valuasi mencapai lebih dari US$ 2,9 miliar.
4. Ajaib
Daftar selanjutnya berhasil dihuni oleh Ajaib. Perusahaan startup yang bergerak di bidang fintech ini mampu meraih gelar sebagai fintech unicorn investasi pertama di Asia Tenggara. Selain itu, Ajaib menorehkan catatan positif sebagai startup tercepat yang berhasil meraih status unicorn dalam sejarah Asia Tenggara.
5. Xendit
Perusahaan fintech berikutnya yang berhasil meraih gelar unicorn adalah Xendit. Perusahaan yang menyediakan layanan payment gateway untuk beberapa marketplace di Indonesia memiliki nilai valuasi sebesar US$ 1 miliar.
6. Kopi Kenangan
Siapa yang tak sangka kalau perusahaan yang berbasis di bidang makanan dan minuman (F&B) ini berhasil meraih gelar unicorn. Kopi Kenangan mampu memiliki nilai valuasi hingga lebih dari US$ 1 miliar.
7. Akulaku
Menurut laporan dari perusahaan modal ventura Cento Ventures, Akulaku masuk kedalam perusahaan yang memperoleh predikat unicorn asal Indonesia. Perusahaan yang bergerak di fintech ini mendapat suntikan dana segar mencapai US$ 100 juta dari Siam Commercial Bank.
Nah itu dia detikers penjelasan mengenai unicorn serta perbedaannya dengan decacorn dan hectocorn. Sejumlah pengamat memprediksi dalam beberapa tahun mendatang akan banyak perusahaan startup Indonesia yang mulai masuk kategori unicorn. Kira-kira siapa saja ya?
(ilf/fds)